PROLOG

91 9 9
                                    

Ali Alfian, seorang bad boy bertubuh jangkung, berkulit putih dengan kumis tipis di bawah hidungnya, dan berambut hitam. Panggil saja dia Fian.

Fian adalah sosok cowok yang humoris dan puitis. Dibalik sifatnya itu, ia adalah seorang anak punk yang paling ditakuti di sekolahnya. Ia bersekolah di SMA Bintang Garuda. Boleh dibilang sekolahnya itu merupakan salah satu sekolah elit di kotanya. Di sekolah ia hanya tidur, bolos, dan berkelahi. Tak satupun pelajaran yang ia dapatkan.

***

Minggu, pukul 23.48 WIB.

Seperti biasa, Fian sangat suka begadang hingga larut malam bahkan hingga dini hari. Hal itu ia lakukan karena ia sangat hobi sekali menulis novel. Siapa sangka sudah banyak sekali novel yang diterbitkannya. Malam itu, ia melanjutkan untuk menulis novel "SEMAPHORE". Sebuah novel yang menceritakan seorang cowok jatuh cinta kepada Pratama putri di sekolahnya.

"Wew, udah malem banget ini. Mana besok sekolah, apa gua tidur aja?"

"Ah males. Capek gua sekolah tapi gak ada satupun yang masuk ke otak"

Fian pun segera melanjutkan menulis novel itu.

"Tong-teng-tong-teng"

Suara jam sudah terdengar. Menandakan sudah tengah malam. Namun Fian tak mempedulikan itu, ia terus melanjutkan menulis.

"Tok-tok-tok"

"Ah sialan! Siapa sih yang ngetok-ngetok pintu. Udah malam juga, ganggu gue aja"

Fian pun membuka pintu kamarnya. Namun, tak satupun orang yang ia lihat.

"Mungkin hantu, ah yaudahla udah biasa juga, paling juga kuntilanak, pocong, atau genderuwo. Dasar setan gatau diri, ganggu gue terus kayak gak ada kerjaan lain,"

Senin, pukul 03.26 WIB

"Huaaahhh,, ngantuk gue. Dah ah mau tidur, besok aja lanjutinnya"

Fian pun segera melompat ke kasurnya. Dan tertidur pulas hingga tak sadarkan diri.

Senin, pukul 06.57 WIB

"Fian, bangun nak.. liat tuh udah jam berapa, sekolah lagi sana," ucap bundanya Fian. Sebut saja dia Bunda Erna

"Ahh Fian masih ngantuk, Bun"

"Yaudah kalo kamu gak mau bangun, biar bunda suruh aja gurumu ke rumah"

Mata Fian melotot, perkataan bundanya itu membuatnya tertegun.

"Iya iya Fian sekolah, Bun. Emang jam berapa sih sekarang?"

"Eh buset jam 7, ah bunda kok gak bangunin Fian sih!"

"Kan dari tadi bunda udah bangunin kamu, kamunya aja yang susah dibangunin,"

"Haduh mati gue, bakal kena hukum nih,"

Fian segera memakai seragam sekolah. Seperti biasa, kalau ia kesiangan maka ia tidak akan akan mandi. Ia hanya menyemprotkan parfum sebanyak mungkin ke tubuhnya.

Fian berlari ke garasi untuk mengendarai sepeda motornya.

"Haduuhh gua lupa kunci motor dimana, ah sialan!"

Fian mencari kunci motor ke dalam kamarnya, ruang tamu, dan semua tempat. Namun tak ia temukan.

"Bodo ah, gue mau jalan kaki aja,"

"Eh goblok, ni kunci motor gua ada di motor, duh gua udah telat nih,"

Ia tak sadar kalau kunci motornya sudah tergelantung manis di motornya. Saat ia berusaha menyalakan, ternyata motornya mogok.

"Ah sialan, kenapa lu malah mogok sih!, yaudah gue mau jalan aja,"

Setengah jam ia berjalan, dan akhirnya ia tiba di sekolah.

"Bakalan dihukum nih gue, bodoamat ah, daripada bunda marah ke gue,"

Fian masuk ke dalam kelas. Kelas 11 IPA.

"Permisi, Pak"

"MASUK!!"

"Asu, mati gue. Mana gurunya Pak Anto," batin Fian

.
.
.
.

Jangan lupa vote dan comment biar semangat berkaryanya😎😎
Silakan kasih kritik dan saran.😊😊
Maaf kalo ada yg typo😆😆

SEMAPHORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang