bagian 10

14.9K 694 14
                                    

Karena waktu itu kalian pada bilang jangan HIATUS yaudah deh setelah pikir-pikir mending gausah juga,tapi nanti kalo saya updatenya lama maaff itu artinya saya lagi gaada ide,harap ngerti yaaa.

Makasih juga udah mau baca cerita saya ini,lope you semuaa ❤️

Happy reading...
Jangan lupa vote dan komen,yes!!

Sepulang kuliah,aldan mendapatkan kabar bahwa mamanya masuk rumah sakit karena kecelakaan. Aldan terkejut begitu juga Chelsea.

Saat ini mereka berdua tengah berada didepan ruang UGD rumah sakit menunggu dokter yang menangani mamanya.

Tak lama dokter keluar dengan diikuti suster. "Dokter,gimana keadaan mama saya"tanya aldan kawatir.

Dokter itu menatap aldan sendu. "Maaf,pasien tidak bisa kami selamatkan karena benturan keras di kepalanya mengakibatkan saraf pada otak putus"jelas dokter itu.

"Apa?"lirih aldan. Chelsea menutup mulutnya tak percaya bersamaan dengan air matanya yang mengalir.

"Kami sudah berusaha sekuat tenaga,tapi Tuhan berkehendak lain,kalo begitu saya permisi"

"Ngga,nggak mungkin!!"aldan langsung berlari masuk dan memeluk mamanya yang sudah ditutupi oleh kain putih.

"MAMA,BANGUN MA!JANGAN TINGGALIN ALDAN HIKS...ALDAN MASIH BUTUH MAMA HIKSS...ALDAN UDAH GAK PUNYA SIAPA-SIAPA LAGI MA,aldan sendiri hikss..."aldan menangis pilu, chelsea merasa teriris hatinya melihat aldan seperti ini perlahan dia mendekat dan mengelus punggung aldan.

"Aldan, kamu yang sabar ya jangan bilang kamu sendiri ada aku disini,aku janji gak bakal ninggalin kamu dan tetap selalu ada disamping kamu. Aku janji"mendengar ucapan Chelsea yang tulus,aldan langsung memeluknya dan menumpahkan tangisnya di bahu chelsea.

"Aku jahat,waktu kemarin mama dateng aku ngacuhin mama,a-aku nyesel sekarang hikss...aku jahat,aku bodoh,aku gak guna!!hikss..."

"Sttt..jangan nyalahin diri kamu sendiri sayang,ka--"ucapan chelsea terpotong saat tiba-tiba aldan pingsan.

"Al,bangun sayang aldan"

"Dokter,suster!!!!"

........

"Ma,maafin aldan mama tenang ya disana,aldan udah ikhlasin mama pergi. Sekali lagi maafin aldan"ucap aldan dengan bibir bergetar sambil mengelus nisan mamanya,sedetik kemudian air matanya lirih.

Chelsea yang berada disamping aldan mengelus bahu aldan untuk menenangkan kekasihnya yang sedang terguncang hatinya.

Setelah kemarin aldan jatuh pingsan,keesokan harinya aldan dibantu para tetangga menempatkan mamanya di peristirahatan terakhirnya. Aldan sangat terpukul dengan musibah yang menimpanya,bahkan papanya saja tidak hadir di hari terakhir mamanya,hanya kerabat dekat, teman-teman dan para tetangga yang menghadiri. Sungguh miris sekali hidupnya.

"Aldan pulang yuk,gerimis mau hujan"

Tetes demi tetes air turun dari langit,menandakan hujan mulai turun. Aldan masih diam ditempatnya dan tetap mengelus nisan mamanya.

"Aldan!ayo pulang,nanti kamu sakit kalo terus-terusan begini"aldan tetap diam.

Dengan cepat,Chelsea menangkup kedua pipi aldan yang bahkan sudah terasa dingin karena air hujan yang cukup deras mengguyur mereka berdua.

"Dengerin aku,kamu boleh sedih dengan semua yang terjadi,tapi pliss jangan sampai kamu sakit. Aku sayang sama kamu,aku gamau kamu kenapa-napa dan mama kamu pasti sedih lihat kamu seperti ini,jadi tolong lakuin demi mama kamu demi aku juga"lirih chelsea,tanpa aba-aba aldan memeluk Chelsea dibawah guyuran hujan deras.

"Makasih,iloveyou"

"Yaudah,sekarang ayo pulang baju kamu udah basah kuyup aku gamau kamu demam nanti"aldan mengangguk pelan dan mengelus sebentar nisan mamanya.

"Selamat tinggal ma, iloveyou"

----------------------------------------

Malam harinya, chelsea membuatkan makanan favorit aldan, sebenarnya dia bisa saja menyuruh bik sum tapi beliau sedang izin ke kampung karena anaknya lagi sakit.

10 menit berkutat dengan alat masak,nasi goreng spesial dengan sosis dan juga ayam siap dihidangkan dan langsung membawanya ke kamar aldan.

Ceklek...

Tanpa mengetuk terlebih dahulu,Chelsea langsung nyelonong masuk. Dilihat aldan yang masih bergelung dengan selimut tebalnya,memang semenjak pulang dari pemakaman aldan sama sekali tidak keluar dari kamar.

Perlahan Chelsea mendekat membuka perlahan selimut yang menutupi wajah kekasihnya itu.

"Manis banget sih kalo tidur"gumam chelsea menusuri wajah aldan yang tenang saat tertidur.

Aldan yang merasa ada sesuatu membelai wajahnya membuka matanya perlahan,Chelsea tersenyum manis kearahnya.

"Bangun dulu gih makan,kamu pasti laper"

Aldan mengangguk dan menyandarkan kepalanya di sandaran kasur. "Suapin"

Chelsea tersenyum. "Iya,nih aaa"

Baru 4kali suapan aldan mengehentikan makannya. "Udah ahh,kenyang"

"Baru empat suapan loh,nih aa lagi"

Aldan langsung menutup mulutnya seraya menggeleng.

Chelsea menghela nafas pelan. "Yaudah kalo gitu,aku mau kedapur dulu"dengan cepat aldan mencekal tangan chelsea.

"Ada apa?"aldan menggeleng pelan.

"Temenin disini"

Chelsea menaruh piringnya di atas nakas, kemudian mendekat ke arah aldan.

"Kenapa hm?"aldan menggeleng,langsung memeluk chelsea dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher chelsea.

"Pusing?"aldan mengangguk.

Chelsea menyentuh kening aldan,terasa hangat. "Minum obat ya"aldan menggeleng  cepat.

"Gamau,pait"

"Gapapa yang penting bisa sembuh,mau ya"lagi-lagi aldan tetap menggeleng.

"Aldan"ucap Chelsea sedikit menggeram.

Aldan mendengkus kecil. "Iyaa"

Chelsea mengambil obat pereda pusing yang berada di laci nakas dan memberikannya ke aldan.

"Nih minum dulu"aldan langsung meminumnya.

"Udah"

"Good boy, sekarang tidur ya udah larut malam"

"Temenin disini"ucap aldan sedikit merengek.

"Iya,sini deketan biar aku peluk"

Aldan langsung mendekat,memeluk pinggang chelsea possesive. Chelsea mengelus rambut tebal aldan dan mengecup singkat kening aldan.

"Good night my boy"

Aldan tersenyum dalam hati.

I love you now even forever, my girl batin aldan.


































Vote dan komen yaa..
Maaf gajee
Jangan siderss!!setengah hidup aku mikirin idenyaa:)
See you next part~~

Childish BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang