Who are you?

126 6 0
                                    

Lintang membelalakkan matanya saat sampai di restauran tersebut. Dia sangat mengagumi indahnya interior dari restauran itu.

"Ckckck bagus banget ya."puji Lintang

"Kamu mau makan apa?"tanya Aldo

"Ehh udang saos telur asin aja pak. Tapi nasinya banyakin."upss Lintang keceplosan.

"Cantik cantik kok makannya kayak kuli."ujar Aldo sambil membuka menu makanan

Apa? Cantik? Dia mengatakan aku cantik? Aww jadi malu. Ucap Lintang dalam hati.

"Jangan geer. Itu pipi udah merah kayak udang saus telur asin."ketus Aldo

Lintang memajukan bibirnya kesal.

"Saya pesan lasagna yah satu,sama ice green tea. Kamu minum apa?" Tanya aldo lagi.

"Apa aja pak."

"Ga ada menu "apa aja" disini!"

"Hhhh yaudah cappucino aja."jawab Lintang

"Ga baik minum kopi sama makan nasi. Lemon tea aja mba. Makasih." Jelas Aldo.

Ya kalo gitu ngapain tadi nanya. Protes Lintang lagi.

Oh iya,aku harus nanya kenapa tadi dia nyium gue seenaknya. Aduh,tapi gimana kalo dia marah? Tapi kan seharusnya gue yang marah.

Lintang pun dengan berhati-hati membuka suara bertanya pada Aldo.

"Ehmm pak." Ucap Lintang

"Hmm"jawab aldo tanpa mengalihkan matanya dari ipod yang ada ditangannya.

"Tadi kok gitu pak..." jelas Lintang ragu-ragu

"Gitu gumana?

"Ya ituuuuu. Itu first kiss tau."kata Lintang sambil menunduk malu.

Aldo hanya diam. Tak mengeluarkan suara sedikit pun. Dia bingung ingin menjawab apa. Tidak mungkin kan kalo Aldo menjawab bahwa dia sangat merindukan Lintang. Untung saja tiba-tiba makanan datang.

"Makan cepat makanan mu,masih banyak yang harus dikerjakan."ucap Aldo sambil menyendokkan lagsananya ke mulutnya.

Renaldo Pov

Setelah selesai makan kami pun langsung pergi. Alasanku sih akan melanjutkan pekerjaan. Tapi aku membawa Lintang ke apartemen ku. Untung saja dia bodoh! Hahaha

"Loh pak,kok kita kesini? Katanya mau lanjutin pekerjaan?"protes Lintang padaku.

"Yaa kerjaannya ada didalam. Bosen lama-lama dikantor."jawabku sambil menggesekan kartu apartemen ku.

Saat masuk ke aparemenku ku Lintang tak henti-hentinya mengerjapkan matanya dan membuka mulutnya takjub. Apa yang dia kagetkan sih?

"Awas itu mulutnya kemasukan lalat."candaku padanya.

Aku segera mengambilkan Lintang sekaleng soda. Jangan bertanya,hanya itu yang ada dalam kulkas ku.

"Prrsss yahh basah deh."soda itu menumpahi sebagian baju dan rok Lintang. Dasar selalu ceroboh!

"Kamu ganti baju sana. Saya ga mau kerja sama orang jorok."tukasku padanya.

"Tapi pak,pake bajunya siapa?"tanya Lintang.

"Pake baju nenek kamu. Ya pake baju saya lah. Dan satu lagi,jangan panggil saya pak karena saya bukan bapak kamu. Tapi itu hanya untuk diluar kantor!"

"Ohh okdeh pak. Eh,Aldo."Lintang bergegas pergi. Tetapi entah kenapa dia balik lagi.

"Kenapa balik lagi hah? Mau protes?"celahku.

It's only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang