CHAPTER VIII

220 12 1
                                    

"Wooyoung dirumah sakit"

"Kau tidak bercanda kan?kau...kau.."

"Iya San.Adikku sendiri yang bilang barusan"

"Adikkmu pandai berbohong ya?hahaha"San tidak percaya dan hanya menghiraukannya.

Kini san mengajak heojin untuk pergi kerumah heojin untuk memastikan bahwa hyeji ada dirumah atau tidak.

Ketika sampai dirumah heojin,ternyata hyeji sama sekali tidak ada dirumahnya.Pada akhirnya mereka memutuskan untuk pergi kerumah sakit untuk menyusul hyeji yang katanya berada disana.

Skip

Pukul 22:00

Wooyoung mulai bergerak.Jari jemarinya perlahan bergerak dan matanya mulai terbuka sedikit demi sedikit.

Pandangannya masih kabur dan kepalanya yang amat pusing.Membuka mulut saja sangat sulit untuk wooyoung lakukan.

"Kau sadar?"Hyeji yang ada dipinggirnya langsung dikejutkan oleh wooyoung yang sudah tersadar.

"H..hye..hyeji..Di..dimana heojin?"Tanya wooyoung dengan nada yang terbata bata

"Kak heojin?Mengapa oppa tanyakan dia?Dia sibuk dan aku sangat kesal padanya"Ketus hyeji

"Aku...Aku..butuh kertas dan bolpoin"Pintanya

"Untuk apa?ehh iya iya aku berikan"

"Ini"Hyeji memberikan wooyoung selembar kertas dan bolpoin.Entah untuk apa tapi sepertinya wooyoung benar benar membutuhkannya.

Disana wooyoung memulai sesuatu.Matanya Seketika menjatuhkan satu tetes air mata yang pipinya juga kertas.

"Hyung.Bagaimana kabarmu?Aku harap kabarmu baik baik saja.Tidak sepertiku yang tidak baik baik saja sekarang.Umurku tidak panjang lagi.Sedangkan hyung masih mempunyai waktu yang panjang untuk hidup.Aku hanya ingin menitip pesan pada hyung.Ada satu hal yang aku sembunyikan darimu.Sebenarnya aku menyukai heojin sejak awal.Bahkan sebelum hyung melihatnya.Tapi aku enggan cerita padamu.Pernah aku bertanya tetapi responmu biasa saja.Singkat saja aku merelakan heojin untuk mu hyung.Aku rasa heojin lebih pantas untuk hyung miliki dibandingkan aku.Semoga kalian bahagia tanpaku.Terima kasih atas kebaikan yang telah hyung berikan padaku.Aku pamit"-Wooyoung

Setelah selesai menulis,wooyoung melipat kertasnya dan menyimpannya di meja.

"Untuk siapa?"Tanya hyeji

"Emm..Berikan pada San hyung.Ku mohonnnhhh aaaakkgggrrhh!Kepalaku sakit!!"

Hyeji yang sangat cemas langsung menyimpan kertas barusan di meja dan memanggil dokter untuk memeriksa keaadaan wooyoung.

Hyeji dipinta untuk keluar dan menunggunya diruang tunggu.

Wooyoung tak sadarkan diri dan pada akhirnya wooyoung dipindahkan keruangan IGD karena kondisinya semakin parah.

Hyeji hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk wooyoung.Ia tak Mau orang yang disukainya pergi untuk selamanya.

TRUTH OR DARE -Woosan- [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang