part 2

14 3 0
                                    


"Akhirnya"ujarku dalam hati.aku pun bisa pulang ke rumah lagi,sebab aku sudah tak betah di rumah sakit.lama kelamaan aku terbiasa dengan apa yang aku alami,dan sekarang aku mulai melupakan semua masalah,dari kepergian vivi hingga kebutaan yang ku alami.

Besok adalah hari terakhirku di kampus dan lusa aku akan wisuda.malam ini aku akan menghabiskan waktu dengan mendengarkan musik.biasanya aku menghabiskan malam dengan membaca buku tapi kini aku sudah tidak bisa menjalankan hobiku itu.

"Tok..tok ..tok"

Suara itu membuatku tak bisa tidur dan terus mengeluh."aah suara apasih itu!?gak tau apa orang mau tidur"
"Maaf non"ujar mang Udin
"Mang Udin?ngapain sih malem malem?"tanyaku
"Ini non mamang disuruh ibu buat pasang wallpaper dinding di kamar non Emily"
"Buat apaan pasang gituan lagian aku gak bisa liat kan"
Mamang pun mengatakan bahwa wallpaper dinding yang dipasang itu khusus untuk aku,karna sesungguhnya wallpaper itu adalah foto aku,ibu,dan ayah.

Aku pun terkejut mendengar hal itu.selama ini aku tidak pernah mengetahui siapa ayahku,bagaimana wajahnya,sebab ibu tak pernah mengizinkanku membuka foto album.tapi mengapa sekarang ibu memasang wajah ayah di dinding kamarku?
Aku terus bertanya tanya dalam hatiku sepanjang malam,hingga aku sadari bahwa hari itu sudah pukul tiga pagi.aku harus bergegas menuju toilet,aku mandi dan sarapan lalu berangkat ke kampus.

Di kampus aku tak bisa duduk di taman seperti biasanya.kali ini aku hanya termenung di kursi kelasku,suasana sunyi seperti menguasai hatiku,tak ada yang datang untuk menghiburku.
Sampai suatu ketika ada yang datang dan merangkul ku.

"Sudah lah aku ada disini bersamamu"ujar suara yang tak kukenal itu
"Siapa kamu?"jawabku sambil melepaskan rangkulannya.
"Aku Jery sahabat kecilmu aku pindah kesini untuk menjagamu,Tante Karin menyuruhku berkuliah disini supaya bisa menjagamu"
Mendengar penjelasannya langsung terbayang di fikiranku bagaimana sosok Jery sahabat masa kecilku itu dia orang yang pengertian dan menyayangiku,aku bahagia bila bisa dijaganya sampai akhir hidupku.tapi mengapa ibu menyuruhnya berkuliah disini sedangkan ini saja hari terakhir ku di kampus.

"Untuk apa kau menjagaku?Ini adalah hari terakhir ku disini besok aku sudah wisuda"jelasku kepadanya.
"Aku akan menjagamu hari ini saja."jawabnya.

"Baiklah terserah kau saja tapi yang jelas firasat ku Sekarang tidak begitu bagus.aku kira sebentar lagi akan terjadi bencana."

Dia pun menempati tempat duduk Vivi dan dia mencoba untuk mengobrol denganku,tapi si tengah tengah obrolan kami Jery diam aku pun bingung,ada apa dengan anak ini.kucoba meraba kepalanya dan ternyata kepalanya sudah tersandar di meja vivi.kupikir dia tertidur,kucoba membangunkannya namun apa daya dia tidak menyahut dan terpaksa aku teriak."tolong...tolong...temanku pingsan atau apalah aku tak tahu"
Banyak orang bergerombol dan pergi mengangkut Jery ke ambulans,ya memang aku tidak bisa melihatnya namun aku merasakan itu.

Saat perjalanan pulang aku tak sengaja menabrak seseorang.
"Aduh punya mata gak sih!"ujarnya sambil membentak ku.
"Maaf aku gak bisa lihat, ngomong ngomong kamu siapa ya?"
"Gw?Lo gak kenal gw,Darel aurelia seleb di kampus ini"katanya dengan congkak.
Aku pun langsung pergi meninggalkannya,dan tiba tiba dia menarik tanganku.
"Eh tunggu dulu Lo siapa?"
"Ehmm..aku Emily Harry"jawabku
"Minta nomor telepon?"pintanya
"Boleh,0897*******"
Dia pun pergi meninggalkanku.

Sampai di rumah aku langsung berbaring dan tidur.aku masih memikirkan bagaimana ibu bisa memasang wajah ayah di dinding kamarku.

                   *To be continued*
Gimana ceritanya bagus gak:)
Hehe maaf kalo gak maksud,maklum aku cuma penulis amatir yang ingin mengejar cita cita.
Jangan lupa vote and coment ya❤️
          Sarannya jangan lupa😉
Thanks yang udah baca,see you again.

MYN~Novelia Maharani🌸

Mimpi Yang NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang