= = = = =
"sulit untuk tidak mencintai orang yang selalu ada dalam do'a"
" terima kasih makmumku..."itu sebutan untuknya. Ya sebutan yang indah kedengarannya. Seolah sudah biasa bersama.
" Untuk apa? " jawabku penasaran. Karena aku merasa tidak memberi apa apa.
"Untuk pengingat sholatnya.." aku tersenyum. Senang rasanya bisa lihat ini muncul lagi.
"Iya...iya calon imam..." jawabku malu. Sebenrnya aku agak berat menyebutnya calon imam. Tapi...ya sku senang juga sihh.
"Jangan lupa do'anya ya, semoga saya menjadi imam yang sholeh" sekali lagi aku mendapat nasihat baru.
"iya...amiin Mas...mas juga ya...semoga makmumnya sabar menanti imamnya yang tak kunjung turun dari mimbarnya"sambungku dengan senyum setulus mungkin.
"untuk makmumku, do'a terbaik selalu menyertaimu"itulah yang selalu ia ucapkan.
Seperti biasa ketika waktu sholat tiba dia mengingatkanku. Inilah saat dia libur. Aku dan dia saling berkirim kabar, berbagi cerita dan memberi nasihat. Bahkan jika menjelang tahajud tiba dia membangunkanku.
"Bangun...tahajud makmumku..."itu yang semakin membuatku merasa nyaman"Iya imam...untung Mas membangunkan...hampir kesiangan nih..."yah...itu kdang meskipun sedang berhalangan, bangun zikir untuk zikir malam.
"Mba..."nah. Itu panggilan lain dari calon makmum. Dia tidak pernah memanggilku hanya dengan namaku.
"Iya...ada apa imam..." aku putuskan memanggilnya dengan apa yang ia minta.
"Mba percaya dengan kekuatan do'a?"sekali lagi pertanyaan itu muncul.,seolah ada ragu baru."Insya Allah...saya percaya dengan itu.."aku berusaha mengungkapkan itu. Ya meskipun ada sedikit ragu juga.
"Apa mungkin ini buktinya?"pertanyaan yang mengherankan.
"Memangnya ada apa?"aku penasaran.
"Semalam saya mimpi Mba membangunkan saya, ngajak sholat jamaah, dan memang semalam saya tertidur sebelum sholat isya" Dheg. Hampir berkaca. Mungkinkah?
"Yang benar saja..?"aku meyakinkannya.
"Iya...saya jujur..." benarkah Mas?.
"Mungkin jika itu tulus, penuh harap dan sungguh-sungguh "jika saja dia sekarang ada dihadapanku, entah apa yang akan kulakukan padanya.
"Kau benar-benar calon makmum idaman.."kata itu terlalu bisa membuatku semakin menangis.
"Mas Fa jangan terlalu memuji...nanti sombong lho makmumnya...emang mau?" Mungkin aku tak sanggup jika mengatakannya.
"Pujian itu pantas mba Asfa dapatkan...jangan dong...saya tidak mau robiahku sombong"sekali lagi aku tersenyum.
"Mas Fa itu bisa aja...makasih ya.." itu yang bisa menyembunyikan maluku.
"Kenapa ya kalau dekat dengannya, jadi nyaman rasanya" katanya lagi.
Apa yang dia katakan adalah yang ku rasakan sebelum dia nyatakan. Aku begitu, selalu berdo'a untuknya, yang terbaik untuknya, tanpa ia minta tak pernah alfa ku kirim do'a untuknya.
"sarapan dulu Mas.." terbiasa aku menyuruhnya sarapan.
"Sudah kok...Mba nya?"tenang jika begitu mendengarnya.
"Alhamdulillah....sholat duhanya sudah?"
"Emmm nanti ya...jam istirahat"
"Terserah Mas Fa saja...yang penting terlaksana, o iya jangan baca bismillah"mungkin terlalu membosankan nasihatku itu.
" In sya Allah Iya...saya berangkat beserta do'anya..."jika saja kita bisa saling melihat,akan kulambaikan tangan dan sunggingkan senyum untukmu.
Kata-katanya slalu membuatku tersenyum. Dialah laki-laki pertama yang membuatku memberi rasa. Entah rasa apa itu. Hampir setahun ku mengenalnya , meski tak peernah ada kata melihatnya, namun ku ingin mempertahankannya.Tutur katanya yang membuatku ingin bertanya, mengapa tak pernah ia panggil hanya dengan nama ku saja. Namun bukan itu yang sekarang ku pikirkan, melainkan sebuah nasihat yang membuahkan harapan. Diriku seolah menunggu, atas apa yang ia katakan padaku.
"Tetap semangat tolabul ilmi makmumku...jangan lupa tahajud dan duhanya, jangan lupa juga sertakan do'a untuk saya, supaya jadi imam yang sholeh dan taqwa. Saya percaya dengan do'a, suatu saat nanti, jika Allah menghendaki, kita bertemu lagi" itu ucapan setiap kalinia akan kembalibkw pesantren.
"Insya Allah imamku...saya pun begitu. Akan turut mendoakan mu disepertiga malamku. " ya. Hanya itu yang aku bisa berikan sekarang Mas Muhammad Abdul Fatah.
Maaf kalo ceritanya biasa aja...belum bisa bikin yang baper..karena emang kayak orang nya. Adanya ya gitu aja gak bisa berubah. Tapi semoga kalian tertarik ya...😊
Baca lanjutannya yah..😉😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Do'a
ChickLitTak jarang seseorang akan berkata jauh dari hatinya. Entah suatu apa yang membuat mereka harus melakukan itu. Hatipun bergejolak dengan apa yang lisan katakan.