Sudah begitu dekat dengan kutub. Wilayah itu bersahabat dengan dingin. Riou tetap memakai baju tentaranya. Dia hanya mengenakan pakaian kasual saat berangkat kesini. Begitu sampai tujuan, ia mengganti setelannya. Berubah menjadi Riou yang orang kenal.
Kini, mantan tentara itu telah menghangatkan badannya dengan berlari hampir empat kilometer. Percuma kalau naik kendaraan, daerah situ sedang ramai-ramainya. Ada festival. Jalanan ditutup, lautan manusia. Dengan badan tentaranya, Riou bisa melesat.
Tujuannya adalah sebuah tempat dimana terhubung dengan hutan yang sedang bertransformasi secara perlahan. Gedungnya lumayan besar dan bisa menampung banyak orang. Hutan yang di belakangnya memang dibiarkan, tepatnya dijaga. Depan gedung berjejer rapi kendaraan. Sepertinya tempat parkir tidak cukup. Bahkan ada truk kontainer.
Di sanalah tempat pertemuan yang dihadiri (Name). Apakah Riou akan nimbrung ke acara pertemuan para peneliti hewan? Tentu saja tidak. Kalian pasti tahu kenapa.
Berhasil melewati satpam dengan alasan mengantar barang tertinggal salah satu peserta seminar, Riou melengang masuk. Dia pernah beberapa kali ke gedung ini. Tidak terlalu banyak berubah. Riou menebak-nebak. Dia tadi tidak mendengarkan penjelasan si satpam.
Dan matanya menangkap sosok itu lewat. (Name) tampak menyeberangi koridor dengan santai seperti biasanya.
"(Name)! (Full Name)!!" Riou sudah berteriak setidaknya agar memastikan.
DUG! BRAK!
Riou segera bangkit untuk melihat apa yang membuatnya tersandung dengan begitu dramatis bak sinetron--drama. Seorang bapak-bapak dengan seragam cleaning service yang sedang mengepel. Ia menatap Riou galak.
"Hei nak, jaga suaramu di sini jika tidak ingin membangunkan singa." Ucap bapak itu galak.
Riou mengangguk patah-patah. "G-gomen. Saya permisi."
Riou melanjutkan pencariannya. Jika instingnya benar, seharusnya (Name) tadi belok di sekitar sana. Riou menemukan sepasang daun pintu bergaya kuil terbuat dari besi berwarna perak terbuka. Pemandangan musim dingin yang akan bertransformasi menjadi musim semi terlihat. Tak luput puluhan orang yang membawa ransel dan melakukan sesuatu--Riou yakin itu meneliti.
Bagaimana caranya menemukan (Name)? Apakah ia harus bertanya? Karena dia takut kalau orang-orang yang di sini itu sejenis dengan (Name). Rada-rada.... Yah, begitulah. Kalian tahu.
Tapi sepertinya hari ini sang takdir berbaik hati membantu. Punggung Riou ditepuk. Ia mendapati seorang laki-laki bermata seperti kucing dan tidak terlalu tinggi. Maksudnya, untuk Riou, orang itu pendek. Tapi setidaknya tidak sependek manusia berambut pink dari divisi sebelah.
"Kamu Riou Mason dari Mad Trigger Crew kan?" Tanyanya.
"Iya. Ada apa? Aku buru-buru." Riou membalikkan badannya agar bisa melihat orang itu dengan jelas demi sopan santun.
"Aish. Meski aku juga buru-buru tauk," Riou menelan ludah. Tipe-tipe manusia seperti ini, "berarti kau tahu Samatoki."
Riou mengangguk cepat.
"Baguslah. Dia memintaku untuk mengawasi orang disini."
Riou tahu siapa yang orang itu maksud. "(Name). Aku tahu siapa yang kau maksud. Tunggu. Kenapa kau disini? Bukannya kau harus mengawasinya?"
DUK!
Entah apa masalahnya orang bermata kucing itu menendang kaki tiang Riou. Tentu saja itu di luar dugaan. Apa orang itu tersinggung gara-gara Riou menunduk kalau ngomong?
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Careful Guys! [Reader With Mad Trigger Crew]
FanficKetenangan Yokohama terganggu setelah kedatangan sesosok manusia yang tidak jelas asalnya yang bernama (Name). Bisakah para anggota Mad Trigger Crew menghadapi ancaman yang sudah berdiri dengan gagah di depan mereka? . Cerita fanfiction antara Reade...