Author pov.
Seorang lelaki tampan dengan tatapan menggodanya sedang mengedarai Mobil audi hitamnya membelah kota seoul yang belum terlalu ramai ialah chanyeol,disisi lain pengemudi mobil yang tak kalah tampan dengan wajah datar sedatar es tapi selalu bisa memikat wanita yaitu sehun dengan mobil lamborgini kuning kesayangannya dan yang terakhir si ceria dan pencinta music yang memiliki banyak sekali penggemar karena ketampanan dan keahliannya dalam segala bidang musik sebut dia jongin atau orang menyebutnya kai dengan mobil audi hitam dengan baret merah yang memesona
"Datanglah tepat pukul 18.00 ada pengembangan baru yang penting bersama kakek. Kalau kalian tidak datang aku akan menahan kartu kredit kalian" itulah kata dari pesan masuk pada ponsel trio pangeran dan hal itu mengundang helaan nafas panjang dari ketiganya.
Sesampainya mereka di basement dengan memarkirkan mobil-mereka dengan tidak elit tapi terlihat keren disaat bersamaan. Lalu mereka bertiga memasuki mansion utama dengan chanyeol berada ditengah disi kiri ada kai dan disi kanan sehun.
"Apa haraboji tak sadarkan diri?" Itu sehun memulai bertanya pada tangan kanan kakek dari ketiga pangeran tersebut yaitu kris.
"Apa kakek pingsan?"tanya kai lagi
"Di mana kakek?" Ucap chanyeol menyudahi antara kegiatan tanya menanya. Tapi bukan sebuah jawaban yg mereka terima melainkan sebuah undangan untuk pernikahan kakek mereka dengan seorang wanita muda.
"Apa-apaan ini sampai kau menahan kartu kreditku?" Sehun memutar balik undangan terasebut dengan wajah masam.
"Aku jadi membatalkan rencana hari ini tau" ucap kai manja karna menurutnya hanya membuang-buang waktu
"Karena kalau bukan begitu aku takkan bisa melihat kalian bertiga sekaligus" jawab kris
"Jadi kau orang yang menghubungi kami? Kau sedang main-main dengan kami sekarang?" Ujar chanyeol dengan wajah menahan marah
"Ini...-sehun memerhatika dengan saksama foto yang ada di undangan tersebut
"Ini undangan pernikahan kakek?wow. Apa kau serius?"lanjut sehun
"Ini tidak bisa,tidak boleh"kai mulai kesal
"Aku tak mau ikut" chanyeol menipali
"Yak..bukan kau saja yang mau ikut" chanyeol degan risih berbalik menatap sehun dengan wajah dinginnya
"Kalian tiga bersaudara harus hadir disana" ujar kris tiba-tiba
"SIAPA YANG BERSAUDARA" ucap kai sehun dan chanyeol secara bersamaan dan dengan suara keras khas penolakan. Dan setelah itu chanyeol dan kai pergi meninggalkan tempat itu karna kesal
"Kau harus datang" ucap kris pada sehun yang belum meninggalkan tempat itu.
"Tentu saja. Lagi pula ini pernikahan kelima kakek. Aku juga akan membawa hadiah" setelah mengucapkan itu sehun dengan senyum remehnya pergi meninggalkan tempat itu juga dan meninggalkan kriss yang hanya menghela nafas lelah.
At bar..
Sehun dan ketiga temannya chen dan suho memasuki bar dengan setelan jas yang bisa dikatakan malah.
"Nenek baruku dan ibuku seumuran. Pada situasi ini,aku bisa-bisa bakalan punya paman yang lebih muda dariku"
"Wow..pasti susah membuat pohon keluarganya" chen tertawa sambil mengamati sehun dan menghela nafas
"Hah..apa dia meremehkanku? Kenapa rasanya dia tak peduli apa yang kupikirkan? Hei aku harusnya tidak diam dan tak lakukan apapun kan?"
"Lalu..apa yang akan kau lakukan? Penikahannya itu besok" chen kembali meminum winenya
"Baiklah..rencana kekacauan kakek go." Sehun dan kedua temannya beranjak menuju pintu bar tersebut dan berdiam
"Aku akan mengajak yeoja ataupun namja yang jalan lewat itu kepernikahan kakek" kata sehun dengan senyum skeptis
"Aku jadi ingin membedah otakmu. Sebenarnya apa yang ada diotakmu itu? " suho hanya bisa menggelengkan kepalanya
"Aku yakin wanita yang datang kesini bukan target yang mudah" chen balas menatap sehun dengan tawa mengejek
"Aku tak peduli. Malah lebih seru kalau dia adalah psikopat" jawab sehun santai
Tak lama kemudian orang yang ditunggu datang berharap seorang dengan balutan pakaian mahal dan modis padahal hanya pengantar pizza yang datang dengan setelan jas hujan warna merah dan orange yang menutupi nya hingga wajah karena jas hujan yang lumayan besar tak lupa denga penutup kepalanya. Ia memasuki area bar dengan meneteng 10 bunkus pizza hangat.
" pizzanya sudah datang" ucap si pengantar entah pada siapa lalu berjalan kearah seseorang yang melambaikan tangan.
"Aneh kau tak salah tempat?" Tanya teman si pembeli pizza tersebut dengan memerhatikan dari atas sampai bawah tampilan si pengantar pizza
"Apa? Bukankah kalian pesan 10 pizza?" Si pengantar pizza merasa heran atas pertanyaannya si pembeli
"Bukan begitu maksudku ini." Si pembeli pizza memperlihatkan note di atas pizza [ permintaan khusus: suruh yeoja atau namja cantik yang mengirimnya]
"Ini seperti permuntaan,"liftnya rusak,jadi gunakan tangga" atau "tak ada orang di rumah jadi tinggalkan didepan pintu"harusnya kau menulis seperti itu,pelanggan." Jawab baekhyun sambil mengitung pembayaran yang harus di bayar
"Kata siapa?memang itu hukum atau apa? Aku meminta supaya yeoja atau namja cantik yang mengirim pizza ini. Tapi nyatanya hanya namja jelek sepertimu yang datang jadi bukannya itu adil kalau aku mengunkapkan ketidakpuasanku sebagai pelanggan?"
"Kau bayar pake kartu kredit kan? Semuanya jadi 187.500 won" kata pengantar pizza malas meladeni ucapan si pelanggan
" aku bahkan tidak bisa makan ini karena aku sangat marah. Jadi bagaimana ini?"
"Hentikan omong kosongmu ini dan cepat bayar selagi aku masih memanggimu "pelanggan" harganya 187.500 won"
"Apa-apaan kau mengancam pelanggan sekarang?" Setelah mengatakan itu si pelanggan sombong itu dengan tak punya hati tersebut menjatuhkan semua pizza tersebut dan menginjaknya dan hal tersebut tak luput dari penglihatan sehun dan kedua temannya.
"Kenapa,kau kesal?" Ucap si pelanggan dengan bangganya
"Kenapa kau banyak bicara padahal kau cuma tukang kurir hina?" Lanjut si pelanggan tak tau diri tersebut, kesabaran si pengantar pizza pun habis ia mengepalkan tangannya pertanda akan mengamuk sebentar lagi.
"Hai mau apa kau" ucap chen menahan sehun yang akan menghampiri sipengantar pizza tersebut
"Nanti kau malah bayar rumah sakit kalau kau menggunakan tinjumu"
"Siapa bilang aku mau menggunakan tinjuku?" Lalu sehun mengankat dompetnya. Berniat mau menghampiri tapi malah si pelanggan pizza tadi sudah babak belur akibat pukulan dari seorang pentar pizza yang cukup handal dalam pukul memukul dan sehun cs hanya bisa menganga dibuatnya. Setelah itu si pengantar pizza tersebut membuka penutup kepalanya menampilkan wajah manis dengan mata sipit serta bibir soft pinknya dan hal tersebut membuat sehun terpesona dibuatnya
"Aku saja yang bayar. Biar aku saja yang bayar." Ucap teman si pelanggan dengan wajah takutnya sambil memberika beberapa lembar uang.
"Minta maaflah karena kau sudah memanggilku "tukang kurir hina"
"Baik,maaf. Maag oke?"
"Ada banyak tukang kurir di negara ini yang naik sepedah motor malam-malam begini demi pelanggan! Tapi beraninya kau memanggil kami "tukang kurir hina? Beraninya kau memanggil kamk seperti itu!"
"Baiklah..aku juga minta maaf tentang itu"
"Perbaikilah hidumu itu."
"Saya mohon maaf atas keributannya"ucap si pengirim pizza dengan lantang dan membungkuk setelah itu meninggalkan area bar tersebut
"Kau pikir kau bisa mengajaknya" itu suara suho membangunkan sehun dari keterpukauannya
"Kau meremehkanku"
"Dia memang preman" chen menimpali
"Aku ini pria yang memegang kata-kataku. Aku ini pria sejati korea dan menepati janji yang kubuat. Dimana ada kemauan disitu ada jalan. Ayo" kata sehun dan pergi mengikuti si kurir pizza tersebut.At parkiran
Si kurir pizza yang sebenarnya adalah bekhyun tersebut hanya bisa mengelus dada lalu bersiap pergi dari tempat tersebut.
Lalu tak lama sehun datang dengan berlari walaupun tak bisa menggapai si kurir atau baekhyun tersebut tapi dia sempat memoto plat motor baekhyun dan tersenyum senanh setelahnya.Tebece...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beautifull of Upik Abu
RomanceBagaimana ceritanya jika seorang dari kalangan rendahan diberi sebuah misi untuk membuat cucu dari seorang ternama seoul untuk berdamai