Sepulang dari pertemuannya dengan Chanyeol, luhan terus menggendong amplop coklat yang baru ia dapatkan dari pria tampan itu. Amplop itu terlihat sangat tebal sehingga luhan tidak bisa membayangkan sebanyak apa uang yang ada di dalamnya. Bibirnya tak henti-hentinya tersenyum sambil bernyanyi pelan seakan ia sedang menggendong bayi untuk ditidurkan.
"Astaga aku tidak menyangka bisa kaya mendadak seperti sekarang"
Lalu kemudian pria cantik itu meletakkan amplop coklat itu di dalam laci mejanya. Luhan kemudian melangkahkan kakinya ke dapur. Tiba-tiba tenggorokan nya terasa sangat kering. Membuka kulkas, luhan mengambil botol dengan jus jeruk di dalamnya.
Luhan membawa botol berisi jus jeruk itu ke meja makan dan duduk di sana. Entah kenapa luhan lebih suka duduk di meja itu daripada kursi yang sebenarnya masih ada di sana.
Kemudian ia teringat akan foto yang Chanyeol berikan saat pertemuan mereka. Luhan merogoh saku celananya mencari foto pria tampan yang akan dicarikannya jodoh.
Luhan menatap foto itu lama, pria di dalam foto itu sangat tampan. Berkelas dan kaya raya. Dia jadi bingung apa yang menyebabkan pria itu kesulitan mencari pasangan sampai-sampai temannya berinisiatif mencarikan dirinya pasangan
'apa dia memiliki penyakit kelamin?'
Luhan menggeleng kan kepalanya mengusir pemikiran bodohnya. Orang kaya sepertinya mana mungkin memiliki penyakit macam itu.
"Siapa namanya tadi, ah oh sehun"
Sebagai pencari jodoh yang profesional, luhan tidak akan semena-mena mencarikan jodoh kemudian mengenal kannya pada kliennya. Ia harus meneliti menelaah dan mengamati sebenarnya masalah yang menimpa kliennya. Dan untuk seorang seperti sehun, ia sangat tidak memiliki ide mengapa dia kesulitan mendapat jodoh.
"Wajahnya terlihat datar dan cuek, sepertinya itu masalah pria ini"
Luhan kembali bermonolog pada dirinya sendiri
"Baiklah tuan oh sehun. Aku akan mendapatkan pasangan yang cocok untukmu"
Sambil sesekali meneguk jus jeruk nya luhan tetap memantau layar handphone nya. Tentu saja ia menunggu kabar dari Chanyeol mengenai jadwal bertemunya dengan sehun. Tapi sedari tadi handphone merah muda itu tetap bergeming tidak menunjukkan tanda-tanda adanya pesan masuk
'jangan bilang orang-orang itu lupa' - Luhan menggeleng kan kepalanya
astaga aku tidak boleh berprasangka buruk'
Tak lama kemudian handphone nya itu bergetar menunjukkan sebuah pesan. Dengan gesit luhan membuka pesan itu
'halo luhan-ssi. Ini aku Chanyeol, besok datanglah ke mall dekat kantormu. Aku sudah merencanakan pertemuan kalian. Oh iya, buatlah pertemuan kalian se natural mungkin sehingga sehun tidak sadar kalo dia sedang kita perbuat. Aku mohon luhan-ssi, kau harus membantu orang ini. Dia sudah menjadi single terlalu lama'
Luhan merasa geli membaca pesan itu. Separah apa seorang oh sehun sampai bahkan orang lain merasa khawatir terhadap nasib perjodohan pria itu
"Baik lah. Serahkan semua padaku. Aku akan mendekati tuan sehun dan membantunya mencari jodoh. Karena itu tugasku"
Kemudian luhan mengklik 'send' pada handphone nya.
"Baiklah aku akan tidur dulu. Kalau besok aku terlambat, bisa-bisa semua kekayaan ku hilang"
Akhirnya luhan memutuskan segera naik lagi ke kamarnya. Memasang selimutnya baik-baik dan tanpa sadar dirinya pun terlelap
-o-
KAMU SEDANG MEMBACA
Biro Jodoh (HunHan)
FanfictionTampan, kaya, cerdas, berkharisma, keren, cool, oh! mungin ada suatu kata yang bisa menggambarkan sosok pria muda berumur 25 tahun itu. Sempurna!!. Tapi pada kenyataannya dia tidak seperti itu. Deskripsi di atas memang sangatlah benar, tapi bagi seo...