Mark yang sedikit menjaga jarak cukup membuat bingung dan frustasi seorang Im Jaebum. Karena selama menjaga jarak Mark tidak juga mengatakan apapun pada Jaebum. Mark terus saja bungkam tanpa pernah menjawab segala pertanyaan Jaebum. Membiarkan kekasih kesayangannya itu terus menebak-nebak tanpa jawaban yang pasti.
Ingin bertanya pada Jaehyung pun Jaebum rasa percuma. Belum tentu pria berkacamata teman sekelas Mark itu tahu apa yang terjadi. Atau lebih baik bertanya pada Yugyeom dan Bambam? Tidak, tidak.. Kedua bocah itu akan mengamuk pada Jaebum kalau tahu dia dan Mark sedang bermasalah dan parahnya Jaebum tidak tahu apa penyebabnya. Jadi apa yang harus Jaebum lakukan? Menunggu Mark sendiri yang bicara?
Mark itu orang yang sangat hebat dalam menyimpan rahasia. Mana bisa dia membukanya dengan mudah pada orang lain? Tidak akan semudah itu sekalipun pada Jaebum yang merupakan kekasihnya sendiri.
Ribet sekali kamu jadi orang, mark.... 😑
🐥
🐥
🐥
Mark POVSejujurnya aku kini mulai meragukan perasaan Jaebum. Entah setan mana yang dengan kuat berbisik padaku, bahwa Jaebum tak sepenuhnya mencintaiku.
Sebelah hatinya memang milikku, tapi sebelah hatinya yang lain masih milik Jinyoung. Aku yakin itu yang sebenarnya terjadi. Aku bukanlah satu-satunya pemilik hati seorang Im Jaebum, meskipun aku satu-satunya kekasih pria berpunggung lebar itu.
Setidaknya ada sekitar tiga kali aku tidak sengaja memergoki interaksi antara Jaebum dan Jinyoung setelah hubungan Jinyoung dan Jackson putus.
Memang terlihat jelas Jinyoung yang sedang mengejar Jaebum yang ditanggapi dingin dan datar. Tapi hati Jaebum siapa yang tahu?
Aku bukan orang yang bisa menebak isi hati orang lain sekalipun aku sangat mengenal wataknya. Jadi, salahkah aku jika aku meragukannya?
Mark POV end
🐥
🐥
🐥
Pada akhirnya Jaehyung yang selalu ada didekat Mark semingguan ini tidak lagi bisa menahan rasa penasarannya tentang sikap aneh Mark. Sudah beberapa waktu belakangan ini dia sering memergoki Mark yang sedang melamun meskipun ketika mereka sedang ada kelas. Tubuh Mark memang ada disampingnya. Tapi jiwa dan pikiran Mark entah sedang ada dimana.Perlahan Jaehyung juga menyadari Mark yang seperti sedang menjaga jarak dengan kekasihnya. Sudah sekitar semingguan ini Jaehyung melihat mobil merah milik Mark terparkir di area parkir kampus mereka. Apa itu artinya Mark berangkat sendiri selama seminggu ini?
Belum lagi Mark yang lebih memilih mengabaikan Jaebum, setiap kali kekasih tampannya itu menjemputnya untuk makan siang. Mark lebih memilih menyumpal telinganya menggunakan earphone sambil bermain game, daripada menanggapi Jaebum. Sikap Mark tak urung membuat Jaehyung bertanya-tanya sendiri.
Ada apa dengan pria berambut merah itu sebenarnya? Sejak kapan seorang Mark Tuan sanggup mengabaikan seorang Im Jaebum? Baru sekarang ini sepanjang Jaehyung tahu. Mark belum pernah mengabaikan Jaebum seperti yang dia lakukan sekarang ini sebelumnya.
Ada apa dengan hubungan antara Mark dengan Jaebum sebenarnya? Mereka sedang bertengkar? Tapi kalau sedang bertengkar kenapa sikap Jaebum terlihat santai atau bahkan bisa dibilang terlalu santai? Jaehyung sungguh dibuat tidak mengerti oleh sepasang kekasih ini.
Jaehyung tidak tahu, entah Mark yang terlalu bebal atau Jaebum yang terlalu sabar sampai mereka hanya diam meskipun keduanya sedang duduk berdampingan. Karena selama seminggu ini Jaehyung selalu melihat Jaebum yang selalu setia menemani Mark dan tentu saja diabaikan begitu saja oleh Mark.
Sebenarnya Mark ini kenapa? Betah sekali temannya ini bertingkah seperti patung.
Jaehyung yang sudah tidak mampu lagi menahan rasa jengkel sekaligus penasaran terhadap Mark, akhirnya memilih angkat bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My True Happiness {MarkBum}
FanfictionCompleted ✔ Jaebum yang ditolak oleh Jinyoung tanpa sebab yang jelas berusaha untuk move on. Sedangkan Mark sahabat Jaebum berusaha untuk mencari tahu alasan penolakan yang dilakukan oleh Jinyoung, namun sesuatu hal yang belakangan diketahuinya memb...