Changed

120 5 3
                                    

Waktu menunjukkan bahwa 15 menit lagi jam 9 tepat. Itu berarti waktu Lintang tersisa 10 menit lagi agar tidak terlambat menemui Aldo. Tapi nyatanya sekarang Lintang masih berada di depan lorong rumahnya. Tangan kanan memegang kopleng gas,dan tangan kiri memegang sisir. Dasar Lintang ceroboh..

"Gue yakin pasti dia telat lagi."ucap Aldo dalam hati sambil melihat jamnya.

"Pagi pak...."yan ditunggu pun datang.

"Telat 20 menit."

"Yaa maafin kali pak. Tadi ada copet dalam bis. Jadi bisnya muter muter dulu."jelas Lintang sambil mengelap keringat.

"Kamu naik bis tapi pake helm? Ajaib."sambil menaikan alisnya menunjuk helm yang berada ditangan kanan Lintang.

"Yahh....lagi jaman kali pak pake helm dalam bis. Udahlah pak,jadi ini apa yg mau dibicarain?"

"Karena kamu terlambat,kamu ga jadi libur. Kamu harus nemenin saya seleksi dokumen karyawan baru. Mulai besok,saya tunggu di kantor jam 8 pagi!"jelas Aldo dan langsung pergi meninggalkan Lintang.

"What? Cuma mau ngomongin itu aja pake suruh gue datang jauh jauh kesini? Ga punya pulsa apa? Dasar bos pelit!"gerutu Lintang tak terima.

Keesokan harinya pukul 07.00 Lintang sudah selesai bersiap-siap.

"Hehhh gue yakin kali ini ga bakal telat lagi."ucapnya yakin sambil mengunci pintu rumahnya.

Lintang pun mulai menyalakan mesin motornya. Tapi....

"Eh eh ini kenapa? Kok ga mau nyala? Cobaan apa lagi ini Tuhan,minggu lalu kan aku pergi ibadah. Masa harus naik bis? Hhhhh"

Akhirnya Lintang memilih untuk naik bis. Sebenarnya sih pengen naik taksi,tapi apa daya uang ga cukup. Dan sialnya lagi,Lintang baru mendapatkan bis 20 menit kemudian. Alhasil,angan-angannya untuk tidak telat musnah sudah.

Renaldo Pov

"Hahaha pasti telat lagi. Bagus Lintang!"ucapku sambik tersenyum penuh kemenangan.

Ceklekk

"Maaf pak..."

"Aduh Lintang saya sudah bosan mendengar kata maaf kamu. Ini kantor,bukan lagi lebaran."

"Iya pak,tadi ada ibu-ibu ngelahirin di bis."ucapnya membela diri.

"Persetan dengan ibu-ibu itu. Kamu cepet sini,periksa semua dokumen ini."kataku sambil menunjukkan kursi disampingku dan dokumen diatas meja.

"Iya pak iya."

Lintang,seandainya kamu tahu saat ini aku benar benar senang sekaligus sakit. Senang karena bisa melihatmu lagi sedekat ini. Sakit karena tak bisa menyentuhmu. Apa kau merasakan hal yang sama? Aku mencintaimu Lintang,sungguh.

Aku bermain dengan pikiran ku sendiri saat tiba tiba Lintang menanyakan dokumen yang sedang diperiksa. Disitu pun aku tersadar bahwa dia sudah banyak berubah sekarang. Semakin putih,tinggi,dan dadanya semakin besar. Oke,lupakan bagian itu. Tapi yang pasti dia semakin cantik,dan tentunya aku suka itu.

"Pak ini hmmppp." Lintang berbalik kearahku dan aku sudah mempersiapkan itu semua untuk merasakan bibirnya. Meluapkan segala rindu yang tertahan selama ini. Aku rasa dia menikmatinya walaupun tidak membalas. Astaga aku lupa,jangan jangan dia belum pernah berciuman?

"Pak...ngggaa bi..bissaa" Akhirnya Lintang berhasil melepaskan bibirnya dari bibirku.

"Hukuman karena terlambat. Cepat lanjutkan kerjaanmu! 15 menit lagi saya balik"aku langsung keluar meninggalkan Lintang.

Ceklek

"Sumpah yaa gila demi apa???? Dia ngambil first kiss gue. Huaaaa! Dasar bos mesum,ihhh gue jadi ngeri sendiri lama lama sama dia."umpatan Lintang yang tentu saja bisa ku dengar dari luar karena suaranya udah kayak toa.

30 menit setelah itu aku pun kembali. Sengaja aku berlama-lama agar Lintang tidak curiga.

"Udah selesai kerjaannya?"aku membuka pembicaraan.

"Udah pak."

"Habis ini mau kemana?"tanyaku lagi

"Ga tau." Upsss kayaknya dia marah.

"Marah ya?"

"Nggak."singkat Lintang.

"Kalo saya traktir lunch masih ngambek ga?"aku menawarkannya makan siang.

"Saya ga bisa disogok pak."ucapnya sambil menatap jendela.

"Kalo traktirnya pake udang saos telur asin masih tetep ga mau?"tanyaku sekali lagi.

Lintang terlihat berpikir sambil menaikkan jari-jarinya seperti sedang berhitung.

"Hmmm kalo kata perut saya yang itu ga boleh ditolak pak."jawabnya malu-malu.

"Hahaha gotcha! Yasudah ayo!"

Haiii maaf ya pendek dan jelek. Masih pemula hehhe kalo ga ngeberatin sih minta vote dan commentnya. Makasih :)

It's only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang