Siapa sangka perempuan itu adalah sepupunya Fian yang ada di kampung. (Pasti kaliang ngiranya si Ima kan, ye kan ye kan? Udah ngaku aja😆).
Sebut saja dia Riana. Cewek dengan rambut panjang diikat, tubuh yang jangkung dan memiliki kupis yang sangat tipis. Ingat, bukan hanya cowok yang memiliki kumis, cewek pun punya. Bagi Fian, sepupunya itu sangatlah merepotkan saja dikarenakan sifatnya yang manja. Tapi siapa sangka, dia bisa mengelola sebuah toko yang lumayan besar.
"Eh lo kok bisa disini, sama siapa?" Tanya Fian
"Lah kan gue ikut papa kesini. Ya biasalah nyoba merantau. Dan kehidupan kami disini jadi lebih baik,"
"Kok gue gak pernah tau lo ada disini?"
"Lo tau apa sih, An. Lo tuh bisanya cuman tawuran doang,"
"Kok dia bisa tau gue kayak gini," batin Fian
"Yaudah ah, gue mau beli gas satu. Diskon ya, khusus sepupu lo hahaha,"
"Iya iya dah,"
Setelah membeli gas di tokonya Riana, Fian pun pulang dengan rasa kantuk yang semakin manja dengan tubuhnya. Namun ia selalu berusaha memberontak untuk melawan rasa kantuk itu.
"Ah gila ngantuk banget gue. Pengen cepet-cepet nyampe rumah,"
Tanpa sadar, hampir saja Fian menabrak sebuah mobil milik seseorang.
"Ehh woii awas!!", teriak Fian
"Woi awas!!!"
Alhasil, Fian terjatuh karena tersenggol oleh badan mobil. Terlihat bagian mobil yang lecet. Pengemudi mobil pun keluar dan langsung menghampiri Fian.
"Eh lo punya mata gak sih!" Bentak perempuan yang keluar dari mobil itu
"Aduuh, lo tuh bukannya bantuin gue malah marah-marah,"
"Ha Lo?!"
"Lo?!"
Ternyata manusia itu adalah perempuan yang selama ini membuat hidup Fian menjadi sial. Melihat sosok dibalik pengemudi mobil itu, membuat emosi Fian semakin memuncak.
"Eh lo sadar gak kalo lo hampir aja buat gue mati!" Ucap Fian
"Eh lo tuh yang gak punya mata. Udah jelas-jelas ini jalan satu arah,"
Memang sudah jelas kalau Fian yang bersalah. Namun yang namanya Fian, tidak akan mau mengalah. Ia tetap bersikeras kalau dirinya lah yang paling benar.
"Pokonya gue minta ganti rugi. Lo harus biayain untuk ngilangin lecet di mobil gue," tegas Ima
"Lo yang nabrak gue yang ganti rugi. Bego lo! Gue gak akan mau ganti rugi sepeser pun,"
"Kalo lo gak mau ganti rugi, bakal gue aduin ke papa gue. Lo tau kan kalo papa gue Polisi?"
"Duh bisa kena masalah gue kalo gini mah," batin Fian
"Gimana? Takut lo?!"
"Yaudah berapa harus gue ganti?" Tanya Fian
"Lo gak harus ganti pake duit. Lo cukup jadi pesuruh gue selama sebulan, gimana?"
"Ah gila lo ya! Gak mau ah gue,"
"Kalo lo gak mau gue bakal kaduin ke papa gue yang enggak-enggak,"
"Dasar cewek sialan lu! Yaudah terserah,"
"Oke mulai besok lo harus jadi pelayan gue. Lo harus ngikutin gue kemana pun,"
"Terserah lo, gue mau pulang!"
"Oke sampai besok pelayan, HAHAHAHAHA"
Ima menertawakan Fian yang sebentar lagi akan menjadi pelayannya. Dengan nada suara yang mengejek, membuat Fian merasa sangat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMAPHORE
RomanceBenci menjadi awal dari kisah ini. Dan cinta tinggal tunggu saja kapan kedatangannya. Cerita ini ditulis untuk mengenang masa-masa indah yang terlewat begitu saja. Berharap kalian dapat merasakannya walau hanya sekedar kata-kata. Aku berharap cerita...