No One POV
Walaupun pertemuan singkatnya dengan Natsume memberikan kesan tidak menyenangkan, itu hanya terjadi sesaat. Setelah Ouka sepenuhnya pergi dari wilayah tersebut, dirinya sudah bisa merasa lega dan melupakan kejadian tadi.
--
Keesokan harinya, pada siang hari setelah menyelesaikan setengah dari pekerjaan hariannya, Ouka memutuskan datang ke Caffe kemarin, bukan karena apa. Tapi kopi buatan di sana benar-benar membuatnya kecanduan. Dengan menggunakan pakaian santai serta kacamata untuk menutup penampilannya, Ouka masuk dan mulai memesan beberapa menu termasuk kopi.
Kemudian ia memilih tempat duduk pojok agar meminimalisir kemungkinan ia bertemu dengan salah satu anggota ADB. Sambil menunggu, Ouka kembali membuka laptopnya dan mulai mempersiapkan benda kotak itu untuk melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.
"Ha'ii silahkan dinikmati!" Ucap Riko sembari meletakan beberapa menu pesanannya di atas meja. Ouka menatap Riko sebelum berucap.
"Arigatou, Riko-san" Ucap Ouka sambil memasang senyum formalitas. Riko mengangguk sebagai respon sebelum pamit pergi melanjutkan pekerjaannya.Tring!
Dua Gadis kembar berusia 18 tahun tampak datang memasuki Caffe, Riko pun langsung menyambutnya dengan baik.
"Ha'i selamat datang di Caffe kami. Ada yang ingin kalian pesan?" Ucap Riko menyambut mereka saat 2 gadis kembar tersebut duduk disalah satu bangku Caffe.
"Nasi goreng 2, minumnya Es teh manis saja, Bagaimana denganmu Gin-chan?" Tanya seorang gadis yang potongan rambutnya berponi rata. Ouka sudah tahu dari awal melihat salah satu diantara mereka adalah Gin Akutagawa, sedangkan kembarannya? Ouka sama sekali tidak tahu siapa dia. seingatnya Akutagawa Ryuunosuke hanya punya adik satu. jadi apakah dia-
"unn.. Sama" Dengan sedikit pelan Gin mengatakannya. dari yang dapat Diana lihat bahwa Gin memang pendiam dan pemalu, sedangkan satu lagi Energic dan pemberani. Sangat berkebalikan dengan Gin bahkan Akutagawa sendiri.
"Ha'i" Jawab Riko dengan senyum manisnya. lalu berbalik ke pantry untuk membuatnya.
Ouka tetap mengawasi anak kembar itu dalam diam dari tempat duduknya, Ouka tidak menatap mereka terlalu lama, karena setelahnya ia memilih menatap layar laptopnya sambil memikirkan siapakah gerangan satu gadis lain?
Beruntunglah Akutagawa-sister itu tidak menyadari keberadaannya. Mungkin mereka menyadari ketika dia melihat mereka tapi hanya itu, karena Ouka tidak menatap terlalu lama hingga reaksi yang diberikannya hanya terkesan biasa.
Walau tanpa melihat, Ouka tahu bahwa kedua gadis itu duduk dan mulai bercengkrama satu sama lain dengan suara yang kecil. Walaupun suara mereka kecil, mengingat caffe ini masih terbilang sepi walaupun sudah masuk jam makan siang, sehingga percakapan keduanya masih dapat terdengar walaupun sayup sayup.
"Nee-san, bagaimana jika akhir pekan nanti kita jalan?"
"Hm?"
"Sekalian merayakan ulang tahun Nii-sama"
"Ou! Kau benar, Tapi itu jika Nii-san setuju"
"Kita paksa saja"Ring!
Gin -yang Ouka kenal- segera mengambil Handphonenya lalu mengangkat setelah sebelumnya melihat sekilas nomor siapa yang menelpon mereka.
"Ria, ada tugas baru" Ucap Gin dengan pelan, Ria atau Maria Akutagawa -akhirnya diberitahukan siapa nama kembaran Gin itu- mengangguk paham, lalu menyantap sarapannya dengan *Cough*Khidmat*Cough*.
makan mereka tak begitu lama, mungkin karena diburu dengan tugas juga jadi dalam 5 menit semuanya sudah tandas, hanya menyisakan piring, gelas dan sendok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Osamu Twins
FanfictionNarukami Ouka, 23 tahun. Mahasiswa yang baru saja selesai selesai Skripsi dan berleha leha membaca manga favoritenya yang baru saja tamat tiba tiba terbangun di tubuh bayi baru lahir, dengan segala kebingungannya menghadapi yang terjadi, kala menyad...