Kenal

5 0 0
                                    

'Matanya indah, buat jantung Fiya deg-degan. Apa dia ditakdirkan buat Fiya?'-Afiya

oOo

"Woi, udah puas liatin gue?"

Suara bariton namun dingin itu terasa merdu dan hangat di telinga Afiya.

"WOI, BUDEK LO YA" Bentak cowok tersebut, dan membuat Afiya sadar dari lamunanya.

"Eh..i..iya kak"

Cowok itu pun tersenyum sinis
"Ternyata emang budek"

"Eh..e..enggak kok"jawabnya gugup karena malu plus sebenarnya Fiya juga kesal karena di sebut budeg, namun ia tak tega melawan, Fiya  hanya bisa sabar  dengan kata-kata tadi karena yang ia hadapi adalah seorang pangeran bagi Fiya.'untung ganteng'

"Lo itu dari tadi bengong mulu"
"Gak ada kerjaan banget"

"A..anu kak aku murid baru"
"Namaku Afiya, panggil aja Fiya"

"Gak nanya gue"balas Alfino dingin.

'Untung aja ganteng'-batin Fiya
Sekali lagi batin Fiya mengatakan itu
-tapi dia kan kasar:√-author

Pasalnya Fiya bisa saja melawan dengan menendang atau menginjak kakinya karena sudah berani bicara kasar padanya. Tapi, apa daya dengan ketampananya sudah membuat Fiya meleleh.

"Kak boleh nanya gak?"

"Gak"

"Oh..yaudah"Fiya menunduk dengan lesu. Tadinya ia ingin mencoba mendekati Alfino dengan bertanya kepadanya. Yah, mau gimana lagi sepertinya Fino pun juga  tak tertarik padanya.

"Katanya mau nanya. Yaudah nanya apaan?"

"A..anu...i..itu.."saking gugupnya membuat Fiya gelagapan.

"Cepetan"

"Ruang guru dimanaya?"

"Nanya gitu doank susah amat"
Akhirnya Fino berjalan melewati Fiya.
"Kok malah ditinggal sih" gumam Fiya pelan. Namun Alfino  kemudian berbalik pada Afiya.

"Mau gue anter gak?"

"Eh.. iya kak"

'Tadinya mau benci, tapi gak jadi'


Kok gaje yah ceritanya😅plus pendek
Sorry😆
Baru pertama kali bikin cerita kayak gini soalnya😅😅😅

Alvino Untuk AfiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang