Fian pun segera masuk ke dalam rumahnya. Seperti biasa, ia masuk dengan mengucapkan salam kepada bundanya. Ya walaupun Fian terkenal dengan kenakalannya, tetapi masih ada sisi baik dari dalam dirinya.
"Assalamu'alaikum, Bunda" ucap Fian sambil mencium tangan bundanya
"Waalaikumsalam, nih ada Reno ke rumah, katanya dia mau ngomong penting sama kamu,"
Lantas Fian pun segera menghampiri Reno. Reno yang sedari tadi sudah duduk di kursi belakang rumah Fian sambil disambut beberapa makanan.
"Eh, No. Ngapain lo kesini? Eh buset jajanan gua.. ngapa lo abisin bego?!"
"Hahaha abisnya gue laper, dari pulang sekolah tadi gue belum makan. Eh lo kok lama banget pulangnya?"
"Tadi gue nungguin angkot, setengah jam tapi gak ada yang lewat. Yaudah gue jalan kaki aja,"
"Wiihh dedeknya bunda udah berani yee haha," tawa Reno meledek Rian
"Kampret lo! Eh emang ngapain lo kesini?"
"Ini gue mau ngomongin soal yang penyerangan ke anak-anak SMA Harapan Nusa. Gimana jadikan besok?"
"Yaiya jadi lah, enak aja mereka gak dikasih pelajaran,"
"Oke, gue juga udah nyuruh anak-anak bawak perlengkapan, kayak clurit, samurai, golok, banyaklah,"
"Oh oke bagus! Besok kita habisin mereka sampe ke akar-akarnya,"
Dengan perbincangan yang singkat itu, mereka langsung tertawa layaknya rentenir yang berhasil menipu targetnya.
"HAHAHAHAHAHAHA"
"HAHAHAHAHAHAHA"
"HAHAHAHAHAHAHA"
"Udah ah! capek bego ketawa kayak gitu," ucap Reno
"Yaudah lo mau kemana lagi?"
"Gue mau pulang dulu, jangan lupa besok pulang sekolah kita ngumpul di tempat biasa,"
"Oke"
Reno pun segera berpamitan kepada bundanya Fian. Dan ia langsung menuju sepeda motornya.
"Yaudah tante saya pamit dulu ya,"
"Eh cepat banget, gak makan dulu aja disini?"
"Langsung pulang aja sana!" Potong Fian
"Haelah lo! Yaudah gue pulang,"
"Iya awas jangan nabrak lo, nanti mati,"
Fian dan bunda pun masuk ke dalam rumah.
"Eh kok kamu pulangnya lama?" Tanya bunda
"Itu bun, tadi Fian nunggu angkot pas udah ada eh cuman untuk satu orang. Yaudah Fian suruh aja temen Fian duluan, namanya Ima. Trus Fian nunggu lagi, udah setengah jam gak ada juga yang lewat, yaudah jalan kaki aja,"
"Cie cie cie.. anak bunda udah besar sekarang ya," goda bunda
"Yaelah, Bun. Masa Fian masih orok terus, ya udah gede lah,"
"Gimana cantik gak orangnya?
"Ah udahla, Bun. Fian masuk kamar dulu ya," ucap Fian sambil menuju kamarnya
"Jangan lupa kenalin ke bunda ya, kapan-kapan ajak dia ke rumah," teriak bunda kepada Fian
Fian segera masuk dan tidak mempedulikan ucapan bundanya tadi. Mana mungkin seorang Ali Alfian suka dengan cewek songong, gila, dan caper itu.
"Hah gila aja gue suka sama tu cewek. Amit-amit cabang bayi,"
"Udah ah gue mau mandi dulu abistu lanjut lagi nulis,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMAPHORE
RomanceBenci menjadi awal dari kisah ini. Dan cinta tinggal tunggu saja kapan kedatangannya. Cerita ini ditulis untuk mengenang masa-masa indah yang terlewat begitu saja. Berharap kalian dapat merasakannya walau hanya sekedar kata-kata. Aku berharap cerita...