3

1.1K 31 0
                                    

  Saat aku sudah selesai bersiap siap untuk berangkat kuliah langsung karena aku takut kesiangan tiba tiba Romeo (pria pembunuh tadi malam) memanggilku "Hey Nisya tadi kau belum menjawabmu kau kuliah dimana jika kuliah kita sama ayo kita berangkat bareng"ujar romeo."a aku kuliah di Soul jurusan Psikologi semester 5" aku menjawab dengan rasa takut ."oke kalau gitu kita sama ayo kita berangkat bareng ingat kau harus dalam pengawasanku" ujar Romeo sambil keluar dari apartemennya, aku hanya merut dan berjalan dibelakang Romeo.
Di dalam mobil
  Tiba tiba suasananya hening tak ada yang memulai bicara. saat Romeo sibuk dengan kemudinya aku sibuk dengan ponselku, aku mengirim pesan kepada keluarga dan juga teman teman dan juga Steven pacarku yang semuanya ribut mengkhawatirkan ku. ponselku berbunyi ternyata Steven menelepon ku.
" Hallo Steven, ada apa?"
"Hallo Nisya kamu apa kabar? kenapa ponselmu tidak aktif? kenapa kamu tidak menjawab pesan ku dan semua kluarga mu? kami mengkhawatirkanmu kenapa kau tidak ada dirumah tadi malam?" tanya Steven dengan nada khawatir. aku yang mendengarkan hanya tertawa karena mendengar pacarku yang sedang mengoceh tak henti henti.tiba tiba saat aku sedang tertawa ternyata Romeo memerhatikanku sambil tersenyum tapi saat aku menatap romeo, dia langsung mengalihkan pandangannya. aku yang melihat hanya tersenyum kikuk,dan kembali pada ponselku.
"Aku nggak kenapa kenapa bih,percaya sama aku,aku baik baik aja udah jangan ngoceh mulu ntar mukutnya berbusa" jawabku sambil terkekeh.
"kamu ini kalo dibilangin susah orang lagi khawatir kamu malah tertawa,ya sudah cepat datang ke kampus aku rindu padamu"jawab steven.
"iya bih,iya ini aku lagi berangkat ke kampus aku juga rindu kamu,tunggu akuyah"jawabku dengan girang.
"yasudah aku tunggu di kantin saat waktu istirahat, yasudah by sayang aku cinta kamu"jawab steven sambil memberi kecupan online lewat telepon.
"iya aku juga sayang kamu by"
telefon dari steven sudah berakhir saat aku hendak memainkan ponselku tiba tiba.
"ehemm" dehem Romeo yang sepertinya merasa terkacangi
" maaf Romeo tadi pacarku menelfon"ujarku sambil menelan salivaku.
"ya.tadi itu pacar mu?"
"i iya" jawabku agak takut
"oh" jawab romeo dengan singkat.

psikopat pujaan hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang