L : Kita putus! Aku tak ingin berhubungan denganmu lagi yang sekarang sudah menjadi penulis *Ucap dia dengan nada dingin
P : Kenapa? *Tanyanya dengan bingung
L : Karena jika kamu menjadi penulis, ketika aku melukai mu bukankah kamu akan menuliskan luka itu? *Tanyanya dengan sinis
Kemudian melangkah pergi namun
P : Kalau begitu kenapa tidak membuat aku bahagia saja? Dengan begitu kebahagiaan lah yang akan aku tuliskan dalam cerita ku *Mencoba berfikir dengan logika
L : Tidak! Aku bukanlah tuhan yang sempurna suatu saat nanti bisa saja aku khilaf melukai mu, kemudian kamu menuliskan kisahnya *Ujarnya menolak hal tersebut
P : Oh ya khilaf? Tapi difikiran ku, kamu terlihat seperti seseorang yang sedang berencana ingin melukai ku.
Tolong bedakan sayang, Jika pun nantinya kamu khilaf tidak mungkin kamu berkatanya sekarang.
Karena kekhilafan tidak dilakukan dengan kesadaran penuh, dan kamu mengatakan hal ini seolah olah kamu berencana melukai ku nantinya
Apa namanya itu kalau bukan berencana? *Jelasnya dengan nada meremehkan
L : ... *Terdiam
Tolong bedakan antara khilaf dengan berencana. Khilaf dilakukan karena ketidak sadaran kita telah melakukan hal yang salah sedangkan berencana dilakukan dengan sengaja dan dengan kesadaran yang penuh.
-Ashazhari
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Kata
PoetryKita adalah sepasang kenangan yang merangkap menjadi sebuah angan Sepasang kenangan yang dulu berjanji untuk berkomitmen Kisah kita kini hanyalah sebatas kenangan, Berlalu saja terhempas oleh angin dan perlahan memudar, hilang dan tak tersentuh Ki...