Anyeonghaseo yeorobun.
How's your day?
***
17.20 KST at Seoul.
Awan mendung menghiasi langit sore kota Seoul. Sepertinya hujan akan turun sore ini. Mengingat musim hujan akhir-akhir ini melanda kota besar itu. Kendaraan sudah memenuhi separuh jalanan bahkan para pejalan kaki juga sudah mulai terlihat banyak.
Lampu-lampu jalan telah nyala membuat kota itu semakin ramai.
Seorang pria berjas hitam duduk di sebuah halte. Pandangan matanya benar-benar kosong hanya berfokus pada sepatu pantofel hitam miliknya. Entah sudah berapa lama pria itu melamun disana. Tangannya memegang sebuah kertas seperti undangan.
Tak lama kemudian ia melirik kertas tersebut seolah membacanya. Seketika senyumnya terlihat membuat wajah yang awalnya sangat muram kini terlihat tampan. Yah, pria itu memang tampan. Namun perlahan senyumnya hilang. Tatapannya menjadi sendu membaca tulisan-tulisan yang ada di kertas biru yang dipegangnya sedari tadi.
"Semoga kau bahagia. Semoga kau selalu bersamanya." Gumam pria berambut hitam pekat yang diketahui bernama Kim Taehyung.
Pria itu kembali tersenyum dan sangat tipis.
"Maaf aku tidak bisa mempertahankanmu. Aku gagal menjadi laki-laki karena tidak bisa menjagamu. Jika saja waktu itu kau mendengarkanku agar tidak ke rumah Nayeon, mungkin namaku lah yang tertera disini." Pria itu tertawa kecil mengingat bagaimana hari itu dia melarang kekasihnya untuk tidak ke rumah sahabatnya yang sedang berpesta.
Taehyung mengedarkan pandangannya ke jalan raya yang ramai dengan kendaraan. Disimpannya undangan biru milik mantan kekasihnya itu disampingnya. Tangannya berusaha meraih ponsel yang sedari tadi berbunyi di saku mantelnya.
Ia mendengus kecil melihat siapa yang menelfonnya.
Kim Sejeong
Sebenarnya ia malas untuk mengangkatnya, namun karena ponselnya terus berbunyi dan nama itu muncul lagi akhirnya ia mengangkatnya.
"Ada apa?" kalimat pertama yang Taehyung ucapkan setelah berhasil tersambung dengan lawan bicaranya di seberang sana.
"KAU TAHU AKU SANGAT KESAL PADAMU? DASAR MONYET!" umpat wanita bernama Kim Sejeong. Dari nada bicaranya terdengar bahwa wanita itu menahan amarahnya.
"Ya aku tahu!"
"Astaga demi Tuhan! YAK KIM TAEHYUNG JELEK! APA KAU TIDAK MERASA BERSALAH PADA GADIS CANTIK SEPERTIKU?"
"Cih, sejak kapan kau jadi cantik?"
"Sejak aku lahir di dunia!"
"Terserah."
Taehyung mematikan ponselnya secara sepihak. Ia sangat malas untuk sekedar berbicara pada orang-orang hari ini terlebih keluarganya sendiri. Entahlah, perasaannya sangat gundah. Ia tidak tahu akan mengalami seperti ini. Padahal kemarin ia berpikir bahwa semuanya baik-baik saja tetapi sungguh diluar dugaannya. Ekspektasinya sangat berbeda sekarang.
Jika dulu pria itu akan bekerja keras mengumpulkan uang untuk masa depannya dengan sang kekasih, sekarang harapan-harapan itu hanyalah sebuah debu yang sekali tiupan akan hilang begitu saja. Tidak ada lagi yang bisa ia harapkan dari sang kekasih. Hidupnya benar-benar kacau dan semua itu murni karena kesalahannya.
Pertama, dia mempertahankan hubungannya dengan seorang gadis yang jelas-jelas sudah menyakiti hatinya. Sang kekasih yang pernah ketahuan oleh Taehyung tengah bercinta dengan pria lain dan dengan bodohnya Taehyung masih mempertahankan gadis itu dengan mempercayai bahwa kekasihnya tengah mabuk saat itu.
Kedua, ia tidak mendengar perkataan Ibunya yang melarangnya berhubungan lagi dengan kekasihnya namun justru ia menghiraukan perkataan Ibunya dan memaki Ibunya saat itu ketika Ibunya berkata kasar mengenai kekasihnya yang membuatnya marah tapi itu adalah sebuah fakta.
Ketiga, ia tidak mempercayai adiknya sendiri saat secara terang-terangan adiknya menemukan sang pacar tengah keluar dari rumah seorang pria dan berpelukan tepat di depan pintu yang langsung mengarah ke arah jalan raya.
Keempat, ia menghindari seorang gadis yang tulus mencintainya bahkan menyuruh gadis itu untuk melupakan perasaannya kepada dirinya dan mengatakan jika ia tidak sedikit pun mempunyai perasaan kepada gadis itu. Setelah berkata seperti itu, sang gadis tak lagi menampakkan dirinya di depan Taehyung padahal mereka dahulu adalah teman di sekolah menengah. Karena permintaan Taehyung untuk menghilangkan perasaannya, maka gadis itu tak lagi ia lihat ataupun bertemu selama hampir 3 tahun. Dan Taehyung menyesali perbuataannya untuk menyuruh gadis yang notabenenya adalah temannya pergi dari kehidupannya.
Sekarang ia benar-benar menyesal akan tindakan bodoh yang ia lakukan selama ini. Mungkin, Tuhan sudah muak melihatnya sebagai manusia bodoh yang tertutupi hatinya hanya oleh perasaan cintanya.
***
Seorang pria tampan terlihat memasuki sebuah club malam seorang diri. Dilihat dari penampilannya, pria itu belum mengganti pakaian kerjanya. Untung saja tak ada yang tahu pekerjaannya. Kecuali para penjaga bar yang sudah tahu identitas pria itu sejak lama dan memperbolehkannya masuk walaupun tempat itu sangat kontra dengan profesinya.
"Darimana kau? Kenapa lama sekali?" tanya seorang pria yang duduk di sofa single yang ada di salah satu ruang VIP, Seo Johnny. Bukan hanya satu lelaki, tetapi ada 5 lelaki disana yang sedang minum dan bercanda dengan yang lain.
"Aku tersesat." Jawab pria yang baru saja datang dan langsung duduk diantara teman-temannya yang lain dan mengambil botol wine yang ada di atas meja lalu meneguk minuman itu. Yang lain hanya melihatnya dan sudah tahu mengapa pria itu tampak kacau.
"Ck, bagaimana bisa seorang polisi tersesat di kotanya sendiri?" ujar salah satu temannya Hoseok yang duduk tepat disampingnya.
"Diamlah!"
"Biarkanlah Taehyung seperti itu. Jangan mengganggunya. Kasihan dia." Ujar Namjoon meneguk gelas berisi wine ditangannya hingga habis.
"Lupakan dia Tae. Dia benar-benar sangat buruk untukmu. Asal kau tahu." Taehyung berdecak sebal mendengar perkataan Sungjae yang memang benar adanya. Pacar yang selama ini ia banggakan sekarang sudah sangat jelek di mata semua kerabat Taehyung. Jujur saja, semua kerabat Taehyung juga kecewa dan kesal karena merasa di bohongi selama ini oleh mantan kekasih Taehyung yang sebentar lagi akan menikah dengan orang lain dan melahirkan anak yang bahkan Taehyung sendiri baru ketahui kehamilannya padahal kandungannya sudah 5 bulan saat bersamanya. Hampir saja Taehyung terjebak oleh wanita itu.
"Untung saja kau cepat sadar bahwa wanita itu tidak baik walaupun dari dulu dia sudah jahat." Ucap Johnny yang juga sedang meluapkan kekesalannya yang ia tahan sejak lama.
"Harusnya kemarin-kemarin kau mendengar perkataan kami bukan mantan kekasih tercintamu itu." Jackson yang berada tepat didepannya menekankan kata-katanya yang menyindir Taehyung membuat pria itu makin kesal.
"Bisakah kalian tidak membahas itu? aku benar-benar kesal mendengarnya."
"Baru sekarang kau kesal? YAK DARIMANA SAJA KAU BODOH?" ucap Hoseok dengan suara yang tinggi dan cukup kesal dengan sifat keras kepala Taehyung. Dari dulu ia sudah mengatakan pada Taehyung tentang mantannya tetapi pria itu tidak mau mendengarnya sama sekali.
"Kau benar-benar Tae. Aku bingung melihatmu. Kau mempertahankan orang yang jelas-jelas salah sedangkan kau menyakiti banyak orang demi wanita seperti itu. Dimana akal sehatmu selama ini?" ujar Namjoon dengan nada yang pelan namun mampu membuat Taehyung diam dan menundukkan kepalanya.
"Perbaiki semuanya." Lanjutnya kemudian menghempaskan punggungnya ke sofa dan menatap Taehyung yang masih menunduk. "Jangan sampai orang-orang yang kau sakiti membencimu termasuk Ibumu sendiri."
***
Next chapter.
-----------------------------------------------------------
Masih dalam tahap revisi. Mohon dimaklumi ya🙏♡Belleanor
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Real
RomanceKim taehyung Jung yerin Mimpi? Mungkin memang mimpi. Mungkin, siapa yang tahu kebenarannya?