Melihat anak-anaknya yang baru pulang sekolah dari sekolah. Ayah aster langsung menemui anak anaknya. Mereka yang melihat sang ayah mendekat sambil membawa koper hanya bisa memandang dengan bingung dan bertanya- tanya.
"Kalian sudah pulang,nak ?" Ucap sang ayah yang terdengar seperti pernyataan dibanding pertanyaan.
"Ya,ayah/papa" jawab anak anak
"Hm,ayah. Ayah mau kemana membawa koper?"tanya sang anak laki laki bernama Revan.
"Iya,yah. Ayah mau kemana?" Tanya anak perempuan bernama Vira.
"Haaah,ayah akan pindah dari rumah ini, lebih tepatnya ayah dan kalian akan pergi dari rumah ini."jelas sang ayah.
"Tapi kenapa papa? Apa aster juga tidak ikut kita,pa?"tanya anak laki laki lebih muda yang bernama Kyuu.
"Hm,tidak. Aster tidak ikut dengan kita, karena ayah dan ibu sudah sepakat untuk berpisah dan Aster akan ikut ibu."jawab dan jelas sang ayah pada Kyuu.
"Tunggu... maksud ayah,ibu dan ayah akan bercerai gitu?"tanya Revan.
"Iya"jawab ayah mereka dengan wajah lelah dan sedih.
"Tapi papa,kenapa?dan bagaimana dengan Aster? Kenapa dia tidak ikut kita?" Tanya Kyuu dengan bertubi tubi kepada sang ayah.
"Iya ayah,kenapa?"tanya Vira
"Baiklah, satu satu bertanyanya,dan sebaiknya kita pindah ke perpustakaan agar Aster tidak mendengar"ujar sang ayah.
"Iya"ucap ketiganyaMereka berjalan ke perpustakaan, tanpa mereka tahu Aster mendengarkan pembicaraan mereka. Mereka memasuki perpustakaan dan sang ayah menyuruh mereka untuk duduk,sedangkan diluar sana Aster mendengarkan pembicaraan mereka.
"Jadi... Ayah?"tanya Revan to the points.
"Hm...jadi ayah memutuskan untuk bercerai dengan ibu."jelas sang ayah menggantung dan sang ayahpun terdiam cukup lama hingga sang anak bertanya.
"Tapi papa, kenapa kalian mau berpisah? bagaimana dengan adikku, dia masih kecil pa?kenapa?"tanya Kyuu beruntun kepada sang ayah.
"Hahh...Kyuu ayah sudah tidak kuat lagi dengan sikap dan kelakuan ibu kalian. Dan untuk Aster akan tetap bersama ibu, dan itu tidak masalah untuk ibu kalian."jelas sang ayah memberi pengertian kepada anaknya.
"Hah.. ayah, apa ayah sudah bertanya kepada Aster?"tanya Vira.
"Belom, ayah belum bertanya kepada Aster. Ayah tidak sanggup menanyakan nya"kata Sang ayah.
"Hahhhh.. seterah ayah saja , aku lelah dengan kalian lebih baik aku menemui Aster." Ucap Revan yang sedari tadi diam.
"Benar kak, lebih baik kita temui aster."kata Kyuu.Mereka pergi meninggalkan ayah mereka yang terduduk lesu. Mereka menuju kamar Aster, sampai di kamar Aster mereka melihat Aster mendengarkan lagu. Kyuu mendekati Aster dan menepuk bahu Aster. Aster melepas earphone di telinganya.
"Aster" panggil Kyuu.
"Iya kak ada apa?"tanya Aster.
"Aster kakak.."ucap Kyuu
"Ada apa kak Kyuu " tanya Aster lagi dengan lembut.
"Aster, jika papa dan mama berpisah dan Aster ikut mama, apa Aster ga papa?"tanya Revan ragu ragu.
"Hahh..kak aku akan menerima apapun keputusan mereka kakak. Apapun itu karena aku tidak ingin egois dengan keputusan ku kak."jelas dan jawab Aster dengan senyum tulusnya.
Kakak kakaknya hanya bisa tersenyum sedih mendengar jawaban Aster. Merekapun keluar dari kamar Aster. Saat mereka keluar, Meraka melihat sang ayah yang berdiri sambil menenteng koper lantas langsung menemui sang ayah.
" Ayah apa kita akan pergi sekarang?"Tanya Vira
" Ya kita akan pindah dari sini sekarang juga dan kalian persiapkan pakaian kalian!"jawab sang ayah sekaligus perintah.
"Ya,ayah/papa" ucap ketiganya.Merekapun pergi ke kamar masing masing untuk membereskan koper mereka. Setelah selesai membereskan koper mereka, mereka menemui Aster untuk berpamitan. Sebenarnya mereka tidak tega meninggalkan Aster. Aster mengantarkan mereka sampai depan pintu. Ayah beserta kakak kakaknya pun menaiki mobil dan melaju pergi. Aster memang tidak bisa melihat tapi dia masih bisa mendengar suara mobil itu melaju pergi dan dia pun kembali ke kamarnya. Sampai dikamar Aster menangis dalam diam hingga jatuh tertidur.
.
.
.
.Aster menggeliat saat angin malam menyentuh kulitnya. Aster terbangun dengan wajah yang sembab,dia turun dari tempat tidurnya dan saat dia sedang berjalan menuju kamar mandi ada yang mengetuk pintu kamarnya.
'Tok... Tok... Tok...'
Aster pun menuju pintu dan membuka pintu itu. Dan ternyata yang mengetuk pintu itu adalah...
.
.
.
.
.
.
....
TBCHai,semua maaf ya kit baru update sekarang dan terima kasih sudah membaca.
Kalo gitu sampai ketemu lagi. Waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah Aku Bahagia
AcakBisakah Aku Bahagia Seorang gadis bernama Aster harus mengalami masa kecil yang seharusnya tidak dialami oleh anak seumurnya. "Maaf, aku tidak kuat lagi hidup bersamamu. Kau bisa membawa Aster bersamamu dan aku bawa anak anakku bersamaku." 'Kenapa...