Drttt… drt….
Hpku bergetar dan bingung dengan nomor tak dikenal ini.
Hm siapa tau penting. Gumamku pelan lalu menggeser tombol hijau.
“Hallo. Assalamualaikum.”ucap seseorang disebrang sana.
Tunggu, sepertinya aku mengenal suara ini. Tapi siapa?
“Hey menjawab salam itu wajib.”ucap dia saat aku tak menjawab salamnya.
“Wa’alaikumsalam. Maaf, siapa yah?”
“Apa kau lupa dengan suaraku nona?” hmm aku kembali mengingatnya dan yaa aku ingat!!!
“Ahhh, Kak Alif?”pekikku tak bisa berbohong jika aku senang. Untunglah kelas ini sudah sepi.
“Kau sangat senang kah?”tanyanya sambil tertawa pelan. Aku tak menjawabnya.
“Kau dimana?”
“Di kelas, kak.”
“Mengapa kau sangat betah di kelas? Bukankah ini sudah waktunya pulang? Keluarlah. Aku menunggumu di depan sekolah.”
Deg.
Kak Alif?
Di depan sekolah?
“Aku tunggu. Assalamualaikum.”
Tut.. tutt.. tut… dia mematikan sambungannya.
“Wa’alaikumsalam.”gumamku pelan.
Aku langsung bergegas keluar dan aku benar-benar terkejut kak alif memang berada disini. Dia melihatku dan tersenyum lalu ku lihat dia akan menelpon seseorang.
Drtt.. drttt… hpku bergetar.
Dan seseorang itu adalah aku. Akupun mengangkat panggilannya.
“Hati-hati, tengok kanan kiri."
“Jangan ceroboh.”
Tuttt… tutttt…
aku tersenyum karena tingkahnya.
Saat aku akan menghampiri kak alif, tiba-tiba Zaky memanggilku.“Ra, pulang bareng yuk.”ajaknya.
“Maaf ky, gak bisa. Duluan ya.” tolakku halus dan kurasa dia masih memperhatikanku sampai aku memasuki mobil kak alif. Hmm.. seperti ada kesedihan atau kekecewaan disana.
“Syifa, tadi siapa?”tanya Kak Alif yang fokus menyetir.
“Oh itu, Zaky kak."
“Pacar? Anak kecil sepertimu tak boleh pacaran.”ucapnya datar.
Apa? Anak kecil?
Ishhh…
“Mau anak kecil mau bukan, pacaran itu emang gak boleh.”
“Boleh kok.”
“Kata siapa bo----?”
“Setelah menikah.”potongnya. Ck! Dia hobby sekali memotong pembicaraan. Jangan ditiru ya teman-teman.
“Apa kakak sudah menikah?”
Duh, pertanyaan macam apa sih, Fa? Kalo dia udah nikah, mana mungkin ngajak pergi.
“Belum.” aku hanya menganggukan kepalaku.
“Kalo nikah undang-undang ya kak.”ucapku antusias.
“Ngapain ngundang kamu?”tanyanya menaikkan sebelah alis.
Oh begitu, ok ok cukup tau.
“Tak diundang tak apa.” aku mengerucutkan bibirku.
“Kan mempelainya kamu.”ucap Kak Alif tersenyum dan memandang ke arahku.
Blush… Pipiku memanas.
“Gak lucu.” Dia tertawa.
Puas sekali rupanya.
Aku sudah tahan dengan gombalan-gombalan murahan ya.
Haha!!!“Nah, sudah sampai.”
Café?
Kami keluar dari mobil dan memasuki café itu. Ah, aku ingat disini juga terkenal dengan cake nya yang sangat enak.
Baru saja kami duduk dan ternyata sudah ada pelayan yang membawakan berbagai macam cake dan milkshake.Apa dia sudah membookingnya?
“Makanlah.” Aku hanya melihatnya bingung.
“Aku memang tampan.” Aku memalingkan mukaku.
“Aku tau kau suka cake ini, jadi makanlah. Special untukmu.”ucapnya lagi.
“Apa kau ingin disuapi?”dia sudah menyendokkan cake dan siap untuk menyuapiku. Tentu aku menolak.
“Aku bukan anak kecil kak.”rengekku.
Dia tertawa dan mengusap pucuk kepalaku.
Brakkkkkk……
Aku kaget. Tiba-tiba ada seorang wanita yang menggebrak meja ini.
“ALIF, DIA SIAPA?”tanya wanita cantik berambut panjang itu.
16-05-19
Siapa cewek ituu????
Bikin kaget syifa kann, ehh alif juga sih...
Vote & comment❤
Jangan lupa baca Al-qur'an❤
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Random"Terlalu menyebalkan, tapi aku sayang" -Syifa Az-Zahra- "Kau mampu membuatku jatuh. Ya, jatuh hati padamu." -Alif Rahman-