Bagian empat~ Dia?

1.7K 113 87
                                    

Enjoy my story :)
Jangan lupa tekan Bintang di bawah yaa:*

***

18.15

"Gaby! Udah siap belum?!" teriak Steev.

Riel yang sedang menonton televisi merasa terganggu dengan teriakan Steev, "Heh mulutnya gak bisa kalo gak teriak?!" ucap Riel kesal.

"Gak bisa! Udah di setting kayak gini dari dulu pas masih jadi kecebong!" ucap Steev asal.

"Bego," cibir Riel pelan.

"Gak usah teriak bisa kan, bang? Untung dirumah gak ada Ayah sama Bunda." ucap Gaby sambil menuruni anak tangga.

"Kelamaan hidup di hutan ya jadi kek gitu," ucap Riel menimpali.

"Heh bayi dugong, gak usah ikut-ikutan deh. Duduk anteng aja, tuh spombob lo udah mulai." ucap Steev sambil menunjuk layar televisi yang sedang menayangkan kartun kesukaan Riel.

"Udah gede tontonannya spombob," cibir Steev.

Riel menatap tajam Steev, "Diem ato ntar boxer cloud bread lo gue bakar," balasnya sengit.

"Apa sih! Kok kalian malah berdebat?!" ucap Gaby kesal.

"Jadi pergi gak? Kalo gak jadi yaudah," lanjut Gaby lalu ia berbalik badan.

"Eh jadi lah, jangan ngambek gitu ish-!" ucap Steev.

"Yaudah ayok cepet,"

Lalu Gaby dan Steev bergegas menuju garasi dan menaiki salah satu mobil kesayangan Steev.

"Eh anaknya Pak Ridwan sekolah di sekolah lo kan?" tanya Steev namun tetap fokus menyetir.

Gaby yang sedang bermain dengan ponselnya menatap Steev, "Iya. Karina namanya, seangkatan sama gue." jelas Gaby sambil mengingat-ingat.

"Satunya?"

"Satunya siapa?" tanya Gaby bingung.

"Kan anaknya Pak Ridwan ada dua, yang Karina itu anak sambungnya kalo anak kandungnya gue gak kenal. Dan yang gue denger anak kandungnya itu baru pindah ke sini seminggu yang lalu." jelas Steev.

Gaby berfikir sebentar. Di sekolahnya hanya ada satu murid baru, Amora. Tapi kalo dilihat, Karina dan Amora seperti orang yang tak saling mengenal jika tak sengaja berpapasan di sekolah.

"Ada sih bang adek kelas gue. Dia murid baru, belom ada seminggu. Tapi kalo pas di sekolah mereka papasan, mereka kayak orang gak kenal. Dan Amora lebih sering nunduk." jelas Gaby.

"Mungkin Amora takut sama Karina,"

Mungkin benar kata Steev, pikir Gaby.

---

Dengan dress putih itu, Amora tampak sangat anggun dan cantik. Rambut yang ia biarkan terurai menambah kesan elegan.

Ia menatap kembali pantulan dirinya di cermin. Di ambilnya kotak merah yang selalu ia simpan di dalam rak,

"Ini kalung yang dulu mama beliin buat Amora. Maaf ma, Amora dulu sempat gak mau pake kalung ini. Sekarang Amora mau pake kalung ini. Mama pasti seneng liatnya," ucap Amora sambil menatap kalung itu.

Tangannya terulur dibelakang lehernya, memakai kalung itu.

'Cantik.' batinnya.

18.40

Dengan segera Amora turun ke bawah untuk membantu Bi Inem mempersiapkan makan malam, lagi.

"Non, gak usah nolongin bibi lagi. Non udah cantik, nanti bajunya kotor loh." ucap Bi Inem.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GoodBye (Don't Give Me A Reason)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang