The Start From Lie

76 4 0
                                    

             Hujan telah reda, baekhyun memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitaran sungai han dan mengubungi sehun untuk bertemu. Selang 30 menit sehun sudah sampai di tempat dimana baekhyun berdiri.
"tawaranmu masih berlaku,kan?" Ucap baekhyun to the point.
"Tentu saja"
"Baiklah. Sebagai gantinya,berikan aku uang tunai" ini adalah satu-satunya cara agar baekhyun dapat mempertahankan abu ibunya.
"Kau lucu juga ya. Padahal bukan itu yang kuharapkan dari perkataanmu. Ckk..baiklah,kalau begitu. Tapi aku mau dapat extra bantuan" sehun dengan bersendekap tangan.
"Apa maksudmu?"
"Berpura-puralah seperti tunanganku selama tiga jam"
"Apa? Tunanganmu?"
"Nde..apa kau tidak mau? Hei,kau tidak punya kesempatan lain mendapatkan begitu banyak uang dalam waktu 3 jam"
"Dan kenapa kau membutuhkan diriku jadi tunanganmu selama 3 jam?" Baekhyun menatap mata sehun penuh selidik.
"Oh...itu...karena kakekku"
"Kakekmu?"
"Dia sakit,dan dia ingin melihatku terikat dengan seseorang sebelum dia meninggal" bohong sehun dengan wajah yang dibuat seseemelas mungkin agar baekhyun percaya dan mau membantunya. Dan hei jangan bilang kalau ini merupakan rencana yang dibuat sehun untuk hadiah di acara pernikahan kakeknya?
"Oh..apa dia sakit parah?" Ucap baekhyun yang merasa iba dan hanya di balas anggukan lemah serta jangan lupakan bibirnya yg ia poutkan.
"Salah satu kerabatku menikah hari ini. Dan hari ini adalah hari terakhir kakek dirumah sakit..hiks.." akting yang sangat apik oh sehun ia berpura-pura menangis untuk menarik simpati dari namja mungil didepannya kini.
"O-oh...baiklah baiklah" ucap baekhyun sambil menepuk-nepuk punggung sehun berupaya untuk menenangkannya
"Aku tak ingin terlibat dalam kebohonganmu,tapi aku akan menyutujuinya kali ini. Tapi sebagai gantinya kalau kau mencoba cari masalah denganku lihat saja kau, arasseo" garang baekhyun menampilkan jemari yang ia kepalkan erat di depan wajah sehun yang masih berakting menangis itu.
" baiklah. Karna kita sudah tunangan kita harus memperkenalkan diri.Nan oh sehun dan kau?"
" nan byun baekhyun" dan berakhirlah mereka dengan berjabat tangan setelah itu.
          Sehun mengajaknya ketempat pernikahan kakeknya tapi sebelum itu sehun mengajaknya untuk di make over agar terlihat lebih menawan. Baru saja sehun akan beranjak menuju toilet didepan kamar sudah berdiri seorang xi luhan dengan balutan tuxedo putihnya terlihat sungguh menawan. Tapi tidak untuk seorang oh sehun.
"Kau mengajak orang lain?" Ujar luhan di hadapan sehun
"Ya" jawab sehun dengan tatapan dinginnya.
"Siapa?"
"Kau tak mengenalnya"
"Namja seperti apa dia?"
"Apa kau itu tidak muak terobsesi denganku? Ini tidak ada hubungannya denganmu,jadi urusi urusanmu sendiri" sehun meninggalkan luhan masih dengan wajah dingin dan luhan hanya bisa menatap punggung itu dengan hati terluka.

Skip time

           Disebuah kamar sudah baekhyun membawa setelan jas formal berniat memakainya,tanpa ia sadari ternyata di dalam kamar terasebut ada seorang kai yang tengah asik mendengar lagu ciptaanya sehingga tak mendengar orang masuk. Terlebih ia sedang duduk di lantai sebelah ranjang sehingga baekhyun tak bisa melihatnya.
"Dia ingin aku pakai ini? Dasar!"
Mendengar seseorang di balik ranjang membuat kai berbalik dan mengintip siapa orang yang dengan seenak jidatnya masuk di kamarnya.
"Haruskah aku berhenti sekarang dan bilang padanya cari orang lain saja? Tidak,aku tidak bisa. Kakeknya sedang menunggu" dengan senyuman manisnya kai memperhatikan baekhyun dengan saksama "indah" gumamnya lalu setelahnya ia melihat baekhyun mulai melepaskan seluruh pakaiannya,ingat seluruh wow.. sungguh rezeki kai dan hal tersebut tanpa disadari oleh baekhyun sendiri, agar baekhyun tak mengetahui bahwa ada orang lain diruangan tersebut selain baekhyun sendiri tentunya ada di ruangan yg sama kai berniat bersembunyi lagi lalu meraba-raba di atas kasur untuk mengambil ponselnya dan sialnya ponsel yang di ambil kai tertukar dengan ponsel baekhyun karna bentuk dan warnanya sama persis. Setelah memastikan bekhyun keluar ruangan tersebut barulah kai dapat menghela nafas lega. Dan tersenyum senang setelahnya.

At resepsi pernikahan.

                 Acara akan dimulai 15 menit lagi sang kakek sudah terlihat di atas paviliun tangga dengan pakain tuxedo putih dengan dasi kupu-kupu dan seorang wanita muda dengan balutan gaun merah merekah disampingnya. Mereka berdua menuruni tangga menuju podium utama untuk melangsungkan tukan cincin, tetapi berlawanan dengan itu sang cucu oh sehun taklupa juga baekhyun sebagai tunangan bohongannya juga tengah berada disisi tangga meraka berjalan dengan tangan baekhyun yang ia kaitkan pada lengan sehun
"Kita sedang apa sekarang?" Bisik baeknyun karna semua para tamu undangan melihat kearahnya
"Arak-arakan pernikahan" santai sehun kembali berjalan
"Apa-...
"Yak..kau gila?"panik baekhyun
"Tidak"
"Hei ini beda dari yang kau katakan!" "Beda sedikit kok"
"Aku tak bisa melakukan ini"
"Gwenchana"
"Apa yang kau rencanakan"
"Semua sudah menunggu cepat"
"Tidak...tidak bisa" merasa jengah karna baekhyun mengulur-ulur waktu lalu sehun menggendong baekhyun ala pengantin menuju podium utama tempat berlangsungnya tukar cincin. Dan itu semua tak luput dari pandangan kai,luhan,chanyeol dan juga kakak tirinya yang kebetulan di undang tapi hanya sebagai paduan suara,tapi ia tak dapat mengenali baekhyun yg berbeda tersebut dan mencoba berfikir yang positif berharap yang di gendoh oleh sehun bukanlah baekhyun.
"Kakekku tersayang. Ini tunanganku sebagai hadiah pernikahanmu" ucap sehun lantang yang sudah menurunkan baekhyun didepan kakeknya lalu tersenyum licik tentunya. Tak lupa tatapan luhan dengan air mata yang sudah membasahi pipinya, sakit itulah yg ia rasakan apa katanya "tunangan"
"Kau...kau" kakekknya hanya menatapnya shock atas kelakuan cucunya itu.
"Dari mana asalmu agasshi?" Tanya sehun terhadap wanita atau bisa disebut calon istri kakennya itu
"Ne?-" tanpa menjawab pertanyaan sehun wanita tersebut langsung beralih bertanya kepada baekhyun yang senantiasa tertunduk.
"Kalau kau orang yang di ajak oh sehun kemari..." belum saja menyelesaikan kata-katanya sudah di potong cepat oleh baekhyun.
"Aku senior high school" lalu kembalu tertunduk karena malu
"Hei..beri salam ini istri kelima kakekku" ujar sehun kembali sambil menyenggol lengan baekhyun
"Neo... beraninya kau bicara kasar begitu" marah sang kakek tak terima akan kata-kata sehun yang terkesan menyindir.
"Mianhanmida..bukan maksudku merusak hari istimewamu!" Ucap baekhyun sambil membungkukkan badannya.
"Hei..apa yang kau lakukan" ujar sehun melihat baekhyun yang membungkukan diri.
"Itu yang mau kutanyakan padamu. Kau memberontak pada kakekmu disini,diacara ini? Kau itu bukan anak kecil lagi! Tunggu apa lagi cepat minta maaf!" Marah baekhyun lalu menyuruh sehun untuk meminta maaf kepada kakeknya.
"Wae..naega wae?"
"Cepat minta maaf"
"Shireo nde" karena tak ada cara lain,baekhyun pun menggunakan jurus hapkidonya ia menarik tangan sehun kebelakang lalu mengancing kakinya sehingga posisi sehun seperti sedang berlutut dan itu membuat sehun malu setengah mati.
"Aku minta maaf" ucap baekhyun sekali lagi kepada kakek sehun.
Disisi lain chanyeol yang melihat hal tersebut menatap dengan mata yang marah. Karena hal tersebut tentu saja melukai hati luhan yang ia sayangi seperti adiknya sendiri terlebih luhan sangat mencintai sehun sedari kecil.
  Setelah kejadian itu, baekhyun segera beranjak untuk meninggalkan pesta karena waktu yang di tentukan sudah habis dan diikuti oleh sehun dibelakangnya.
"Waktu habis. Aku pergi" belum saja sampai dipintu keluar pergelangan baekhyun sudah di tarik oleh sehun dan sontak memberhentikan langkah baekhun kala itu.
"Hei.. tak ada putaran kedua?"
"Tak ada" ucap baekhyun tak acuh. Dan tanpa mereka sadari ternyata ditempat mereka ada kai dan juga luhan serta temannya jeno.
"Apa dia sungguh tunanganmu?" Serobot kai berjalan di tengah mereka dengan senyum merkahnya.
"Tentu saja! Beri salam. Kau tahu dia,kan? Dia itu penyanyi,kim jong in atau kau bisa memanggilnya kai" ucap sehun memperkenalkan kai.
"Kami sepupu senang bertemu denganmu" ucap kai dengan senyum manisnya.
Melihat hal tersebut teman luhan jeno merasa gerah sendiri dan tak terima.
"Jinjja..kau sudah kelewatan pada luhan?" Marah jeno terhadap sikap sehun terhadap luhan.
"Aku memang tak punya hubungan dengan xi luhan. Bisakah kau berhentu berlebihan terhadap kekasihku?" Sehunpun merangkul baekhyun dengan bangga didepan xi luhan ingin terlihat biasa luhan pun mendekati baekhyun dengan senyum kecilnya.
"Jadi..kau tunangannya oh sehun?"
"Y-ya" gugup baekhyun
"Aku xi luhan. Aku dan sehun sudah berteman sejak kecil. Senang bertemu dengan mu" luhan mengulurkan tangannya pada baekhyun,tapi belum sempat di terima oleh baekhyun tangan luhan di tarik oleh chanyeol yang tiba-tiba datang ditengah mereka
"Senang bertemu denganmu?" Apa kau itu tak punya harga diri?" Chanyeol menatap tak percaya luhan yang ada di depannya.
"Chanyeol-ra. Kenapa kau" jawab luhan lembut. Dan chanyeol pun berbalik menatap baekhyun dengan tatapan nyalang.
"Apa kau datang jauh-jauh kesini karena uang? Apa kau seputus asa itu?" Ucap chanyeol lalu mengabil uang yang ada di dompetnya lalu menghamburkannya di atas kepala baekhyun. Sakit..itulah yang baekhyun rasakan, ini adalah kali pertama ia dipermalukan didepan banyak orang bahkan ini adalah sebuah pesta.

Tibisi...

The Beautifull of Upik AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang