Kesempatan

91 13 11
                                    

- Hidup hanya satu kali, mati pun hanya satu kali. Namun apakah kesempatan juga hanya di dapatkan satu kali? -

______________________________________

BRUK!

“Aduhhh..” Ringis Seorang gadis yang terjatuh ke lantai

“Makanya punya mata pake!” Ucap Angga

Gadis itu kembali berdiri sendiri.
“Lo yang nabrak kok lo yang sewot?” Tanya Regita dengan penuh penekanan

“Eh regita? Kirain siapa.. hehe”

Gadis itu memutar kedua bola matanya malas lalu pergi begitu saja tanpa berkata apapun.

Sementara Angga langsung mengikutinya dari belakang sampai ke kelas mereka.

“Gita lo marah?” Tanya Angga

Tidak ada jawaban.

“Tadi jatohnya sakit ya?”

“Pantat lo pasti sakit, sini gue pijitin”

PLAKKK!

Sebuah tamparan mendarat di pipi laki-laki itu dengan sempurna. Siapa lagi jika bukan Regita yang telah menamparnya.

“Lo pikir gue cewek apaan?! Gak sopan banget si lo!” Teriak Regita dengan pipi yang merah padam

“Duh.. gue kan cuma pengen ngebantuin! masa gak boleh?” Tanyanya dengan polos

“Najis, dasar cowok mesum!!!” Teriak Regita kesal

“Verelll sini lo!!!” Teriak Priscila sambil mengejar Verel

Verel bersembunyi di belakang Regita untuk menghindari amukan Priscila.

“Sini lo banci!” Teriak Cila

“Salah gue apa Cila? ampun” Ucap Verel sambil bersembunyi di belakang tubuh Regita

“Git awas! gue mau nangkep tu bocah”

“Eh ada apaan sih?” Tanya Regita bingung

“Tip-ek sama balpen yang baru gue beli kemarin di ambil sama si verel!”

“Kebiasaan lo rel! Balikin gih!” Titah Regita

“Ah lo, sama aja!” Ucap Verel yang langsung berlari keluar

Sebelum kabur, Verel mendorong tubuh Regita sampai terpental ke arah tubuh Angga yang berada tepat di depannya.

Sementara Cila kembali mengejar Verel sampai keluar kelas.

Angga menatap Regita, terjadi kontak mata beberapa detik dan Regita yang langsung memutuskan kontak matanya terlebih dahulu.

Sebelum Regita ingin menjauh, Angga menariknya dan membisikkan sesuatu.

“Yakin gak mau dipijitin?” Bisik Angga sambil memberikan smirk

Regita bergidik ngeri “Bego!” Gadis itu langsung pergi meninggalkan Angga dengan perasaan kesal

Regita langsung duduk di mejanya dengan wajah yang ditekuk.

“Seberapa gregetnya lo?!” Tanya Lembanyu heboh

“Kemarin gue makan oreo” Frisly menyahuti

“Terus?”

“Pake nasi”

Tawa mereka pecah, walau tak ada yang lucu. Tapi tetap saja stok tawa mereka tak pernah habis.

“Seberapa gregetnya lo?!” Tanya Lembanyu pada Sisil

Dear Heart (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang