"nothing better than having you in my whole life."
---
"aku akan menikahimu Yerim,"
Mata Yeri terbelalak, tapi dia tidak mengatakan apa-apa dan sekali lagi membiarkan Jungkook berkata, "aku mencintaimu, aku ingin-"
"Bisa kita bicara sebentar?" Potong Yeri agak kasar, dia menarik tangan Jungkook untuk mengikutinya keluar dari ruang, sejenak tidak sadar dengan keberadaan orangtua Jungkook yang sekarang tengah menatap satu sama lain.
"Kenapa tidak memberitahuku dulu? Kau membuatku terlihat bodoh, Jungkook." ucap Yeri pelan saat dia sudah berhasil membawa Jungkook pergi ke taman luas di belakang rumah.
"Aku ingin memberitahumu setelah ini," bisik Jungkook dan mendekatkan kepalanya beberapa sentimeter kepada Yeri.
"Setelah ini?" Yeri memalingkan wajahnya dan membuang nafas putus asa, "apa kau sadar dengan apa yang kau katakan tadi?"
"Ya, aku sadar." Kini bibir Jungkook sudah menyentuh pucuk kepala Yeri dan Yeri membiarkannya mengecupnya.
"Kau tahu aku masih berumur 18 tahun dan apa pekerjaanku. Dunia kita berbeda dengan dunia mereka, Jungkook. Perasaan kita bukan hal yang harus diprioritaskan, seharusnya kau mengerti."
"Omong kosong." Desis Jungkook hampir menggeram, "Apa aku harus menunggumu berumur 40 tahun sampai aku bisa melamarmu?"
"Aku tidak tahu apa yang ada dalam pikiranmu sampai kau berani memutuskan hal sepenting ini sepihak dan begitu saja tanpa penjelasan. Pernikahan bukan hal sepele yang bisa kau mainkan, Jungkook."
"Aku melakukannya karena aku ingin kau melihat keseriusanku dalam hubungan ini." Kata Jungkook kemudian mengecup kening Yeri lagi.
"Bisakah kau berhenti menciumku dan dengarkan saja apa yang akan aku katakan?" teriak Yeri.
Jungkook terdiam sejenak kemudian menarik Yeri kedalam pelukannya, "aku dengar,"
Yeri tidak membalas pelukan Jungkook, tetapi dia tidak mencoba melepaskan diri, dan Jungkook mengambil kesempatan itu untuk menjelaskan. "Aku salah, aku sudah gegabah mengambil keputusan dan tidak memberitahumu. Aku minta maaf. Tapi kalau kau berpikir aku main-main dengan semua ini, kau salah Yerim. Aku serius."
"Apa jaminannya kau tidak akan mencampakkanku... lagi?" tanya Yeri sambil menjauhkan tubuhnya dari tubuh Jungkook sebelum mendongak.
"Aku tidak akan melakukannya lagi Yerim," balas Jungkook sambil perlahan-lahan mengangkat tangan kanannya dan menyentuh pipi Yeri dengan ujung jemarinya. Ketika Yeri tidak menolak, Jungkook mulai membelai pipi gadis itu dengan telapak tangannya. "Aku tahu aku memiliki isu kepercayaan sejak aku membantah hubunganku denganmu pada publik, aku tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi, tapi masa depanku ada di tanganku." Ketika Yeri masih terlihat ragu, Jungkook lanjut menambahkan kalimatnya "kau bisa menceraikanku kapan saja jika aku melakukan hal yang tak kau suka."
"Kenapa aku harus menikah denganmu jika akhirnya kita akan bercerai?"
"Aku tidak akan melakukan apa yang kau benci Yerim. Tidak ada alasan untuk bercerai, itu hanya jaminan."
"Itu jaminan terburuk yang pernah kudengar."
Tanpa Jungkook sadari ia mengernyit, "apa maksudmu?"
"Seberapa yakinkah kau dengan jaminan yang kau buat? apa bisa menjamin privasiku terjaga di sini? Juga menjamin penggemar fanatikmu tidak akan menyelinap masuk ke dalam rumah? kau tidak bisa terus menjagaku layaknya suami pada umumnya, Jungkook. Atau aku salah?" Yeri memandang matanya untuk mencari tanda pencarian dalih, tapi tak ia temukan, Jungkook terlihat begitu tenang dan yakin akan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL
FanfictionBukan, Ketenaran bukan alasan bagi mereka untuk bersama. Juga kesibukan bukan alasan bagi mereka untuk berpisah. Benar, Mereka benar saling mencintai satu sama lain, Tapi kenapa? Kenapa rasa wajar itu harus mereka sembunyikan? Start : 2018/10/28 En...