Sakura sedang bersantai di sofa karena ini hari libur. Ponsel pintarnya berada di tangan, memutar video di youtube yang menurutnya menarik.
Sasuke sudah pergi ke tempat gym sejak tadi pagi dan rasanya sebentar lagi akan pulang, karena ini sudah hampir jam 10.
Sejujurnya ia bingung apa harus memasak atau tidak. Tapi jika menuruti keinginannya, ia sedang malas. Biarkan Sasuke yang memikirkan apa yang harus mereka santap nanti siang.
Tawa Sakura masih disana saat melihat acara komedi di ponselnya, saat suara berisik datang dari pintu apartemennya, menggedor pintu itu beberapa kali dengan tidak sabar. Sakura yang terkejut langsung berdiri dari posisi berbaringnya. Ia yakin yang sedang di depan pintu bukan Sasuke.
"Oh! Madam Emelyn! Ada apa?"
Tetangga sebelah apartemennya, Madam Emelyn yang sudah berumur hampir 70 tahun berdiri di sana dengan raut panik. Ia menunjuk-nunjuk ke arah kamarnya yang tepat di sebelah kiri milik Sakura.
Tanpa banyak bertanya Sakura segera mengikuti Madam Emelyn ke tempatnya. "Dimana Uncle?"
"Dia sedang pergi membeli sesuatu -entah apa diluar."
Mata Sakura terbelalak begitu Madam Emelyn membuka pintu apartemennya, rumah itu sangat berantakan dan ia itu tahu itu akibat Berd -anjing peliharaan pasangan tua itu.
Semua isi sofa berhamburan dimana-mana, kapasnya benar-benar memenuhi seluruh isi ruangan. Hingga ia harus berkali-kali mengibas-ngibaskan tangannya menghalau debu itu agar tidak masuk hidungnya.
Sofa yang malang -nyaris tak berbentuk.
Sakura membantu Madam Emelyn membersihkan kekacauan itu. Wanita tua itu menatapnya tidak enak, tapi Sakura tak masalah karena ia kebetulan juga sedang santai. Jadi dengan cekatan wanita itu mengambil sapu dan menyingkirkan barang-barang lain yang masih berguna, agar tidak ikut tersapu.
Namun setelah beberapa saat,hidungnya menjadi gatal.
Sepertinya alerginya terhadap debu masih ada.
"Tunggu aku disini, aku akan pulang sebentar mengambil masker. Setelah itu aku akan melanjutkan ini."
Madam Emelyn mengangguk cepat dan mengibaskan tangannya menyuruhnya segera mengambil masker, karena hidungku mulai memerah.
"Sakura!" teriak Sasuke yang ketiga kalinya saat tidak menemukan wanita itu dimanapun. Ia baru pulang dari gym dan melihat pintu terbuka. Bermaksud menghubungi Sakura,namun matanya menangkap ponsel wanita itu di sofa. Sasuke semakin mengerutkan keningnya, mengira-ngira kemanakah wanita itu pergi.
Ia menunggu Sakura di ruang tamu sambil mengetuk-ngetukkan kakinya cemas. Belum ada 5 menit, ia sudah tidak tahan. Sepertinya ia harus kebawah lagi dan bertanya pada security apa melihat wanita itu. Astaga -Sakura sedang mengandung, kemana perginya ia tanpa membawa ponsel, rutuk Sasuke.
Begitu ia membuka pintu, bersamaan seseorang juga membukanya.
"SASUKE!" jerit Sakura karena kaget.
Sasuke langsung memegang tangan wanita itu dan menariknya masuk, "Kau darimana saja?" dengan pandangan khawatir yang kentara.
"Dari sebelah."
"Sebelah mana?" tuntut Sasuke.
Sakura tertawa menyadari kebodohannya hanya menjelaskan setengah-setengah. "Apartemen sebelah, tempat Madam Emelyn. Rumahnya kacau karena anjingnya menghancurkan sofa. Jadi aku membantunya membersihkan kekacauan itu."
Sasuke baru bisa bernapas lega. "Kenapa kau meninggalkan ponselmu?"
"Aku terburu-buru tadi, Sasuke."
KAMU SEDANG MEMBACA
Face Again ✔
FanfictionSakura harus menghadapinya lagi. Bertemu dengan Sasuke di bawah atap gedung yang sama. Mereka hampir menikah 5 tahun lalu jika saja pria itu tidak menghilang di hari pernikahan mereka. Dan Sakura berjanji, tidak peduli mereka ditakdirkan bersama ata...