Bagian dua~kenapa?

4.1K 250 9
                                    

"Saat datang pengisi hati yang baru. Lalu akan ke manakah pengisi hati yang lama itu? Akankah ia mampu bertahan? Atau pergi membiarkan terluka di dalam sana?"

------

~GoodBye(Don'tGiveMeAReason)

Jangan lupa tekan Bintang di bawah..
Enjoy my story,,

-----

Beberapa kali Gaby menghembuskan nafas kesal. Diliriknya jam dinding yang berada di atas papan tulis. Ia mencebikkan bibir saat merasa jam dinding itu seperti tak bergerak sedikitpun.

Ia menegakkan badan berusaha menghilangkan kantuk yang semakin terasa. Ia meliarkan pandangan, ternyata bukan dirinya saja yang merasa sangat mengantuk dan bosan. Hampir seluruh murid juga merasakan apa yang ia rasakan.

Ia menolehkan kepalanya kebelakang, bahkan Brian dan Riel sudah terlelap di alam mimpinya.

Dari sini Gaby dapat menyimpulkan bahwa pelajaran sejarah adalah pelajaran yang sangat cocok untuk penghantar tidur.

Terbesit dalam pikirannya sebuah rencana. Ia mengacungkan tangannya,

"Pak, saya izin ke toilet!" ucap Gaby.

Guru itu menatap Gaby, lalu menganggukkan kepalanya, "Silahkan." ucap guru itu.

Lalu ia berdiri, namun saat berdiri dengan sengaja ia mendorong kursinya mundur kebelakang dengan sedikit keras sehingga menimbulkan suara,

Kreeekkk

Brian dan Riel terkesiap karena meja mereka mundur secara tiba-tiba. Mereka menatap pelaku yang membuat mereka terbangun dengan cara yang tidak elit itu.

Gaby tau kalau ia sedang ditatap. Tapi ia hanya cuek dan pura-pura tak tau. Walau sebenarnya memang itulah idenya. Membangunkan mereka.

Dengan santai Gaby melenggang keluar kelas. Sebenarnya ia tak ingin ke toilet, itu hanyalah alibinya agar bisa keluar dari kelas itu.

Gaby melangkahkan kakinya ke perpustakaan. Entah akan apa ia disana, yang ada dipikirannya perpustakaan adalah salah satu tempat ternyaman dan tertenang yang ada di sekolahnya. Ia berniat ingin tidur disana.

Selama perjalanan menuju perpustakaan, Gaby bersenandung kecil. Ia merasa bahagia karena sekarang sekolahnya tidak ada lagi pembullyan, penindasan ataupun pembedaan kasta. Semua sama di sekolah ini.

Ia bersyukur diberikan kesembuhan oleh Tuhan. Dan ia tak akan menyia-nyiakan apa yang telah diberikan Tuhan padanya.

Sesampainya di depan perpustakaan, ia melepas sepatu dan meletakkan di rak yang sudah disediakan.

"Hmm.. Tumben rame," gumannya saat melihat rak sepatu itu hampir penuh diisi oleh sepatu.

Ia membuka pintu perpustakaan dan memberikan senyuman kepada penjaga perpustakaan. Penjaga itu membalas senyuman Gaby dengan ramah.

Gaby melangkahkan kaki menuju rak bagian novel. Entah kenapa sekarang niatnya berubah menjadi ingin membaca suatu cerita.

Ada satu judul novel yang menarik perhatiannya. Berpaling. Itulah judul novel yang ia ambil. Ia merasa judul novel itu akan terjadi pada dirinya. Entah cepat atau lambat.

Gaby mencari tempat untuk membaca novel itu. Pilihannya jatuh pada kursi yang berada di sudut belakang. Walaupun di belakang, tempat itu tetap menerima pantulan cahaya dari kaca yang berada diatasnya.

Gaby membuka lembaran demi lembaran novel itu. Matanya menangkap sebuah kalomat, "Saat datang pengisi hati yang baru. Lalu akan kemanakan pengisi hati yang lama itu? Akankah ia mampu bertahan? Atau pergi membiarkan terluka di dalam sana?"

GoodBye (Don't Give Me A Reason)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang