21. Sabar Rio

888 26 0
                                    

"Haha haha! Aduh! Anjir! Sakit perut gue! " Alvin tertawa terbahak-bahak sambil memukuli lantai di sampingnya.

Rio menghela nafas kasar. Cewek di depannya ini memang sebelas dua belas dengan Ify, sungguh Rio ingin memecahkan kepalanya sekarang juga ke tembok atau menabrakan dirinya di lintasan kereta api.

Agni menatap keduanya dengan bingung. Rasanya tidak ada yang lucu sama sekali lalu mengapa Alvin tertawa? Dan Rio seperti cewek sedang pms? Pikiran itu terus menggelayuti pikiran Agni.

Sampai Alvin menyentuh bahunya dan mengajak perempuan tomboy itu duduk kembali di antara Alvin dan Rio.

"Agni ... lo beneran gak tau kenapa Rio jadi kesel gini?? " Agni menjawab pertanyaan Alvin dengan gelengan polos membuat siapa saja hendak menerkam gadis ini dan menelannya bulat-bulat.

"Ya udah, gak usah diingat! Oh iya, Al.  Lo kenapa bisa berantem sama si monyet? " Rio beralih menatap Alvin yang tertunduk sambil menggigit bibir bawahnya gemetar.

"Jawab!! " Rio menatap Alvin dengan tatapan yang benar-benar tajam.

"Iya bentar! " balas Alvin ketus.

Flashback

"Wooy Alvin ....,  " panggil Riko pada Alvin yang sedang duduk sendirian di roftoop sekolah.

Merasa dipanggil Alvin menoleh ke arah Riko yang datang bersama empat temannya. Melihat itu Alvin dapat memduga bahwa Riko Pasti ingin mengajaknya berantem.

"Kenapa? Mau berantem lagi? Sori gue gak ada waktu Ngeladenin monyet kabur kayak lo, " sahut Alvin dingin. Cowok bermata sipit itu segera bangkit dari duduknya.

Belum sempat kakinya melangkah lebih jauh sepasang tangan kekar mencekalnya dari belakang. Alvin memandang Riko yang kini memasang senyum smirk di bibirnya.

Perasaannya benar-benar tidak enak kali ini, Alvin berusaha melawan dengan tinjuan dan tendangan bertubi-tubi. Tapi dia kalah jumlah.

Dan dapat dipastikan apa yang terjadi selanjutnya? Yah empat teman Riko memukuli Alvin hingga pemuda tampan itu tersungkur dengan beberapa luka di bagian tubuhnya.

Setelah puas menghajar Alvin, Riko dan antek-anteknya pergi begitu saja meninggalkan Alvin yang tergeletak lemah di lantai bagaikan seonggok daging tak bertulang.

Alvin berusaha melawan rasa sakitnya dengan bergerak ke pinggir. Menyandarkan tubuh ringkihnya pada tembok di belakangnya.

Sebelum pergi Riko sempat mengancam Alvin untuk menjauhi Agni kalau tidak dia akan mati.

Flash back end

"Kurang ajar tuh monyet! " Rio mengepalkan kedua tangannya emosi. Jelas dia tidak terima jika sahabatnya dipukuli secara pengecut oleh Riko.

Apalagi hanya karena perempuan. Sungguh keterlaluan!

Alvin (COMPLETED✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang