2. Dia lagi

72 15 13
                                    

Arka kini berada sebuah Resto dekat Mall bersama seorang gadis. Gadis itu terus menggenggam tangan Arka. Tentu itu membuat Arka risih, tapi ia harus menyelesaikan misinya. Arka memberikan senyum fake pada gadis di hadapannya itu.

"Hm, kamu mau mesan apa sayang?"

Karin, gadis yang kini sedang bersama Arka tersenyum mendengar ucapan Arka yang menurutnya manis. Gadis itu menatap daftar menu yang kini berada di hadapannya. Setelah memilih pesanannya, Arka memanggil salah satu pelayan yang ada di resto itu.

"Sayang, tumben kamu ngajak aku kesini" ujar Karin.

"Aku kangen babe, emang kamu gak suka kita ketemuan?"

"Gak gitu Honey, cuma heran aja"

Setelah mengucapkan itu Karin berpindah tempat di samping Arka. Arka mendengus melihat kelakuan pacarnya ini, ralat salah satu pacarnya. Karin memeluk lengan kekar Arka.

Setelah ini, lo gak bakal nyentuh gue

Beberapa menit menunggu, pesanan Karin akhirnya datang. Karin menyerit saat melihat porsi yang hanya cukup buat satu orang. senyumnya merekah. Ia mengira Arka memberikan kode agar makan sepiring berdua.

"Kamu mau sepiring berdua sama aku yah" goda Karin.

Ingin rasanya Arka tertawa saat itu juga jika dalam suasana yang tepat. Sepiring berdua? Bahkan Arka tidak pernah berpikir akan melakukannya pada pacar-pacarnya. Kecuali dengan orang yang benar-benar ia cintai. Arka kembali memamerkan senyum Fake-nya.

"Karin"

Karin menyerit kala mendengar Arka memanggil namanya. Tidak biasanya Arka memanggilnya dengan namanya. Arka biasanya memanggilnya dengan sebutan yang manis.

"Kenapa honey?" tanya Karin.

"Kita putus"

Mata Karin membulat sempurna, ia tidak percaya mendengar ucapan Arka barusan. Namun, beberapa detik kemudian Karin kembali tersenyum. Kali ini Karin merasa Arka akan memberikannya kejutan, sebab hari ini adalah hari sebulan mereka jadian.

"Kalau mau ngasih aku kejutan, jangan bawa kata putus. Aku gak suka"

Ucapan Karin barusan membuat Arka cengo. Karin begitu percaya diri jika Arka akan memberikannya kejutan. Perlu di ketahui Arkana, cowok playboy itu akan memutuskan setiap pacarnya jika sudah sebulan berpacaran. Brengsek memang, namun Arka tidak memusingkan hal itu.

"Gue serius, gue mau kita putus" ujar Arka yang telah mengganti kosa katanya.

Mata Karin telah berkaca-kaca. Ia yakin kini Arka benar-benar meminta putus. Gadis itu menutup wajahnya kemudian terisak.

"Salah aku apa Hiks..." ujar Karin.

"Lo gak salah, cuma saja..." Arka menggantungkan ucapannya seraya mengedarkan pandangannya, "gue udah punya pacar baru"

Arka berjalan cepat mendekati Pintu Keluar Resto dan menarik salah satu gadis yang baru masuk Resto tersebut. Gadis itu berusaha memberontak, namun tenaga Arka lebih kuat darinya.

"Kenalin dia pacar baru gue, Arla" ujar Arka kelewat santai.

Mata Arla membulat sempura kala mendengar ucapan Arka barusan. Seenak jidatnya Arka mengatakan hal itu tanpa persetujuan darinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Playboy EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang