09||Ending?

30 6 0
                                    

tringgg

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, reffa bergegas membereskan tas nya. lalu segera berangkat ke caffe, karena dia ingin tahu apa yang ingin regan bicarakan.

Dicaffe

"gan, gua duduk ditempat biasa ya"

Regan melihat reffa dengan penuh kekecewaan, regan menghampiri reffa yang berada di tempat duduk di pojok, tempat favorite reffa.

Regan duduk di hadapan reffa, menatap reffa dengan kekecewaan yang bercampur dengan amarah.

"jadi, kenapa?" -reffa

Regan mengambil sesuatu di saku celana jeans nya, lalu menyodorkan benda itu ke hadapan reffa.

" hah? daffa? dari mana lo punya foto smp gua sama daffa? lo siapa? " ucap reffa bingung

" Nanti gua jawab, coba sekarang jawab pertanyaan gua dlu" - ucap regan tidak menatap reffa sedikitpun.

"apa?" -reffa

"Apa yang sering orang itu lakuin buat lu?" -regan

"daffa dia, sering buatin gua matcha latte. minuman favorite gua. dia selalu ngebuat sedih gua jadi sebuah senyuman, gua kangen daffa. tapi kenyataan nya dia udah lupa sama gua" ucap reffa yang mulai meneteskan air mata

Regan membasuh air mata reffa menggunakan tissue yang ada di atas meja caffe tersebut.

"Gua disini" -ucap regan sambil menunduk

"m-maksud lo?" -reffa

"gua daffa, gua disini. gua ga pernah lupa sama lu" ucap regan

"h-hah? lo? mksd nya? lo nyamar? lo udah pulang dari eropa? tolong jelasin" -reffa menatap wajah regan

"iya, gua nyamar. eropa? gua cuman bertahan 2 tahun disana, gua selalu keinget lu ref. sampai akhirnya gua minta sama mama untuk gua kerja di indo aja, suatu alasan agar gua bisa ketemu sama lu, mantau lu dari jauh" -regan sambil memegang tangan reffa

"Kenapa lo baru bilang fa? kenapa? gua sendiri, gapunya siapa siapa" -ucap reffa sambil menaikan nada bicaranya

"maaf, sekarang gua akan selalu disamping lu" -ucap regan kembali membasuh air mata reffa

Reffa tidak menjawab, dia tetap menangis sampai sesengukan. bagaimana tidak? reffa sudah lama sekali mencari daffa, namun ternyata daffa adalah orang yang selalu ada disamping reffa selama ini.

" ayo matcha nya daffa, senyum" -ucap regan alias daffa

Daffa bangkit dari tempat duduk nya, lalu memeluk reffa dan terus meminta maaf

"maaf matcha maaf, gua ga akan ulangin lagi"

kalimat itu terus terucap berulang kali dari mulut daffa.

Reffa membalas memeluk daffa dengan erat, menangis dibahu daffa dengan sepuas puasnya. reffa hanya berkata 4 kalimat.

" Gua sayang sama lo"

















Ini ending cerpen gua gaes, menurut kalian gimana?

jangan lupa vote-!!

Matcha latteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang