Y | Chapter 1

36 10 27
                                    

Dusta.

Dusta besar bila aku adalah seorang gadis remaja yang bahagia.

Rasanya ingin tertawa jika aku membandingkan kehidupanku dengan orang lain. Tapi itu tidak akan aku lakukan, karna hanya akan mengganggu waktu tidurku.

Aku lelah, bukan karna hidupku.

Aku lelah karna terus bertanya, ada apa dengan hidupku? Apa Tuhan mengutukku? Dia membenciku? Sebesar apa kesalahan yang aku perbuat, sehingga jalan hidupku dibuat berbeda dengan yang lain?

Hmm.. untuk bernafas pun terasa berat dan sesak.

Berpikir saja bahwa tuhan sedang membuat kehidupanku unik dan berbeda dari yang lain, tak masalah jika begitu.

Satu hal yang harus diketahui, jangan anggap aku adalah manusia yang paling menderita.

Tentu tidak.

Aku tidak semenderita itu karna masih bisa merasakan nyamannya kasur hangat nan empuk ini.

Ini hari libur, ntah sudah berapa lama tubuhku melekat dengan kasur ini.

/// 2 day's later.

- (author pov)

Gadis remaja dengan surai hitam kecoklatan sebahu, berkulit putih dan mulus sedang asik berbaring dikasurnya sambil melamun menatap ke luar jendela.

Sepersekian detik dia mengedip, muncul seorang anak laki-laki berumur 15 tahunan di depan matanya.

Anak itu menatap kebawah seraya menatap mata sang gadis.

"Tak ada kah yang bisa kau lakukan selain berbaring dikasur ini selama lebih dari 3 hari?" Tanya-nya.

"Tidak." jawab gadis itu mengalihkan pandangannya.

"Dasar pemalas. Kau tak tahu bagaimana lelahnya ibu membersihkan rumah, hah?" Anak laki laki itu duduk di kasur sang gadis.

"Lalu bagaimana denganku yg lelah karna terus menerus belajar demi mencapai target yg diinginkan ibumu? Beranjak dari kasurku bocah. Kalau tak mengerti apa apa diam saja, masuk kamarmu, dan mimi susu lah seperti balita." Jawabnya dengan suara lembut namun cukup tajam.

"Makanya jangan terlalu bodoh jika tidak mau belajar banyak haha." Balas si anak seraya beranjak dari kasur si gadis dan keluar kamar.

Setelah anak itu pergi, gadis itu kembali menikmati kenyamanannya.

Selang beberapa menit, datang wanita yang memasang wajah galak. Raut wajah gadis itu berubah menjadi pucat pasih dan langsung terduduk dengan mepala tertunduk saat melihat kedatangan wanita itu.

"Turun dari kasur itu sekarang! Lalu berangkat kesekolah! Atau ku minta ayahmu untuk menghajarmu lagi?" Ucap wanita itu dengan galak.

Seketika, gadis cantik itu turun dari kasurnya dan masuk ke kamar mandi tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Didalam kamar mandi, dia menatap wajahnya di cermin. "Hai, kamu cantik, tapi tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar. Kau selalu diremehkan oleh orang lain, apa kau tidak lelah? Aku tahu, pasti kau lelah dengan semua itu. Mau mengakhirinya bersamaku? Ah! Kau tidak punya keberanian ya? Baiklah, akan ku tunggu sampai kau berani." Ucap gadis itu pada cermin.

Tak lama, gadis itu keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah. Kemudian dia memakai seragamnya dan turun ke lantai bawah. Ayah, ibu, dan adiknya sedang sarapan sambil berbincang-bincang, gadis itu mengabaikan mereka dan pergi meninggalkan rumah.

Hari ini, hari pertama dia masuk sekolah yang baru, masa orientasi menunggu kedatangannya. Gadis itu berangkat ke sekolah dengan rambut yang basah dan berantakan. Dia berjalan dengan kepala tertunduk menuju halte bis yang ramai.

graY || Dark AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang