-Teruntuk aku.
Bukankah sebuah ironi?
Kamu ingin dihargai, tetapi kamu sendiri tidak menghargai orang lain. Kamu ingin didengarkan, tetapi kamu sendiri tidak mendengarkan orang lain. Kamu tidak ingin keburukanmu dibicarakan orang lain, tetapi kamu sendiri membicarakan keburukan orang lain. Kamu ingin diperlakukan dengan baik, tapi kamu sendiri tidak memperlakukan orang lain dengan baik.
Berhenti, ya. Cukup sampai di sini.
Sadarlah, wahai diri. Kita terlalu naif untuk melakukan hal seperti ini.
-Yuki Afsheen
KAMU SEDANG MEMBACA
Lima Puluh Hari Bercerita
Non-FictionSetiap hari manusia-manusia sibuk menceritakan kehidupannya. Mereka terlihat bebas saat merangkai cerita yang bahkan tak perlu orang lain dengar. Ada yang tertawa dengan kelucuan ceritanya, mungkin. Ada yang meringis sampai tersedu-sedu dengan kesed...