Cahaya matahari memasuki celah celah gorden pintu kaca balkon. Rainsa yang sedang merapikan tempat tidurnya menyipitkan mata ketika salah satu sinar membuat matanya silau dipenuhi oleh cahaya matahari. Setelah merapikan, melipat, dan mengemasi semua peralatan tidurnya, ia berjalan menuju pintu kayu berwarna merah yaitu kamar mandi.
Beberapa menit kemudian dengan handuk yang melilit tubuhnya, menyensor seluruh tubuhnya Rainsa berjalan menuju cermin besar yang tertempel di tembok, di sebelahnya ada dua manikin yang memakai topi dan syal, salah satunya mengenakan dress yang sudah ia pilih tadi malam.
Rainsa sudah mengenakan baju lengkap dress berwarna biru donker yang tadi malam sempat ia pilih. Dirinya menggantung handuk yang tadi melilitnya di jemuran dekat pintu berwarna merah tadi. Setelah menggantung handuknya ia mengambil tas berwarna biru donker dan memasukan dompet, serta smarth phone ke dalamnya.
Setelah dirasa semuanya siap, dan sudah lengkap, Rainsa turun kelantai satu rumahnya. Sebelum keluar dari rumahnya, Rainsa sempat mengenakan sepatu berwarna senada dengan dress dan tasnya, ia juga sempat mengambil kunci mobil dengan gantungan helo kitty kecilnya.
Di luar rumah taman kecil Rainsa terlihat sangat subur dan segar, di sebelah rumah terdapat garasi mobil, yang berisi satu mobil, dan satu sepeda motor. Rainsa membuka kunci pintu mobilnya lalu memasukinya.
...
Di depan mall besar Rainsa memarkirkan mobilnya. Tidak jauh dari tempat parkir Rainsa, ada kerumunan orang yang sempat membuatnya bingung. Tapi, Rainsa hanya mengacuhkan kerumunan itu dan langsung melewatinya tanpa permisi. Rainsa semoat melirik kedalam kerumunan itu, ia melihat seorang lelaki mengenakan kemeja berwarna biru donker pendek dan celana pensil berwarna hitam.
"Cih. " decih Rainsa saat tahu yang dikerumuni hanya lelaki. Rainsa melanjutkan jalannya menuju tempat mamanya mengajak janjian.
Di depan cofee shop Rainsa celingkungan mencari keberadaan mamanya. Seorang wanita paruh baya mengenakan dress putih melambaikan tangannya, dia adalah Shofi mama Rainsa. Rainsapun menghampiri meja yang diduduki Shofi.
"Hai, kamu tambah cantik aja nak. Kamu kok gak pakek high heels sih? " tanya Shofi heran melihat kaki anaknya yang hanya mengenakan sepatu tanpa tumit.
"Aehhs maaf ya jeng, anak saya kecantol di sana! " Rainsa kaget saat tiba tiba ada seorang wanita paruh baya mengenakan dress hitam kerenggosan, dan mengatur nafasnya, sedangkan mamanya hanya tersenyum kecil.
"Eh nak Rainsa ya? Cantiknya... " puji wanita paruh baya tadi, Rainsa hanya tersenyum ramah lalu mengangguk.
"Ini tante Laila, temennya mama dari kecil dulu. " jelas mamanya membuat Rainsa mengangguk mengerti, dan mengingat masa lalu.
Laila duduk di sebelah Shofi sedangkan Rainsa duduk di hadapan mamanya. Laila dan Shofi terlihat mengobrol, yang membuat Rainsa terkucilkan.
"Mom! " Rainsa celingkungan saat mendengar suara bass di belakangnya.
"Oh ini Reihan Rizqy Ramadhan anak tante. " kata Laila memperkenalkan lelaki tampan itu kepada Rainsa. Rainsa membalikkan badan dan melihat lelaki jakung yang memegang dadanya yang naik turun seirama dengan nafas yang tidak beraturan, Rainsa mengacungkan tangannya mengajak Reihan berkenalan.
Reihan menatap tangan mungil Rainsa yang nengatung, Reihan menggaet sebentar tangan Rainsa lalu melepeskannya. "Rainsa Anugrah Saranatalie. " kata Rainsa memperkenalkan dirinya kepada Reihan.
Reihan duduk di samping Rainsa dan berhadapan dengan Laila. Rainsa melihat peluh di kening dan dada Reihan, dirinya tersenyum jijik melihat peluh yang menetes itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally Love
RomanceSeorang dokter bernama Rainsa Anugrah Saranatalie, dokter yang masih jomblo sepanjang umurnya yang hampir menginjak tiga puluh, sedangkan teman teman sebayanya sudah menikah bahkan ada yang sudah menggendong anak. Dokter cantik ini tiba tiba di jodo...