Cho ae-ri bangun dengan wajah yang sangat kusut, dia ingin segera menyelesaikan novelnya tetapi dia ingat bahwa situasinya saat ini sedang tidak bagus untuk memikirkan hal lain
Saat ini karirnya sedang kritis dikarenakan skandal yang tidak benar, ae-ri yang sedang tidak karuan pun menyalakan ponsel nya
Ting!
'Baru dinyalakan saja sudah ada notif lagi' batinnya, sangat malas untuk membaca notif ae-ri pun memutuskan untuk mandi
Saat mandi ae-ri sangat tidak fokus sehingga membuatnya salah memakai sabun mandi, yang seharusnya memakai sabun mandi untuk badannya dia malah memakai shampoo untuk badannya
Ketika sadar ae-ri segera membilas badan dan memakai sabun mandi yang benar,'Untuk apa aku mikirin jimin jimin itu, aku sudah move on oke.' Batin ae-ri
"Kurasa" suara ae-ri terdengar kecil ketika mengucapkan kalimat tersebut entah apa maksud dari kalimat itu
Setelah selesai melakukan ritual tersebut dan berganti baju dengan cepat ae-ri menuju laptop kesayangannya untuk menyelesaikan novel yang sedang dibuatnya
TING!
"Hah... siapa lagi ini" suaranya terdengar lesu ketika mendengar ada notifikasi dari handphonenya, dengan malasnya dia melihat dan ae-ri sangat terkejut ternyata sahabatnya yang sedang berselisih dengannya mengirim pesan kepadanya
Ae-ri, bisa aku menelphonemu? Kamu susah untuk dihubungi. Aku mohon jawab telphoneku
Kurang lebih seperti itu pesan yang diberikan sahabatnya, ae-ri bahagia ketika sahabatnya sudah tidak marah lagi dengannya. Tetapi dia heran apakah sahabatnya pernah menelphonenya? Dia rasa tidak
Ae-ri penasaran dan mengecek panggilan, ada nama yang tertera dalam panggilan tidak terjawab kemaren sore yaitu yoo yeongmi sahabatnya
Setelah melihat hal tersebut ae-ri langsung membalas pesan tersebut
Ok
Jawaban yang sangat singkat, dia bingung ingin menjawab apa karena egonya yang sangat tinggi tapi disisi lain dia sangat menginginkan persahabatannya kembali kesedia kala
Selang beberapa menit setelah mengirim pesan, telfon pun berbunyi menandakan ada yang menelfon
"Ae-ri?"
"Ya?" Jawaban ae-ri Singkat dan padat
"Kamu engga apa?" Suara yeongmi ini terdengar khawatir
"G apa, napa?" Egonya masih melekat dalam hatinya walaupun dia tidak ingin seperti itu
"Ae-ri aku.." yeongmi seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tertahan
"..." hening, ae-ri diam karena ingin tau apa yang akan yeongmi katakan tapi sepertinya tidak ada yang ingin dia katakan
"Apa? Kau menghabiskan waktuku" ae-ri tidak bisa mengontrol mulutnya untuk berbicara dengan baik saat ini
"..." tetap hening yang akhirnya ae-ri memutuskan bicara
"Halo? Ada orang g? Oh, udah mati ya? Ok dimatiin" perkataan ae-ri terdengar kasar, dia tau jika berkata seperti itu salah tetapi ego sedang menyelimuti tubuhnya
"Eh.. ae-ri tunggu aku mau ngomong" yeongmi merasa gugup saat ini terdengar dari nadanya berbicara
"Paan jangan lama-lama" ae-ri benar-benar tidak bisa mengontrol egonya, padahal jika ae-ri menjadi yeongmi dia pasti akan sakit hati dan memutuskan persahabatan mereka
"Sebelumnya aku ingin minta maaf, aku salah engga mendengar saranmu maafkan aku. Aku tau dengan ngomong seperti ini engga akan mengubah keadaan, sekali lagi maafkan aku" permintaan maaf yang tuluspun didengar oleh ae-ri
"G bukan salah kamu ini aku yang salah yeongmi dan engga seharusnya aku melarangmu untuk dekat dengan lelaki yang benar-benar kamu suka. Maaf kan aku, aku ini egois aku akan mewajarkan jika kamu engga mau berteman dengan ku" suara ae-ri terdengar lirih karena dia merasa sangat bersalah dengan apa yang dia lakukan kepada sahabatnya
"Engga ae-ri ini salah kita berdua jadi jangan menyalahkan diri sendiri, dan aku akan menjadi temanmu bukan lebih tepatnya sahabat terbaikmu" ae-ri terharu mendengar yeongmi berkata seperti itu
"Makasih yeongmi, cuman kamu orang satu-satunya yang memaklumi kelakuanku yang kekanakan. Makasih ya" yeongmi mendengar itu tersenyum
"Iya, eh aku mau kamu jujur ya. Kamu lagi g baik kan?"
"Hiks.." pertanyaan yeongmi malah membuat ae-ri menangis
"Ae-ri sudah jangan nangis, aku akan kerumahmu sekalian aku beliin tteokbokki mau?" Yeongmi tentu saja sebagai sahabatnya ingin menghibur ae-ri, yeongmi tau apa yang akan menghibur ae-ri dengan baik
"Mau... hiks ta..pi.. hiks pe..hiks..das ya" ae-ri tampak sulit untuk berbicara karena sedang menangis
"Okee ditunggu nyonya"
Panggilan pun berakhir disini
Ae-ri merasa lebih baik dikarenakan persahabatannya sudah membaik seperti sedia kala, tetapi dia merasa sakit hati dengan komenan dan kritik yang dia dapat dari para army. Walaupun tidak semua army seperti itu
•••••••
Gimana? Kalau ceritanya kurang ngefell maaf ya🙏🏻🙏🏻Oh iya jangan lupa votenya kakak~~
KAMU SEDANG MEMBACA
boy with Luv
Fanfictionkisah ini menceritakan tentang seorang pria muda bernama hwan jimin yang notabenya adalah salah satu member idol yang sangat mendunia dipertemukan dengan seorang haters. dan diketahui bahwa seorang haters ini adalah ex-fanaticfansnya jimin, pertemua...