Gincu Raisa

7 1 0
                                    

“Semuanya jatuh cinta sama gue, kenapa lo nggak?”
Raisa

***

Gadis cantik berambut cokelat sedang membubuhkan gincu merah muda dengan tangan lihainya, sementara pandangan matanya mengarah pada cermin di genggamanannya. Dia mentautkan kedua bibirnya dan sebuah senyum yang memperlihatkan lesung pipinya terukir.
Dia Raisa, si Gincu.

Panggilan yang diberikan Neira pada teman sekelasnya itu, teman? Ah atau lebih tepatnya bukan. Mereka hanya dua orang yang sekelas 3 tahun dan bahkan tidak pernah bertegur sapa. Berbeda dengan Neira yang sering mendung, Raisa adalah anak yang populer di SMA Lentera. Bukan hanya karena wajah cantiknya, tapi juga karena list mantannya yang bisa dibilang hampir setengah dari populasi siswa disini. Dia si ahli pematah hati.
Suasana kelas cukup ramai padahal ada wali kelas yang baru saja masuk. Tapi kemudian hiruk pikuk kelas pun seketika hening saat Ibu Maria membuka suara meminta perhatian.

“Anak-anak kita kedatangan murid baru.” Kata Bu Maria.

Sontak pandangan semua siswa terarah pada sosok bertubuh jenjang yang berjalan dari pintu bak model majalah terkenal.
Mata Raisa berbinar saat melihat Biru masuk dan memperkenalkan diri.

“Pagi semuanya, Saya Biru. Biru Aksara. Semoga bisa berteman baik.”ujar Biru percaya diri.

Bisik-bisik kaum hawa pun kembali terdengar mengagumi objek yang berdiri di depan kelas. Biru mengedarkan pandangannya dan berhenti tepat di Neira, yang bahkan hanya menatap kosong keluar jendela acuh. Tak menghiraukan sekitarnya.

“Baiklah Biru, silahkan duduk di bangku kosong di samping Dito ya.” perintah Bu Maria dan Biru mengiyakan.

“Kita ketemu lagi, bro. Dunia sempit amat ya.” pekik Dito senang dan mempersilahkan Biru duduk di pojok. Biru pun setuju.

Kelas akan segera di mulai namun sebuah bisikan yang terus memanggilnya membuat Biru akhirnya menoleh. Dia menatap Raisa yang tersenyum senang karena Biru menoticenya.

“Hai gue Raisa, nanti ke kantin bareng ya? Gue yang traktir.” Bisiknya yang membuat Biru bingung tak mengiyakan.

“Okay see you.” Tambah gadis itu yang langsung kembali pada posisinya tidak memberi ruang untuk Biru menjawabnya.

“Dia Raisa, ratunya SMA Lentera.” Seakan bisa membaca pikiran Biru, Dito mendeskripsikan kata apa yang cocok untuk menggambarkan sosok Raisa. Biru mengangkat bahunya tak peduli.

“Gincu.” gumam Neira yang sudah gerah melihat tingkah Raisa jika bertemu ‘mangsa’ barunya. Biru mendengarnya dan langsung berbalik. Mata Neira membesar.

“Lo?” Neira menaikkan alisnya.

“Halo atlet lompat indah, Saya Biru.” Biru memperkenalkan dirinya dengan tersenyum. Tetapi Neira malah memutar bola matanya tanda tak tertarik.

“Nggak peduli.” Katanya dingin.

Biru berbalik ke depan, “Nggak sekarang, mungkin nanti.” gumamnya kecil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang