9.Menjelaskan.

115 8 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan koment dulu,biar author semangat nulis nya hehehe

"Aku pulang"ucap Ray dingin.

Seperti nya sekarang Ray menahan ego nya agar Rein memahami kesalah nya.

"Ray kamu udah pulang??"ujar Rein sambil mengusap air mata nya.

"Hm..."

"Kamu udah makan belum???aku udah masak kita makan yuk?"ajak Rein.

"Duluan aja aku mau mandi"

"Yaudah aku tungguin kamu mandi ya biar kita makan bareng"

"Serah"Jawab Ray ketus.

"Lo harus sabar Rein,jangan sampai rumah tangga Lo hancur,Lo harus ngalah untuk saat ini...karna ini semua nggak sepenuhnya salah Ray"guman Rein di dalam hati.

Selang beberapa menit Ray keluar dari kamar mandi,saat Ray keluar ia melihat Rein yang sedang menagis,oh ya tuhan sebenarnya Ray tidak tega melihat Rein menagis seperti itu,lagian ini juga bukan sepenuhnya kesalahan Rein, justru kesalahan yang paling  besar ada pada diri Ray yang nekad ML sama cewek lain.

"Ray kamu udah selesai kita makan yuk??"

Ray hanya diam seperti patung.

"Ray???kamu kenapa?? makan dulu ya"

"Oh~iya"

Di meja makan.

Suasana saat mereka makan hanya diam tidak ada yang mau memulai pembicaraan,dan pada akhirnya Rein yang membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Ray...maafin aku ya kemarin aku pelukan sama Aldo, seharusnya aku nggak ngelakuin itu sama dia secara kan dia mantan pacar aku, maaf ya Ray"

Ray hanya tersenyum kecil mendengar kata apa yang di katakan Rein.

"Ini semua salah aku kok Rein bukan semua nya salah kamu"jawab Ray.

"Aku boleh nanya sama kamu"ujar Rein yg tidak mau menatap Ray,karna dia takut dia akan mengeluarkan air mata nya.

"Tentu...kamu mau nanya apa???"

"Siapa perempuan itu??, selingkuhan kamu???"tanya Rein sambil menahan air mata nya.

"Bukan Rein"

"Kalau bukan lalu dia siapa??"tanya Rein dan memberanikan diri menatap suami nya itu.

"Dia hanya wanita jalang yang aku temui di club semalam"

"Apa kamu melakukan naena dengan nya??? sampai² suara d*****n nya terdengar begitu jelas saat aku menelfon mu???"

"Maaf kan aku Rein,aku terlalu frustasi sampai² aku lupa batas"

Saat mendengar kan pernyataan ray, seperti nya ada petir yang menyambar hati Rein,sehingga air mata yang ia tahan sejak tadi keluar.

"Semudah itu untuk kamu Ray???"

"Aku...aku...aku minta maaf Rein"

"Kamu tau Ray,jika wanita jalang mu itu sampai h***l anak kamu aku mau minta cerai dari kamu"sahut Rein yang terdengar seperti ancaman untuk Ray.

"Itu tidak akan terjadi Rein karna aku memakai pengaman"

"Aku pengen ucapan kamu Ray"Rein pun kembali ke kamar setelah menghabiskan makanan nya.entah kenapa air mata Rein terus mengalir menahan sakit yang ia rasakan,jujur untuk saat ini Rein ingin pergi ke rumah.ah mama nya untuk menenangkan diri,tapi ia juga tidak mau keluarga nya tau akan masalah ini.

Pagi hari nya....

Rein melihat Ray tidur di sofa ruang tamu.

"Apa semalaman Ray tidur disini??dan tanpa sehelai selimut??,dia pasti ke dinginan"saat Rein ingin mengambil selimut untuk Ray,Ray malah menggigil.

"Ray kamu nggak papa kan??"Rein pun memegang kening Ray."badan Ray panas"Rein pun mengambil handuk dan air panas untuk mengompres Ray,tapi tetap panas nya tidak turun².

"Ray bangun pindah ke kamar ya"ujar Rein,Ray hanya menggeliat

"Ray...kamu bisa jalan ke kamar kan??"

"Hem..."Rein pun membantu Ray ke kamar.

Di kamar.

"Ray aku ke apotek bentar ya nggak papa kan???"

"Jangan kemana²,aku nggak butuh obat Rein,aku cuman butuh kamu"

"Ray tapi....panas kamu nggak turun² aku takut kamu kenapa²,atau aku panggil dokter ke sini aja ya??"tanya Rein.

"Hem.."sahut Ray lemas.

Ini semua semakin membuat Rein melupakan kesalahan fatal yang Ray lakukan, bagaimana pun Rein juga tidak mau kehilangan Ray,karna seperti nya Rein sudah mencintai Ray.

"Hallo dokter,ini aku Rein.dijter bisa kan ke apartemen ku??soal nya Ray lagi sakit panas nya nggak turun² aku khawatir dia kenapa²"ujar Rein

"Oh iya Rein saya ke sana sekarang"gumam dokter keluarga Rein.

Bersambung....

MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang