Kabar tentang hubungan Mark dan Jaebum menyebar cepat bak wabah di kampus. Akhirnya kabar itu sampai juga ditelinga Jinyoung. Meski tak bisa sepenuhnya mempercayai kabar tersebut, namun cara Jaebum dan Mark berinteraksi sudah cukup menjelaskan segalanya.
Jinyoung seperti tertampar telak melihat Jaebum jatuh ke tangan Mark dengan begitu mudah. Jinyoung merasa iri melihat sikap manis dan penuh perhatian yang sering Jaebum tunjukkan pada Mark.
Seharusnya semua itu miliknya bukan? Bukan menjadi milik Mark. Jinyoung benar-benar dikuasai oleh rasa iri dan kecemburuan yang luar biasa saat ini. Sepertinya Jinyoung akan mulai membenci Mark mulai sekarang karena telah menolaknya dan merebut Jaebum dari tangannya.
Merebut darimana Jinyoung? Bukannya kau yang menolak Jaebum dulu? Seseorang tolong sadarkan Jinyoung!
🐥
🐥
🐥
Mark sedang berjalan di koridor bersama Bambam dan Yugyeom yang kebetulan bertemu di depan studio tari milik klub Dance. Sebelum ketiganya bertemu Jinyoung yang memberikan tatapan berapi-api seperti siap melahap Mark, setidaknya seperti itu cara Jinyoung menatap Mark menurut Bambam dan Yugyeom yang membuat sepasang kekasih itu bergidik ngeri.Ketika berada disamping Mark, Jinyoung sengaja menabrak Mark lalu pura-pura terjatuh seakan Mark yang mendorongnya. Tapi sayangnya untuk siapapun yang melihat dari dekat akan melihat dengan jelas bahwa Jinyounglah yang sengaja menabrakkan diri pada Mark, lalu sengaja menjatuhkan diri seakan Mark yang mendorongnya.
Jaebum yang kebetulan berada tak jauh dari studio tari berjalan mendekat bermaksud untuk menghampiri kekasihnya. Dia sebenarnya melihat kejadian itu dari awal, namun memilih untuk mengabaikan keberadaan Jinyoung. Dia pun melihat saat Jinyoung diam-diam menyeringai tanpa dilihat oleh Mark, Yugyeom dan Bambam saat melihat Jaebum berjalan mendekati mereka.
Alih-alih menolong Jinyoung dan menyalahkan Mark seperti rencana yang ada diotak Jinyoung. Ternyata Jaebum lebih memilih mendekati Mark yang terdiam kaku dengan pandangan bingung. Tentu saja Mark bingung, mana ada orang yang jatuh setelah dengan sengaja menabrakkan dirinya ke tubuh orang lain?
"Kau baik-baik saja chagiya?" Jaebum memegang lengan Mark untuk memeriksa kesayangannya ini.
"Ah, ne...ne... Gwenchanayo Jaebongie." Mark seperti tersadar dari kebingungannya tadi.
"Kajja, chagi, Bam ah, Gyeom ah."
Tanpa melirik sedikitpun ke arah Jinyoung, Jaebum segera mendorong pelan tubuh Mark untuk segera beranjak meninggalkan tempat itu. Tinggallah Jinyoung yang kesal karena sama sekali tidak mendapat perhatian dari Jaebum. Poor Jinyoung...
🐥
🐥
🐥
Jaebum menatap penuh perhatian pada Mark ketika keduanya bersama pasangan YugBam sedang menikmati makan siang mereka di kantin.Mark terlihat hanya mengaduk-aduk makanan yang telah dia pesan. Sementara pikirannya menerawang jauh entah kemana. Dengan pelan Jaebum mengambil sumpit ditangan Mark. Sepertinya Mark terkejut saat sumpitnya diambil Jaebum, karena dia menoleh memberikan tatapan penuh tanya pada Jaebum.
Tanpa berkata apa-apa Jaebum segera menyuapi Mark sampai makanannya habis tak bersisa. Lalu menyodorkan minum pada Mark yang diterima dengan senang hati oleh Mark.
"Apa yang sedang kau pikirkan chagiya?"
"Jinyoung"
"Jinyoung?"
"Hmh" Mark mengangguk.
"Ada apa dengan dia?"
Mark pun segera bercerita tentang keanehan sikap Jinyoung beberapa waktu ini padanya. Seperti sengaja berniat membullynya dengan memposisikan Jinyoung sendiri sebagai korban bully. Bukankah itu aneh? Mengingat mahasiswa sekampus pun tahu Mark itu sangat anti dengan tindakan bullying.
KAMU SEDANG MEMBACA
My True Happiness {MarkBum}
FanfictionCompleted ✔ Jaebum yang ditolak oleh Jinyoung tanpa sebab yang jelas berusaha untuk move on. Sedangkan Mark sahabat Jaebum berusaha untuk mencari tahu alasan penolakan yang dilakukan oleh Jinyoung, namun sesuatu hal yang belakangan diketahuinya memb...