Part 1

90 3 0
                                    

Jani's POV

"Oke mas dan mbak boleh menanyakan tugas ini kepada kakak tingat kalian, sekalian kenalan siapa tau jadi gebetan"

"Apasih garing banget" ucapku dalam hati, sambil mengomeli dosen berkumis tipis berlesung pipi yang digadang-gadangkan mirip Afgan , tapi kalo aku perhatikan gak ada mirip-miripnya pada katarak kali ya .

"Jani loe mau nanya kesiapa deh?" Kata si Riana maba yang fashionable abis ini, make up full-fullan untung cantik.

" Gak tau deh ada yang kenal aja enggak" kataku , karena memang benar adanya aku tidak mengenal satupun kakak tingkat disini.

" Loe yang tenang ya jani gue pasti bantuin loe kok, nanti gue minta bantuan abang gue deh. Suer" aku hanya mengangguk pasrah atas usulnya.

"Kantin kuy" ajaknya

"Sorry nih, gue mau bokep" dan ditanggapi dengan pelototannya "bobo cakep maksudnya" candaku sambil terkikik geli. Lalu berlalu berjalan beriringan dan berpisah di lorong kantin. Sepanjang perjalanan aku terus berfikir siapa yang akan kutanyai mengenai tugas ini, tugas yang harus melibatkan kakak tingkat yang harus menjadi narasumbernya. Mungkin terlalu lelah berfikir aku sampai terlelap sesampainya di kos-an.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Author POV
Jani terbangun oleh suara berisik yang berasal dari ponselnya dia melihat nama Riana yang tertera di ponselnya.
"Hallo, apaan?" Jawabnya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Udah kenyang loe ngebokep?"terdengar suara kikikan menyertai suara Riana. "Ehhh btw gue udah dapet orang nih buat narasumber loe."

"Siapa siapa?"Timpal Jani tak sabar

"Ada temennya abang gue, anak teksip kan? Namanya kalo ga salah Aris?Eros?aduh apa sih yang bener" cerocos Riana sambil berfikir kembali nama teman abangnya.

"Duhh nyari info yang jelas dong loe!jang.."

"Ahhh Ares namanya.iya itu."kata Riana
memotong ucapan Jani. "Yaudah ah bye, besok gue ceritain lengkapnya gimana oke.!"ucapnya tanpa menunggu respon Jani dan langsung memutuskan sambungan.

"Sinting kayaknya nih anak"umpat Jani sambil bangkit dari tidurnya melanjutkan aktifitas selanjutnya.

AstamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang