Ketemu lagi

575 90 23
                                    

Sehun kembali ke rumahnya setelah mampir untuk makan tadi. Sepertinya orang tuanya sudah tidur mengingat ini sudah sangat larut untuk tetap terjaga. Ia melangkahkan kakinya menuju kamarnya setelah menyerahkan kunci mobilnya untuk diparkirkan kepada penjaga rumahnya. Beberapa kali ia menghela nafas, hari ini cukup melelahkan ditambah dengan kejadian di bar yang sangat mengusik hati Sehun, ia tidak akan mengikuti Chanyeol ke tempat terkutuk itu lagi.

Setelah meletakkan tas kerjanya, Sehun memutuskan untuk membasuh dirinya terlebih dahulu. Ia tidak terima tubuhnya disentuh oleh makhluk-makhluk murahan seperti di bar tadi. Memasuki kamar mandinya, sehun menikmati setiap tetes air yang mengalir ditubuhnya, seakan melunturkan rasa lelah yang ada di tubuhnya. Tak butuh waktu lama, Sehun telah menyelesaikan acara mandinya dan segera memakai piyamanya. Ia melirik ke arah jam dinding di dekat kasurnya, jam 1 dini hari. Ini sudah sangat larut.

Sehun memutuskan untuk naik ke atas ranjang king sizenya. Ia memilih untuk tidur saja, karena semua tugas kantor sudah hampir ia selesaikan. Ia mungkin akan menyerahkan sisanya kepada sekretaris kurang ajarnya, Chanyeol sebagai tugas tambahan dan hukuman karena telah menawarkannya wanita murahan untuk dijadikan istrinya. Sehun kembali menghela nafas pelan, ia mulai berfikir, apakah sangat tidak normal untuk pria berusia 25 tahun tidak memiliki pacar, ia menggelengkan kepalanya.

'aku pikir masih wajar, hanya ayah dan ibu yang terlalu cemas'-rutuk Sehun dalam hatinya

Berfikir tentang pacar dan pasangan, Sehun jadi teringat percakapan antara seorang pemuda yang menyebut dirinya biro jodoh dan sepasang kekasih yang bertemu karena pemuda itu. Ia mengambil kartu nama yang pria bertopi telinga kucing tadi itu jatuhkan. Ia kembali membaca 'jargon' di kartu nama itu Sehun kembali  terkekeh pelan karena menurutnya kata-kata di kartu nama itu terlalu alay dan melebih-lebihkan . Ia berfikir, memang masih ada orang yang kurang kerjaan dan memilih untuk mencarikan orang lain jodoh?.

'bisa saja itu memang pekerjaannya'-pikir Sehun kembali

Sehun menguap beberapa kali, tak lama kemudian, Pria itu terlelap dengan kartu nama yang masih digenggamannya.

-o-

Di sebuah rumah minimalis namun dengan warna yang sangat mencolok daripada yang lain. Bagaimana tidak, mulai dari atap sampai lantainya semua berbeda warna, begitu juga dengan interior di rumah itu. Perabotannya wallpaper semuanya bervariasi. seorang pria yang sekaligus pemilik rumah aneh itu terlihat baru membuka matanya, ia mengerjap pelan kemudian melirik jam weker yang berada di meja d samping ranjang kecilnya.

"Astaga!!!! Jam 9… aku kesiangan lagiii"

Teriak pria itu tiba-tiba histeris.

Luhan, Pria yang kini terlihat sedang membasuh wajah alakadarnya saja, ia memutuskan untuk tidak mandi hari ini. Ini sudah sangat siang dan ia telat 30 menit untuk bertemu dengan kliennya hari ini. Iya, Luhan adalah pemilik usaha biro jodoh yang lumayan terkenal di kota itu. Ia sudah berhasil mencarikan pasangan untuk beberapa orang yang memakai jasanya. Tentu saja mereka harus membayar untuk melakukan hal itu.

Berkat usahanya itu, ia berhasil membeli sebuah rumah dan kios yang tidak terlalu kecil untuk dijadikan kantornya. Sistem ditempatnya itu mudah, ia hanya perlu menemani kliennya dengan memberikan rekomendasi pasangan yang sekiranya akan cocok. Sebelumnya tentu saja sudah ada beberapa orang yang mendaftar di tempat Luhan untuk dijadikan rekomendasi dan tentunya mereka juga sedang mencari jodohnya. Semacam Take Me/Him Out, bedanya ini tidaklah di panggung

Luhan telah selesai bersiap-siap kemudian ia mengambil roti di meja makannya, dengan tergesa-gesa ia menaiki sepedanya dan mengayuh nya secepat mungkin sambil mengunyah rotinya cepat. luhan memang memilih untuk membeli sepeda kayuh saja dari pada sepeda motor atau mobil. Itu lebih sehat dan hemat menurutnya

Biro Jodoh (HunHan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang