Going Crazy

2.6K 414 20
                                        

Pagi itu Lisa bangun dalam keadaan kacau, kepalanya pening dan tubuhnya dipenuhi aroma alkohol yang menyengat. Entah berapa banyak vodka yang dihabiskan wanita itu semalam, pemikiran-pemikiran tentang Taehyung menguasai hatinya hingga ia merasa sesak. Wanita itu menghela nafas, bermaksud untuk membenahi diri ketika ia menyadari sesuatu.

Lisa ingat semua yang terjadi kemarin, dia tidak melupakan apapun dan itu sangat luarbiasa!

Untuk pertamakali sejak kemalangan itu sang gadis dapat tersenyum cerah, dan Lisa segera memulai rutinitas paginya dengan semangat. Ia membersihkan kasur, merapihkan kamar dan menyalakan televisi. Ya, segalanya baik-baik saja sampai wanita itu melihat sosok pria yang digiring oleh petugas kepolisian guna memasuki sebuah apartmen tua yang terlihat bobrok.

PELAKU PEMBUNUHAN SEORANG PRIA DI DONGDAEMUN TELAH DITAHAN, HARI INI KEPOLISIAN AKAN MELAKUKAN REKA ULANG

Bibirnya bergetar dan tubuh Lisa mulai gemetar, maniknya berair tatkala permata cantik itu tertaut ke layar televisi. Tubuhnya membatu disana, berharap agar segalanya hanya sebatas mimpi buruk.

"T-Tae..."


"Dimana TKP nya?"

"Kalian sudah menemukan mayatnya, untuk apa bertanya padaku?"

Ekspresi detektif itu tampak kesal, Kim Taehyung masih tak berubah sejak detik pertama dirinya diringkus. Min Yoongi telah menangani begitu banyak kasus pembunuhan, berhadapan dengan berbagai jenis pelaku dari latar belakang yang beragam. Namun baru kali ini ia menghadapi seorang tersangka yang benar-benar menguji emosinya, Kim Taehyung sangat semena-mena, angkuh, dan sulit diajak bekerjasama.

"Ini adalah reka ulang TKP, kau harus menjelaskan apa yang kau pikirkan atau lakukan saat waktu kejadian. Untuk dokumentasi, juga catatan kepolisian dalam sidang nanti. Meskipun kau berstatus tersangka, namun kau memiliki hak untuk memberikan kejelasan situasi untuk mempertimbangkan sanksi yang akan kau terima. Jika korban menyerangmu lebih dulu maka perbuatanmu dapat dikategorikan dalam pembelaan diri, meski tak dapat menghindari hukuman untuk pidana pembunuhan, namun kami dapat meringankan hukumanmu"

Inspektur muda itu mengabaikan rekan yang menegurnya, 'bagaimana jika dia mengada-ada dan membuat kesaksian palsu?'. Tidak, Yoongi tidak berpikir begitu. Dia justru sengaja melakukannya untuk memancing pemuda itu. Yoongi ingin membuat Taehyung berbicara, feeling Yoongi mengatakan, pria itu mencoba menutupi -atau melindungi? sesuatu.

Untuk sejenak pandangan Taehyung menerawang, pikirannya melayang pada seorang wanita bersurai pirang yang menjadi pemilik hatinya. Ia menghela nafas, buru-buru membuang jauh pikiran yang melintasi benaknya. Ia hanya berdiam diri ketika para petugas menanti dalam keheningan. Dan sesuatu mengunci maniknya dengan cepat, entah kenapa ia dapat melihatnya disana.

"Kalian ingin tahu darimana awalnya bukan?"

Pria itu melangkah cepat menuju kamar, berusaha tak melirik vas kecil yang terdapat diatas nakas. Mereka mmeulai hal yang mereka sebut reka ulang, meski sebagian besar hanya karangan Taehyung. Hingga mereka kembali ke TKP yang berada tepat di depan pintu kamar, Taehyung yang masih diborgol menatap acuh kepada para petugas.

"Kami berseteru disini, bukankah harus ada salah seorang yang jadi korban diantara kalian?"

Ia mengatakannya dengan menyeringai, seolah mengancam mereka dengan tersirat. Dia yang terkenal sebagai tersangka gila, terang saja para polisi itu hanya saling melirik. Diantara mereka bahkan ada yang saling menyikut, juga menggeleng keras untuk menolak dengan terang-terangan. Tak ada yang mau berperan sebagai korban Taehyung, tak ada yang mau berhadapan dengan tersangka gila itu.

♪ LIES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang