2.

45 5 2
                                    

Fian pun segera menuju ke dalam kelas. Ia masih kesal dengan tindakan si cewek gila itu.

"Coba aja tadi gue gak ketahuan ngerokok sama tu cewek gila, pasti ini gak bakal terjadi,"

"Daripada gue pusing-pusing mikirin itu, mending gue lanjut nulis, ah kali ini gue mau buat quotes aja,"

"Pramuka itu dilambangkan dengan tunas kelapa yang   berarti bisa hidup dimana  saja. Itu artinya aku bukanlah seorang pramuka karna aku hanya bisa hidup di dalam palung hatimu saja ~ Fian"

Saat sedang asik menulis, tiba-tiba saja Reno temannya Fian di komunitas anak punk datang ke dalam kelas Fian.

"Eh-eh lo tau gak kalo si Wira kemarin sore di gebukin?"

Wira. Salah satu teman mereka di komunitas anak punk.

"Lah kok bisa? Siapa yang gebukin?!"

"Itu anak-anak dari SMA Harapan Nusa, katanya gara-gara si Wira lewat depan sekolah mereka,"

"Sialan! Yaudah lo siapin pasukan, lo suruh anak-anak pada ngumpul. Besok kita serang mereka!" Perintah Fian, ketua komunitas anak punk.

"Oke siap! gue akan kumpulin anak-anak," jawab Reno

Tak lama kemudian, Reno kembali ke kelasnya. Seketika pikiran Fian buyar. Ia memikirkan strategi apa yang harus dilakukannya untuk melalukan pembalasan kepada anak-anak SMA Harapan Nusa.

"Disaat gue pengen tenang, kenapa harus ada aja masalah kayak gini, sialan!"

Kekesalan dan kemarahan Fian, ia utarakan ke dalam quotesnya. Ya begitulah jika seorang anak nakal yang juga merupakan sosok cowok puitis.

"Saat clurit berbicara, semua akan diam. Saat samurai berbicara semua akan diam. Namun saat darah bercucuran, semua akan berteriak kesakitan, bersiaplah! ~ Fian"

"Seketika mood gue untuk nulis udah ilang. Gue mau ke kantin dulu ah, laper"

Fian pun berjalan ke kantin. Tak seperti biasa, Fian tidak menuju ke basecamp nya, ia merasa sedang malas untuk berkumpul bersama teman-temannya. Kali ini iya ingin sendiri dulu.

"Saya pesan bakso kuah satu, Buk" ucap Fian kepada ibu kantin

"Iya nak Fian, sebentar ya"

Siapa yang tak mengenal Fian. Sampai-sampai ibu kantin pun mengenalnya. Seorang siswa yang sering buat onar. Yang sering langganan telat, dan yang paling tidak jelas tujuan hidupnya.

"Ini bakso nya,"

"Makasih buk"

Dengan lahap, Fian segera makan dan menghabiskannya. Tiba-tiba saja terdengar sebuah pengumuman.

"Diharapkan kepada seluruh anggota pramuka untuk berkumpul di lapangan sekarang juga,"

Mendengar pengumuman itu, membuat mood Fian makin memburuk. Karena ia sadar mulai sekarang ia adalah anggota pramuka.

***

Di lapangan, tampak semua anggota pramuka berbaris dengan rapi. Ima seorang pratama sedang menertibkan barisan. Saat ia melihat kelengkapan anggotanya, ia tidak bisa menemukan Fian si anak gak jelas itu dalam barisan.

SEMAPHORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang