XI Ipa 3 . Ya kelas yang di huni oleh orang-orang yng sering di perbincangkan di kantor. Ada saja aduan dari guru yang baru saja abis ngajar di kelas tersebut, entah itu ulang sahabatnya galang, muridnya bahkan si ketua kelas ikut serta andil.
"Lang gue denger ada murid pindahan cuy, geulis pisan " kata zidan sambil membuka bungkusan permen karet yang tadi ia minta ke siti.
"Terus? " balas galang yang masih fokus terhadap ponselnya.
"Dih orang mah nanya gitu, itu cewe dapet kelas mana atau apa kek , masa lo mah jawab nya gitu " sahut gani " hooh tuh" lanjut zidan dengan kepala yang di angguk kan
"Gak peduli"
"Susah ngomong sama es bolong-bolong , tunggu onta bertelur juga gabakalan bisa " gani ngegas? Gani bukan ngegas tapi ia hanya geram dengan manusia yang ada di depan nya ini
"Gaush ngomong , gampang kan" celetuk galang
"Lang, mobil lo gimna noh lecet doang si tdi gue liat" ujar zidan
"Bengkel ada" balas galang
"Lo yakin itu cewe lo suruh ganti 25 juta, padahal kan cuma lecet paling gak sampe segitu " sahut gani
" kepo " balas galang yang sendari tadi masih fokus terhadap ponsel nya
"Allahuma gue ternistakan mulu klo ngomong sama lo. Ah bodo dede baper sama aa" ucap gani dramatis yang ia buat, sedangkan galang dan zidan terkekeh melihat kelakuan sahabatnya itu.
" Alay "
"Maka nya ngomong sama galang bismillah dulu gan " kata zidan yang masih terkekeh liat raut muka sahabatnya itu, gani.
" besok-besok gue subuhan dulu deh "
" lah terus lo dari dulu gak pernah sholat subuh? Astagfirullah gani "
" eh.. Enak aja kalo ngomong, gue subuhan kok tapi jarang" ucap gani dengan muka cengengesan . Sedangkan zidan memutarkan bola mata nya
" berisik"
***
Kring.. Kringg
"Kantin kuy vi, sekalian gue ajakin keliling school deh" ajak teya sambil menurunkan kedua alisnya
"Jiji te , lo turun naik alis gitu " via terkekeh liat muka teya langsung berubah cemberut
" ehh jgn panggil gue te anjir vi , gue ambigu gila " kata teya dengan nada dramatis nya
" maka nya klo mandi , keramas sekalian tuh kelapa biar bersih gaada kotoran " ujar via sambil memberantakin rambut teya
" viaaa berantakan rambut guee" percuma sama teya teriak kencang seperti itu kalo via saja udah pergi meninggalkan kelas
" viaa tungg--"
Bruk
" eh pantat gueee " via meringis kesakitan saat bokongnya mendarat mulus di lantai
Sedangkan lawan yang ada di hadapan hanya diam sambil memperhatikan gerak-gerik via
" 27 juta " kata cowo itu. Via melebarkan kedua mata nya , kaget . Seenak jidat galang menambahkan utang nya itu
" whatt, kok nambah si. Wagila korupsi lo bener " kesal via
" karna lo nabrak gue"
" eh siapa yang nabrak lo, ada juga lo yang nabrak gue. Bukan nya bantuin malah ngomongin utang " dumel via sambil berusaha berdiri dan membersihkan area belakang rok nya dan..
" lo tu - lo, lo mau ngapain. Jgn macem-macem lo ya " pasalnya kini wajah galang dan wajah via berdekatan hampir saja hidung mereka bersentuhan
" gue ga suka sama badan rata lo " setelah mengucapkan itu galang pergi meninggalkan via yang msih menyumpahi serapah kepadanya, mungkin.
"Anj-- arggh ingin ku berkata kasar "
" vi lantainya gapapa kan? " tanya teya sambil mengecek lantai yang baru saj jadi korban
" bodo amat! " kata via kesal dan langsung meninggalkan teya sendirian
" ih di tinggal mulu , udh tau di tinggal itu gaenak apalagi ditinggal pas lagi sayang-sayang nya"
###
Hallo gais
Jgn lupa klik tombol Bintang di pojok kiri ya ++ komen nya
(Typo bertebaran)
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
GALANG
Ficção Adolescente" aduh elah gimana ni, segala acara nabrak lagi baru pertama masuk udah sial " guman gadis tersebut sambil mengigit kuku nya dengan muka panik " Turun " ujar cowo tersebut sambil mengetok-ngetok kaca mobil . Mau tak mau gadis itu turun dari mobil...