For The First Time 2

14 4 0
                                    

Kicauan burung saling menjawab seolah memberi saksi pada hari yang indah ini, mungkin. Semilir angin membuat daun daun bergesekan membuat bertambahnya kesahduan. Semua orang saling tertawa, bersenda gurau, anak anak juga saling berlarian meneriakkan tawa lepas mereka. Semua orang di sini seperti tidak sabaran menunggu apa yang akan terjadi nantinya di gedung hotel berbintang ini.

Di ruangan lain, terlihat seorang wanita yang duduk menggunakan gaun pengantin memperlihatkan sisi keanggunannya. Wanita itu sesekali menggosok kedua telapak tangannya menunjukkan kegugupan yang tidak bisa ia kuasai.

"Kak, ayo Kak Reihan nunggu. " kata seseorang, mengejutkan. Dirinya juga merasakan sentuhan hangat di pundaknya yang sedang terekspos.

Dirinya tak henti hentinya menghela nafas panjang, mencoba membuang kegugupan yang sangat besar. Tangannya terlihat pucat dan menggigil hebat seakan mengisyaratkan kegugupan hebatnya.

Helaan nafas panjang terdengar di telinganya. "Sudah kak, ayo... Kasian para tamu sudah nunggu lama. " suara lembut itu terdengar lagi memenuhi telinganya.

Dengan tangan yang mengepal erat dirinya mencoba berani untuk melangkahkan kakinya. Rainsa mengangkat sedikit rok gaunnya yang panjang menjuntai menyapu lantai.

Helaan nafas berat mengawali langkah kakinya yang terasa berat nan meragukan. Tangan kecil Rainzi mengalung di tangan kanan Rainsa menggandeng sekaligus memberi topangan kepada Rainsa yang sepertinya berat atas gaun yang super besar dan panjang.

Di ambang pintu gedung Rainsa memandang lurus kedepan melihat seorang lelaki yang mengenakan toxedo rapinya. Semua tatapan memuji menghujani diri Rainsa membuat dua bahunya semakin terasa berat. Tangan dingin Rainsa menggenggam jemari Rainzi yang masih setia mengalung di lengannya.

Saat Rainsa melangkah masuk, tepuk tangan yang meriah menghujaninya membuat telinga Rainsa penuh atas tepuk tangan tersebut. Bak seorang putri Rainsa berjalan di atas karpet merah.

Di bawah panggung terlihat seorang lelaki paruh baya yang sangat ia kenal, Sofian, ayahnya. Saat dirinya menaiki panggung ayahnya juga mengikutinya dari belakang.

Rainsa duduk disamping Reihan yang sedang mengeluarkan keringat dingin yang bercucuran tak hentinya.

"Rei kamu sudah siap belum? " tanya Sofian kepada Reihan yang tak henti hentinya meniup tangan menggigilnya. Setelah meniup terakhir kalinya, Reihan menggaet tangan Sofian yang sedari tadi mengatung.

"Bismillah... Saya nikahkan ananda Reihan Rizqy Ramadhan bin Lingga Kurniawan dengan anak saya Rainsa Anugrah Saranatalie dengan mas kawin 30 juta rupiah, mas seberat 100 gram, seperangkat alat sholat dibayar tunai." ucap Sofian membuat keadaan semakin mencekam. Rainsa tak henti hentinya menghela nafas panjang.

Reihan membuka mulutnya. "Saya terima nikahnya ananda Rainsa Anugrah Saranatalie binti Sofian Wijaya dengan mas kawin tersebut dibyar tunai. " ucap Reihan lancar membuat semua orang di dalam gedung menghela nafas lega.

"Bagaimana sah? " tanya Sofian mebuat semua orang yang ada di sana berteriak kata "Sah"

"Alhamdulillah... " kata Sofian sambil mengangkat tangannya memanjatkan doa kepada anaknya dan suaminya.

Shofi menatap anaknya lalu memberikan isyarat untuk mencium tangan Reihan. Sayangnya keadaan Rainsa saat ini agak blenk, dia hanya menatap Reihan penuh tanda tanya. Reihan yang mengerti apa yang dimaksud Rainsa dengan tatapan itu. Reihan mengambil telapak tangan Rainsa yang masih terpangku di pahanya. Otak Rainsa sedikit bekerja kembali karena bisa merespon apa yang diperlakukan Reihan. Rainsa langsung mencium tangan Reihan dengan lembut.

Setelah acara mencium tangan Reihan. Reihan mengambil kotak merah berbentuk hati di meja yang tadinya menjadi saksi bisu ijab kabul yang ia ucapkan. Reihan dan Rainsa saling menukar cincin seperti pasangan biasa. Lalu dengan gerakan tiba tiba Reihan mengecup kening Rainsa, membuat empunya kening melotot seperti tidak percaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Accidentally LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang