Nyaman

61 10 2
                                    

     Sekilas tak ada perberbedaan dengan dunia yang aku tahu. Semuanya berjalan baik. Malah lebih baik dari duniaku. Semuanya hidup tenang, aman, tenteram. Suasana yang indah ditambah dengan adanya robot yang menyerupai hewan dan tampak bersahabat.

    Dunia yang selama ini ku impikan, tiada peperangan, tiada kerusakan alam, hewan dan manusia hidup berdampingan. Walau bukan hewan asli tapi ini memberikan kesan yang begitu baik ketika pertama kali melihatnya.

   Menyusuri kota dengan sepeda, tanpa sadar aku telah jatuh cinta pada kota ini. Suasananya, orang-orangnya, bangunan-bangunannya. Sungguh indah dan betapa bahagianya diriku telah merasakan perasaan ini.


   Angga dengan yang lainnya berada di depan, kami menggunakan sepeda yang aku rasa ini cukup aneh. Tidak seperti bentuk sepeda yang ada di duniaku. Ini berbentuk sangat ringkas, padat, dan efisien. Hanya terdiri dari beberapa rangka saja kemudian, roda yang sangat tipis. Ini memungkinkan untuk bergerak cepat hingga 100 km/jam. Angga memanggilku untuk menyusulnya dan aku pun menyusulnya. Terjadi percakapan ringan dan dari percakapan itu aku tahu Angga sudah lama mengenalku.

    Angga, aku tak tahu siapa orang ini. Tapi mengapa dia bisa mengenalku? Akrab denganku seolah dia adalah kerabat dekatku. Aku juga tidak pernah ingat dengan tempat ini, orang orang ini, dan aku juga tidak pernah ingat pernah merasa senyaman ini. Yang aku ingat hanyalah aku adalah seorang pemberontak yang lari bersama teman temanku dan terkena ledakan rudal dari pihak pemerintah, hilang kesadaran dan ketika aku terbangun, aku sudah berada di tempat ini.

    Benar! kenapa aku bisa sesantai ini padahal aku baru saja terkena rudal. Mengapa aku tidak curiga sama sekali. Hey! Bagaimana jika mereka menjebakku! Tidak akan kubiarkan mereka menjebakku! aku berhenti dan langsung memasang kuda-kuda, menyelimuti tanganku dengan listrik, membuat pelindung disekujur tubuh dengan listrik dan ini terlihat seperti baju zirah. Angga dengan yang lainnya nampak biasa saja akan sikapku dan kemudian tersenyum.

    "kalian tidak akan bisa menjebakku! Cepat katakan dimana Arion dan yang lainnya!"

    Mereka masih diam tidak ingin memberi informasi, nampaknya ada yang mereka sembunyikan. Aku mengambil tindakan dengan menghilang lalu muncul di depan Angga. Mengarahkan pukulanku tepat di wajahnya. Itu pukulan yang telak. Namun, apa yang terjadi selanjutnya adalah hal yang mengejutkan. Pukulanku mengenai udara kosong. Angga menghilang kemudian muncul di belakangku, gerakan yang sangat cepat kemudian dia menyerang titik tertentu di tubuhku lalu kekuatanku menghilang. Tubuhku tidak memiliki kekuatan lagi, seluruh tubuhku menjadi lemas dan tidak ada yang bisa digerakkan lagi.

    "Ijinkan aku memperkenal kan diri" Angga kemudian berbicara.

"Namaku adalah Saint Herechous Anklebreak. Aku adalah salah satu dari 7 guardian Dimensi Morph. Dan mereka ini adalah murid muridku. Aku sudah tau kau bukanlah Helerious III tapi wajahmu, posturmu, semuanya sangat persis dengan Helerious. Alam semesta amatlah luas nak. Kau sangatlah mirip dengan Helerious, tapi kau masih sangat naif. Kau berasal dari Dimensi yang sangat kejam nak. Penuh dengan kebencian, kerusakan, keserakahan, aku tahu karna dulu aku adalah seorang pengelana. Ikutlah denganku ke puncak gunung disana kau akan mengetahui kebenarannya"

  

   

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Para Pemilik Kekuatan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang