6. Penyerangan.

158 7 0
                                    

Sorry for typo:)

Dengan rencana dadakan yang sudah ia buat, Elaine memantapkan hati untuk menyerang markas itu sendirian. Daripada  harus menunggu pasukannya yang sepertinya akan datang sangat lama.

Elaine mulai melancarkan aksinya. Ia mengambil pistol Glock 20 pistol ini sangat ringan dan tipis juga hentakan atau suara tembakan yang ditimbulkan tidak terlalu keras.

Elaine menghitung ada berapa peluru yang ada di dalam pistol itu, ada lima peluru dan ia memiliki lima peluru cadangan.

Elaine mendongak memperhatikan sekitar, di depan sana kira-kira orang yang sedang berjaga sekitar 20 orang.

Lalu Elaine mengeluarkan pistol kesayangannya G2 Elite pistol ini ia rancang untuk dirinya sendiri. Dan tentunya pistol ini lebih mematikan daripada pistol yang ada.

'1,2,3.' batin Elaine menghitung.

Dengan kekuatan yang maksimal, Elaine menembaki seluruh orang-orang itu dengan lihai. Dan dalam lima menit Elaine sudah menghabisi 20 orang tersebut.

Elaine menekan earphone yang terpasang ditelinganya. "Kirimkan replika orang berpakaian misterius." Ucapnya kepada anak buahnya yang ada dipusat markas.

Lalu Elaine menekan liontin-nya, dan muncul lah sebuah replika boneka yang hampir mirip dengan manusia seperti umumnya.

Elaine mengendap lagi dengan membawa boneka replika itu, ia menaruhnya di tempat yang sekirannya akan dicurigai oleh mereka.

Lalu ia kembali mengamati keadaan sekitar, sekiranya dirasa sudah cukup aman Elaine berjalan masuk ke dalam gedung.

Saat sudah masuk di dalam gedung, Elaine kebingungan harus berjalan ke arah mana. Karena didepannya ada dua loronng yang menuju kanan dan kiri.

Elaine mengeluarkan senjata yang berbentuk seperti tangan buatan, isi dari senjata itu adalah vibranium dan sebuah bahan peledak.

Setelah mengeluarkannya, Elaine segera memasang alat itu di tangan sebelah kanannya. Elaine memencet tombol yang ada disana dan seketika alat itu menjadi tak terlihat, invesible.

Dengan langkah kaki yang agak dipercepat, Elaine memilih masuk ke lorong sebelah kanan. Karena feeling-nya mengatakan ke arah tersebut.

Tapi saat disana Elaine tak menemukan siapa-siapa, bahkan tak ada penjaganya sama sekali.

Elaine mulai melangkah ke tengah-tengah gedung kosong yang sangat luas itu. Ia menyapu seluruh ruangan dengan pandangannya.

Tak ada siapa-siapa. Sepi.

Saat Elaine mendongak ia malah dikejutkan dengan seseorang yang menyodomgkan senjata ke arahnya.

Lalu ia menurunkan pandangannya, ia sudah dikepung oleh orang-orang berbaju serba hitam, mereka mengepung Elaine membentuk lingkaran.

Elaine mulai mengawasi semua sisinya dengan awas. Ia sudah menduga hal ini akan terjadi, setidaknya untuk orang yang mengepungnya dibawah. Tetapi ini diatas juga ada orang-orang yang mengepungnya.

Salah langkah sedikit saja nyawanya yang akan jadi taruhannya.

Dengan gerakan yang natural Elaine menyelipkan tangan kananya ke dalam balik jaket anti-pelurunya. Ia mengambil satu-satunya pistol yang masih ada isinya.

Smith & Wesson 500 magnum. Pistol yang memiliki daya mematikan sama seperti Desert Eagle. Tetapi senjata ini lebih mematikan, karena memiliki gaya akuransi yang sangat mematikan di seluruh dunia.

Elaine mulai menembaki mereka satu persatu. Tangan kirinya mengarah ke depan dan tangan kanannya mengarah ke atas,  ia berputar agar bisa menembaki mereka semua.

The Dark MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang