part 3

13 3 0
                                    

Selasa,5 Mei 2016
Hari ini adalah hari wisuda ku,saat aku ingin berpamitan dengan ibu untuk berangkat,aku menerima kabar tak enak dari ibu."Emily Jerry sudah menemukan ajalnya"katanya.aku pun terkejut mendengar kabar itu.

Aku mengusap usap mataku,sambil sesekali berpikir mengapa orang yang berusaha menjagaku selalu pergi.aku menyesal tidak bisa melihat semua kejadian yg aku alami belakangan ini.Sesampainya aku di kampus,aku disambut dengan Bu dosen."hai Emily apa kabar?mari ikut saya kamu dinobatkan sebagai mahasiswi terbaik di universitas TirtaKirana.
Aku pun merasa bahagia mendengar apa yang dicetuskan oleh Bu dosen.

"Jedumm..."

"Suara apa itu?"ujarku
Semua orang beranjak dari tempat duduk nya,untuk melihat suara apa itu.dan ternyata kampus kami di bom.betapa tercabik cabik hati ini menghadapi semua cobaan yang diberikan Tuhan.

Sudah 4 bulan aku diam dirumah tidak melakukan apa-apa.aku masih kepikiran tentang alasan ibu memasang gambar ayah di dinding kamarku.rasanya ingin aku bertanya kepada ibu,tapi aku gengsi ingin bertanya.dan akhirnya bulatlah tekadku untuk bertanya."ibu wallpaper dinding di kamar ku itu gambar nya apa sih?"tanyaku.

Ibu menjawab dengan kebohongan,"gambar princess sayang"jawabnya dengan mengelus pundakku.

Aku tau ibu berbohong,kemudian aku menyambung kebohongan ibu dengan tangguh,"tapi kata mang Udin wallpaper itu gambarnya foto aku,ibu,dan ayah? benar gak Bu?".

Ibuku tak bisa mengelak lagi,ibu menjelaskan bahwa wallpaper itu memang sudah lama disiapkan oleh ibu untukku dan rencananya akan dipasang di malam itu.Ibu tak tahu akan terjadi kecelakaan kepadaku, tadinya ibu berniat memperlihatkan wajah ayah kepadaku,tapi karena aku tak bisa melihat lagi,pupuslah harapan ibu itu.

Malam yang sunyi dan gelap kembali mengisi hariku,sekarang aku tidak punya siapa siapa lagi selain Gita, itu pun kalau Gita mau berteman dengan ku.angin berhembus membawa udara yang sejuk,suara suara yang khas mulai terdengar,tak ada lagi suara burung kenari yang berkicau merdu melainkan hanya kicauan seram burung hantu.

"Ting tong"handphone ku berbunyi,tanda bahwa ada yang menelfon ku.

Segera aku angkat telfon itu dan terdengar suara misterius yang menurutku tak asing."halo Emily apa kabar?haha baik kan?sekarang aku harus menikmati kesengsaraan dan kesendirian mu.sahabat mu satu satunya akan pergi meninggalkanmu"ucap orang asing itu.

Aku pun menjawab dengan lirih"siapa kamu?mengapa Gita akan pergi? halo..halo?"telfonnya dimatikan oleh orang asing itu.

Keesokan harinya,aku bangun dengan gemetar dan ketakutan.teror orang asing tadi malam sangat menyiksaku,aku selalu memikirkan ucapan orang itu tentang Gita yang akan pergi.Bagaimanakah Gita pergi seperti Vivi?ataukah seperti Jerry?aku tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk menjaga Gita supaya terus bersamaku.

Sering kali aku berfikir ingin melihat dunia ini lagi,ya siapa sih orang buta yang tidak ingin punya mata?.aku berharap ada orang yang menyumbangkan matanya untukku.
Aku berangan ingin menuntaskan cita citaku sejak dahulu, yaitu menjadi seorang Detektif.Mengapa aku ingin menjadi seorang detektif,karena aku suka berfikir dan berfantasi.

Tapi bagaimana aku bisa menjadi seorang detektif,sedangkan mataku saja tidak bisa melihat apa apa.hari ini aku mengadakan acara reunian dengan Gita,di sebuah cafe yang terletak di ujung jalan Nuri.

Aku telah dibelikan ibu sebuah kacamata yang sangat canggih dan benar benar berguna untukku.kacamata itu berbentuk bulat,berwarna hitam,lensanya berwarna kebiruan biruan,dan berfungsi untuk membantuku melihat tapi beda sekali dalam penglihatan kacamata itu semua orang yang menggunakannya,akan menjadi buta warna.

Aku sudah sampai di cafe dan aku pun sudah membooking sebuah meja."aduh dimana sih si Gita lama banget."keluhku sambil mencoba menghubungi Gita.

"Ting Tong"handphone ku kembali berbunyi.dan sontak membuat aku reflek loncat ke atas kursi.

"Haha apaan sih orang itu gak jelas norak banget sih!"olok orang orang di cafe itu.

Aku pun tak mempedulikan kata kata orang di cafe itu.aku segera mengangkat telfon itu sebelum mati.
"Halo ini siapa?"tanyaku dengan gugup.

Orang yang di telfon itu ternyata adalah gita dia seperti orang ketakutan."tolong aku emily,disaat aku ingin bergegas menuju ke cafe tiba tiba ada orang yang mengikutiku  dengan menggunakan mobil."

"Tenanglah git Sekarang kau dimana?"ujarku.

"Aku berhenti di perempatan jalan menuju cafe"jawabnya

Aku segera menuju tempat Gita berada,aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan menjaga Gita dengan baik.

TO BE CONTINUED🌻
Ewhh,gimana cerita aku maksud gak sih di hati kalian.jangan dihujat ya maklum aku masih belajar.
Jangan lupa voment❤️
Sarannya jangan lupa😊

MYN~NOVELIA MAHARANI

Mimpi Yang NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang