Setelah wanita itu tewas pria itu menatap wanita itu dengan senangnya karena merasa puas. Aku sangat takut aku ingin segera pulang tetapi saat aku sedang berbailik badan tiba tiba ada tangan seseorang yang memegan bahuku, aku sangat terkejut saat aku menoleh ternyata seorang pria yang memakai jubah hitam ,yang baru saja menewaskan seorang wanita. aku menoleh kebelakang dan pria itupun menyeringai kepadaku aku sangat takut aku menelan salivaku dengan susah payah dan rasanya jantungku ingin copot karena saking takutnya, aku tak berani menatap pria itu. Tiba tiba pria itu memegang tangan ku aku mencoba memberontak karena takut, aku takut pria itu membunuhku, tetapi saat aku memberontak aku melihat jubah pria itu yang berlumaran darah dan berbau anyir sampai sampai aku muntah lau tak sadarkan diri.
Pagi hari
Cahaya matahari merobos gorden tipis lalu mengenai wajahku, aku langsung bangun karena meresa sepertinya hari sudah siang. Aku membuka mataku aku langsung terkejut karena saat aku membuka mata tiba tiba ada sosok pria yang aku temui tadi malam, pria itu tersenyum di depan ku sambil membawakan segelas susu putih. Aku merasa takut aku ingin kabur dari tempat ini, ini bukan rumah ku melainkan kamar apartemen mungkin milik pria itu. saat aku hendaj kabur dari kamar itu tiba tiba pria itu memegang tanganku, tubuhku gemetar karena taku sekali. tiba tiba pria itu mendekati ku dan berkata "Aku Romeo Smith liberher, panggil saja aku Romeo,ini apartemen ku" pria itu menjabat tanganku,aku bingung harus apa, apa aku harus menjawab atau kabur. tiba mulutku berbicara "Aku Nasya, aku ingin pulang inu bukan rumahku dan aku tak mengenalimu, aku ingin pulang hiks" aku menagis karena ketakutan. tiba tiba pria itu menyentuh pipiku sambil tersenyum "Aku tidak akan menyakitimu, tapi karena kau sudah melihat kejadian tadi malam kau harus bersamaku dan selalu dalam pengawasanku" ucap pria itu sambil mengelap air mataku. entah mengapa saat pria itu berkata seperti tadi aku langsung tenang tetapi hatiku belum sepenuhnya percaya." Aku ingin bertemu dengan keluargaku pasti mereka cemas, hari ini aku juga akan ada kuis di kuliah hari ini" ujarku sambil menunduk karena takut. pria itu langsung menjawab. "kau boleh pergi tetapi tetap dalam pengawasanmu, aku sudah menyimpan nomermu dan nomerku sudah aku simpan di hp mu.memangnya kau kulia dimana?". aku ternganga dengan perkataan dia tadi bagaimana dia tahu nomer pin ponselku? .
Aku hanya mengangguk aku takut jika aku bicara panjang lebar pria itu akan menyakitiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
psikopat pujaan hati
Teen Fictiontentang seorang gadis yang tiba tiba jatuh cinta pada psikopat