Hari ini ga ada bedanya kayak kemarin masih aja ujian dan setelah ujian pasti ada aja moment antara Amara sama Dirga yang terjadi tidak sengaja.
Setelah selesai ujian pun seperti biasa Amara dan Ayu menghampiri tempat duduk Novi yang dekat dengan pintu dan secara kebetulan pula Dirga yang menjadi teman sebangku Novi.
Setelah Ayu dan Amara sampai sedetik itu pula Novi mulai menggelendotin Ayu dan mengacangi Amara.
Pada akhirnya Dirga membuka omongan agar Amara tidak merasa kesepian melihat kedua temannya sedang berpelukan layaknya tak lama jumpa.
"Halo teh" ucap Dirga ragu
"Halo" kata Amara dengan memaksakan senyumnya
"Tadi gimana ujianny?" Tanya Dirga pelan
"Lupa semua isinya, tapi alhamdulillah bisa jawab ko" kata Amara sambil tersenyum
"Alhamdulillah deh kalo bisa jawab" kata Dirga ikut tersenyum
Setelah hanyut dalam percakapan masing-masing tanpa sadar saat Amara sedang berbicara dengan Dirga sepasang mata memandangi mereka dengan tatapan tidak suka.
"Kalian sudah di perbolehkan keluar" kata guru pengawas sambil menata kertas ujian
Amara dan Ayu pun sudah bersiap meninggalkan ruang ujian mereka hanya menunggu Novi yang masih tidak bisa pergi karna Dirga menutup jalannya.
"Awas minggir" kata Novi ketus
"Mau kemana?" Tanya Dirga lembut
"Keluar lah" jawab Novi gugup
Dirga pun hanya mengangguk paham lalu melebarkan jarak meja dengan kursi dan membiarkan Novi lewat, sebelum mereka pergi Amara pun sempat melihat Dirga dan tersenyum begitu juga sebaliknya.
Setelah keluar mereka pun mengambil buku yang ada di dalam tas dan mulai belajar namun tanoa sadar Dirga berjalan melalu mereka melewati Amara yang sedang sibuk dengan tasnya.
Setelah Dirga lewat Novi pun langsung memeluk Ayu dengan suara khas seseorang yang sedang baper akan sesuatu.
"Masyaallah Yu, gimana ini" kata Novi
"Apanya?" Kata Ayu santai
"Dia bilang 'mau kemana'. Baper aku tuh Yu" kata Novi hampir nangis
Amara pun yang mendengar itu hanya geleng-geleng melihat kelakuan temannya, bukan paham maksud Novi justru sebaliknya Amara tidak tau apa yang sedang Novi bicarakan.
Amara pun berjalan masuk ke dalam kelas dimana temannya sudah meminta agar dia belajar di sana.
"Hello, epribadi" kata Amara sambil masuk kelas
"Heh, volume lo kecilin bisa kagak sih" kata Najma emosi
"Kagak bisa tuh, kenapa?" Kata Amara sewot namun becanda
"Serah lo deh" kata Mira acuh
Mendengar Mira berbicara dengan cepat Amara langsung duduk di sampingnya dan menggoda Mira sejadi mungkin.
"Uh, uri Mira mah gitu" kata Amara dengan suara imut
"Najis, minggir lo" kata Mira sambil membebaskan diri dari Amara
"Ih, Mira ko gitu sih sama Amara" kata Amara dengan memeluk Mira
"Pergi lo sana" kata Mira
Dengan cepat Amara pun mencolek dagu Mira dan berganti tempat duduk di sebelah Najma, saat Amara duduk di sebelah Najma dia sudah mendapat peringatan agar tidak melakukan hal yang sama kepadanya.
Namun di luar dugaan Najma, ia pikir Amara akan melakukak hal yang sama kepadanya namun ternyata kini Amara hanyalah belajar dan mempelajari yang sudah ia tulis di buku ringkasannya.
Setelah bel tanda ujian masuk berbunyi Amara pun langsung keluar dan menuju tasnya dan memasukan segala sesuatu tentang ujian ini hanya meninggalkan tempat pensilnya yang ia taruh di laci meja.
Saat sedang menata tasnya tanpa sengaja matanya menangkap sosok Dirga yang berjalan mundur ketika para kerumunan cewe sedang jalan menuju ruang ujian.
Awalnya Amara pikir dia tidak suka berdesak-desakkan sama halnya dengan Amara sendiri, namun rasa penasaran terus menghantui pikiran Amara dan di baru bisa lega setelah bertanya langsung kepada Dirga.
Setelah selesai ujian pun Amara dan Ayu berjalan ke meja Novu dan seperti biasa Novi sibuk berbicara dengan Ayu. Sehingga hanya kesepian yang melanda Amara apabila Dirga tidak mengajaknya mengobrol.
Amara pun hanyut dalam percakapannya dengan Dirga tanpa sadar tangannya yang berada di atas meja hampir menyentuh tangan Dirga, untung Dirga langsung menyembunyikan tangannya di balim badannya.
"Eh ada apa? Sorry ga sengaja" kata Amara khawatir
"Ga papa ko" kata Dirga dengan tersenyum
"Dia kayak gitu gegara ga mukhrim" kata Novi sewot
"Maaf ya sekali lagi ga sengaja" kata Amara
"Iya ga papa teh, toh ga tau kan" kata Dirga lembut
Setelah itu pun Amara dan Dirga sama-sama tersenyum canggung dan akhirnya suara guru pengawas yang memperailahkan siswa laki-laki leluar terlebih dahulu untuk melaksanakan sholat dhuhur.
Voment kalian adalah semangatku
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelas
Teen FictionDirga wiraatmadja seorang siswa kelas 11 mempunyai sifat dingin, perlahan sifat yang di miliki Dirga mulai berubah semenjak kehadiran Amara. Amara beatarisa seorang siswi kelas 12 yang mempunyai sifat riang, secara tidak sadar kedekatan yang dia jal...