"i wish time would stop for us two."
About Love, Red Velvet.
===
Reporter Jung melihat ke sekeliling ruangan. Selain TV yang sangat besar dan sofa empuk di tengah ruangan, semuanya adalah buruk.
Tirainya terlihat payah seperti sudah lama tidak dibuka dan lantainya penuh dengan noda pijakan kaki. Jungkook mulai rapi-rapi, memindahkan beberapa surat kabar yang berserakan tidak akan membuat banyak perbedaan.
"Duduklah. Apa kau ingin minum? Teh? Kopi?"
Reporter Jung mengerjap ditempatnya, menoleh ke arah Jungkook yang sedang sibuk dengan aktifitasnya di dapur.
"Tidak, terima kasih," kata Reporter Jung,
"Kita lahir di tahun yang sama, bisa aku berbicara santai?"
"Kurasa tidak."
"Baiklah, kalau begitu aku akan tetap memanggilmu Reporter Jung."
Jungkook menyalakan rokok, dengan satu tangan bebas membawa sampanye kemudian menawarkannya pada Reporter Jung.
Reporter Jung tampak tergoda, tapi ia menggeleng.
"Kau merokok?" Reporter Jung bertanya dengan sinis sementara Jungkook hanya membalasnya dengan anggukan ringan.
"Dimana jurnalis dan juru kameramu? Kau datang kesini sendiri?"
"Sesuai permintaanmu." Balas Reporter Jung, "Tapi aku tak suka ruang bawah tanah." tukasnya sengit.
Jungkook tertawa, "Pertama, aku memintamu untuk merahasiakan wawancara ini. Kedua, pekerjaanmu adalah melaporkan berita. Ironisnya, sekarang kaulah yang kupilih untuk membuat berita rahasiaku. Setidaknya kau harus mengerti kenapa aku membawamu kemari." Jungkook membenahi posisi duduknya kemudian Mengambil sebundel berkas bahan wawancara di atas meja, "bisa kita mulai wawancaranya?"
"Kau yakin?"
"Tidak ingin mewawancaraiku?"
"Bukan begitu, hanya saja, rasanya aneh." Ujar Reporter Jung ragu, "terlebih dengan sikapmu." Lanjutnya dengan senyum tipis yang sulit diartikan.
"Jangan salah paham. Aku hanya mencoba untuk ramah padamu."
Muka Reporter Jung seketika memerah, dia menahan malu. Seharusnya Reporter Jung bisa menahan diri untuk tidak terpikat dengan pesona Jungkook alih-alih menyalahkan ketampanan dan sikap baiknya.
Bodoh.
Jungkook menutup lembar berkas yang dibacanya tadi dan menatap Reporter Jung dalam, "kau pasti menganggapku orang sinting karena aku tidak mampu memanfaatkan ketenaranku saat ini semaksimal mungkin."
"Tidak."
Jungkook menyeringai kemudian membuka kembali lembar yang menunjukkan pertanyaan ambigu, "nomor 12, aku ingin kau menghapusnya."
Ekspresi Jungkook berubah menjadi datar dan dingin saat ia mengatakan hal itu, ditambah nada bicaranya yang tajam seolah mengintimidasi Reporter Jung.
Sialan, bagaimana bisa pria itu mengubah suasana begitu cepat?
"Apa yang salah dengan pertanyaannya?"
"Jelas kau menghina pacarku dengan menyuruhku membandingkan harga ketenaranku dengan harga dirinya. Kau pikir aku membelinya dengan uang sampai aku bisa mengencaninya?"
"Bukan itu maksudku, kau salah paham-"
"Aku tidak peduli, yang jelas aku ingin kau menghapus bagian ini." Jelas Jungkook tak membiarkan Reporter Jung menyelesaikan alasan payahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL
FanfictionBukan, Ketenaran bukan alasan bagi mereka untuk bersama. Juga kesibukan bukan alasan bagi mereka untuk berpisah. Benar, Mereka benar saling mencintai satu sama lain, Tapi kenapa? Kenapa rasa wajar itu harus mereka sembunyikan? Start : 2018/10/28 En...