Hari demi hari berlalu, kelas 12 telah selesai mengikuti ujian dan tiba saatnya mereka untuk merayakan kelulusannya.
Tentu sebagai seorang ketua osis, hari itu Deven amat sangat sibuk begitupun Anneth, ya meskipun Anneth hanya menyiapkan makanan, itupun dibantu Joa.
Tempat yang Anneth jaga tidak jauh dari Deven yang sedang mengatur acara.
"Den itu huruf H dari happy graduation agak bengkok." Ucap Deven
"Masa iya? Coba arahin." Balas Fiden
"Ke kiri dikit.." Deven mulai memberi arahan, "Itu ke kiri banget bambank! Gue suruh dikit doang,"
"Ya maaf mana gue tau." Balas Friden.
"Ke kanan pelan-pelan."
Friden mengarahkan ke kanan
"Ya terus pelan-pelan," Ucap deven "Nah oke stop pas."
Deven membalikan badannya dan melihat Anneth sedang sibuk merapihkan makanan untuk kelas 12, Deven menatap Anneth dengan tatapan dalam dan mulai mengembangkan bibirnya tanpa ia sadari.
Friden turun dari tangga dan menghampiri Deven, dia langsung menepuk pundak sahabat nya itu.
"Woi."
Deven pun tersadar lalu mengalihkan pandangannya dari Anneth.
"Gue tau lo suka sama dia, kalau suka coba aja bilang keburu disikat sama yang lain, tomboy-tomboy juga dia cantik. Kalau gue jadi lo udah gue tembak dari orok."
"Bucin sejak orok gitu? Parah lo."
"Ga gitu, tapi coba deh kali aja Anneth juga punya perasaan yang sama," Balas Friden.
"Kalau perasaan kita beda gimana?"
"Ya itu takdir," Ucap friden "Gue cuman nyaranin doang selebihnya itu tergantung lo, udah ah gue mau lanjut." Lanjutnya sambil menepuk pundak Deven dan pergi.
Deven menatap kepergian Friden, lalu kembali menatap Anneth.
"Apa dia bakal punya perasaan yang sama?" Monolog Deven.
"Deven?"panggil seorang anggota osis.
"Sini bantuin gue!"ucapnya.
Deven tersadar dari lamunannya lalu segera kesana.
"Iya bentar."
**
Dekorasi selesai, makanan selesai, semua selesai, lalu anak-anak osis hanya bisa terdiam di tempat makanan dan ruang osis.
Anneth dan Joa tentu berada ditempat makanan untuk menjaga dan melayani kelas 12 yang ingin makan, Deven dan Friden mengawasi dari jauh acara yang sedang berlangsung.
Ketika sedang sibuk memperhatikan panggung dan lainnya, perhatian Deven kembali teralihkan pada Anneth, pikirannya tiba-tiba dipenuhi nama Anneth terus menerus, setelah lama menatap Anneth, Deven memutuskan untuk menghampiri Anneth.
"Den, lo awasin acara ya, gue kesana dulu gapapa?"
"Oh iya Dev nyantai aja."
Deven kemudian menuju tempat Anneth dan Joa, meninggalkan Friden dengan anggota osis yang lain.
"Jo gue mau ngomong sama Anneth boleh?"
"Oh silahkan." Ucap Joa "Kalau gitu gue ke Friden dulu."
"Mau ngomong apa sih, Dev?" Tanya Anneth melanjutkan kesibukan nya.
"Engga, lo sibuk banget ya?"
"Hah? Sibuk banget sih engga ya bisa sambil ngobrol lah."
"Gue tunggu lo nyantai aja deh." Ucap Deven

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Rahasia (Selesai)
Fanfiction"Mengisahkan tentang aku dan Deven yang tumbuh bersama sejak bayi, kebersamaan kami membuat kami menjadi sahabat meskipun kami selalu bertengkar karena masalah kecil. Meski begitu, pertengkaran itu perlahan menimbulkan cinta. Entah cinta yang berbal...