SATU : PERTEMUAN

3.6K 268 18
                                    

"Cerita ini hanya fiktif, tidak melibatkan pihak manapun, murni buatan penulis tanpa mengaitkan persoalan atau kisah manapun. Mohon maaf bila ada kesamaan nama, tempat, alamat, jalan cerita atau hal-hal lainnya. Hal tersebut hanya sebuah kebetulan belaka. Bila ada hal-hal yang kurang berkenan bisa tulis keluhan kalian dikolom komentar atau personal message ya, insyallah akan aku respon secepatnya."

Mentari mulai menunjukkan dirinya diujung sana, pagi itu di tahun 2019 masyarakat berlalu lalang meramaikan jalanan kota dengan kendaraan-kendaraannya, memulai aktivitas keseharian mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mentari mulai menunjukkan dirinya diujung sana, pagi itu di tahun 2019 masyarakat berlalu lalang meramaikan jalanan kota dengan kendaraan-kendaraannya, memulai aktivitas keseharian mereka. Keramaian itupun terjadi disebuah lapangan luas yang kini sudah banyak mahasiswa/i berkumpul, University Neo Technology yang merupakan Universitas Swasta ternama yang kini tengah dipadati oleh pendatang baru dari berbagai daerah, dan salah satunya adalah seorang gadis berambut sebahu yang tengah kebingungan dengan situasi tak terkendali saat itu, ia adalah Senja Anatsya Putri.

Sebetulnya tak hanya Senja saja yang kini tampak mulai gelisah dan kebingungan, sebab bayangkan saja sudah hampir 3 jam mereka semua didiamkan oleh pihak panitia yang seharusnya mengarahkan mereka dalam kegiatan Technical Meeting Orientasi Mahasiswa atau yang mungkin lebih dikenal sebagai NEO PAMABA di lingkungan Universitas Internasional ini.

"Apasih ini panitia nya pada kemana sih?" sedari tadi orang-orang disekitar Senja sudah mengeluh dan mencibir kinerja panitia yang dirasa tidak profesional ini. Bagaimana mungkin acara di kampus sebesar ini bisa molor hingga 3 jam?

"KAK! PANASS!" teriak anak laki-laki yang sudah mulai lelah karena matahari mulai bergerak keatas kepala mereka.

Seorang pria yang terlihat disibukkan dengan ponselnya pun hanya menoleh sejenak, kemudian mematikan ponselnya. Terlihat raut wajahnya pun mengatakan bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. Ia menghela nafas sejenak, kemudian mulai berjalan keatas panggung.

"Oke, mungkin sebelumnya disini Saya sebagai perwakilan panitia memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas keterlambatan ini. Acara Technical Meeting ini akan kita mulai sekitar 15 menit lagi ya, mungkin kalian bisa beristirahat terlebih dahulu sambil menunggu. Terima kasih," ujar pria dengan paras yang sangat rupawan tersebut, kemudian ia kembali turun dari atas panggung dan kembali berkutat dengan ponselnya.

"Kayaknya panitia lagi ada masalah kah?" batin Senja mencoba menerka situasi saat itu. Ia pun kemudian memilih untuk duduk mengikuti orang-orang disekitarnya.

"SENJAAA!!!!" sentak seseorang dibelakang yang kemudian mengagetkannya.

Senja pun menoleh dan betapa senangnya ia akhirnya melihat temannya sejak bangku menengah pertama tersebut.

"Erima?! Disini jugaa?" kagetnya karena sejak kelulusan SMP nya mereka jarang sekali bertemu, sebab jarak rumah mereka yang bisa dikatakan tidak dekat.

"Iyaa!! Akhirnya bisa satu almamater lagi huhu, kangennnn!!" ujar Erima yang terharu, kemudian memeluk sahabatnya sejak SMP itu. Senja hanya mampu terkekeh karena sifat Eri yang tak juga berubah.

Semesta [Doyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang